- Beranda
- Stories from the Heart
Saat Menyadari Jika Akhirat Ternyata Begitu Dekat Jaraknya.....
...
TS
kamaytea
Saat Menyadari Jika Akhirat Ternyata Begitu Dekat Jaraknya.....


Desi seorang wanita karir yang hidupnya selalu dipenuhi kemewahan, dia selalu merasa kehidupannya menyenangkan tak pernah dia merasakan hidup dalam kemiskinan, ayahnya dulu adalah seorang pemilik perusahaan ternama di kota bogor, keluarga desi jelas keluarga yang sangat terpandang,
2 tahun yang lalu sebenarnya desi sudah menikah, tapi pernikahannya hanya bertahan kurang dari satu tahun, desi terlalu manja dan keras kepala, mungkin karena dari kecil dia selalu dimanja oleh keluarganya, maklum saja desi adalah anak satu-satunya di keluarga itu, pastinya desi selalu diprioritaskan,
dari pernikahannya yang kandas itu desi tidak memiliki anak, dan dia tidak pernah menyesali kandasnya pernikahannya itu, dia merasa pria hanya membuat dirinya sulit menikmati dunia, apa-apa serba dibatasi dan dia tidak suka akan hal itu..
"Des, lo ngga mau nyari suami baru lagi?" celetuk temannya saat di sebuah cafe,
"ah, nggak lah, males gue, suami banyak ngasih larangan udah kaya satpam aja"
"ya tapi kan lo harus punya pendamping des, biar bisa mimpin lo kearah yang baik terutama dalam hal agama"
"ibaratnya tuh lo boleh menikmati dunia, tapi jangan sampe lo lupakan akhirat des, itu tujuan akhir kita sebagai manusia"
"hahaha lo dah kaya ustadz aja ye kalo ngomong.....,tenang aja lah nikmati hidup, lagian kan gue masih ada elo, siska , fitri dan temen-temen yang laen
gue ngga perlu pendamping lah"
"ya ngga gitu des, kita emang temen-temen elo, kita udah kenal dari 10 tahun yang lalu, tapi kita semua kan sekarang udah berkeluarga semua des,
dan mungkin aja sebentar lagi kita ngga bisa ngumpul-ngumpul lagi kaya begini"
"saran aku mendingan mulai sekarang lo berubah des, jangan terlalu mencintai dunia...."
"ya...ya...ya...udah ah, gw mo balik nih kepala gue tiba-tiba pusing banget"
Seketika desi menuju mobilnya dan bergegas pulang, selama diperjalanan desi terus kepikiran dengan apa yang dikatakan oleh teman baiknya itu,
'tujuan manusia itu bukanlah dunia, tapi akhirat, hidup di dunia itu hanya sementara', ya itulah kata-kata yang terus ada dipikiran desi,
sambil menahan rasa sakit dikepalanya desi mencoba mempercepat laju kendarannya, dia menginjak gas lebih dalam demi segera sampai dirumah,
kondisi jalanan saat itu memang relatif sepi,
Tapi tiba-tiba entah apa yang terjadi mobil yang dikendarai desi oleng dan terpental keras karena menabrak pembatas jalan,
mobilnya terguling-guling di tengah jalan,
tak lama setelah itu datanglah polisi yang sedang patroli kemudian datang mobil ambulan yang langsung membawa desi ke rumah sakit,
kondisi desi sangat mengkhawtirkan, kepalanya terbentur cukup keras dan mengalami gegar otak, tangan kiri dan tulang pangkal pahanya patah,
dan desi dalam kondisi koma,
Orang tua desi, keluarga besar serta teman-temannya langsung mendatangi rumah sakit saat itu juga,
mereka menangis dan berharap-harap cemas setelah mengetahui kabar kecelakaan itu,
dokter mengambil tindakan untuk segera melaksanakan operasi demi menyelamatkan nyawa desi,
selang 4 jam kemudian dokterpun keluar dari ruang operasi, dan mengkonfirmasi jika kondisi desi semakin menurun, dan kemungkinan sulit untuk diselematkan,
jadi berharap keluarga untuk bersiap diri terhadap kondisi yang paling buruk,
sontak pernyataan dokter itupun membuat seisi ruang tunggu keluarga pasien penuh isak tangis, tak ada yang pernah membayangkan hal ini akan terjadi,
saat itu jam menunjukan jam 1 pagi, ruang tunggu pasien hampir penuh diisi oleh keluarga dan sahabat-sahabat desi yang terus berdatangan,
ya, walaupun desi wanita yang keras kepala dan hanya mementingkan dunia, tapi dia adalah pribadi yang menyenangkan bagi orang-orang disekitarnya, jadi tak heran jika desi memiliki banyak sekali sahabat yang mencintainya,
Jam 8 pagi dokter kembali mengecek perkembangan desi, dan setelahnya mendatangi pihak keluarga, dokter mengatakan jika desi secara mengejutkan berhasil melewati masa kritisnya, dan mulai mengalami progress yang positif,
tentu keluarga dan sahabat menyambut baik berita ini, tak lelah mereka berdoa untuk desi dan ternyata ALLAH memberikan mukzizat itu untuk desi,
3 hari kemudian desi sadar dari komanya, dia membuka mata dan menangis,
inilah hidayah yang luar biasa, desi menyadari bagaimana jarak dunia dan akhirat itu begitu sangat dekat, dan dia tak memiliki bekal apa-apa untuk menuju kesana,
karena baginya kenikmatan dunia itu segalanya, terlalu jauh memikirkan akhirat, padahal sejatinya akhirat itu sangat dekat dengan kita....

Penulis : kamaytea

Diubah oleh kamaytea 09-05-2019 15:02
0
392
2
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya