Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jkptievaAvatar border
TS
jkptieva
Cara menjadi wanita tangguh yang bangga dengan dirinya sendiri

Mencintai diri sendiri adalah sebuah proses, bukan tindakan yang dilakukan pada suatu titik tertentu.

Saya telah mengalami proses yang sangat panjang untuk mencintai diri sendiri. Saya masih belum sempurna melakukannya, tetapi semoga tips dari saya dapat membantu Anda dan siapapun yang membacanya.

(Oh, ya, tips ini juga dapat diterapkan oleh pria.)

#1 Kenali diri Anda sepenuhnya.

Kelebihan dan kekurangan Anda, kepribadian dan perilaku Anda. Untuk melakukan hal ini, Anda perlu sering mengintrospeksi diri Anda. Analisis aksi dan reaksi Anda menghadapi situasi tertentu.

Pengalaman pribadi saya: saya sangat gemar memelajari tipe kepribadian manusia, seperti Myers-Briggs Type Indicator (MBTI), Enneagram, Five Love Languages, DISC, Socionics, dan Four Temperaments. Katakanlah semua itu pseudoscience, tetapi masih bermanfaat untuk mengelompokkan dan menganalisis kepribadian saya. Saya tidak menyuruh Anda memelajari semua hal tersebut. Ini hanya contoh.

Selain itu, Anda perlu menggali bakat Anda. Belajarlah banyak hal, nanti akan ketemu Anda jago di mana. Zaman sekarang, sudah banyak tutorial di Internet untuk belajar, jadi tidak ada alasan uang jika Anda sungguh-sungguh ingin belajar. (Kecuali beli kuota. Ah, tapi Anda bertanya di Quora, pasti punya kuota.)

Setelah menemukan bakat Anda, asahlah terus sampai Anda menjadi hebat di bidang tersebut. Apapun asal ditekuni pasti membuahkan hasil, termasuk hal-hal yang kelihatannya buang-buang waktu seperti bermain game. Tahukah Anda kalau pro gamer bisa menghasilkan uang yang sangat banyak?

Bagi saya pribadi, memiliki prestasi adalah penunjang kuat dalam proses mencintai diri sendiri. Anda tidak akan mudah diremehkan orang lain jika berprestasi. Seandainya ada yang meremehkan pun, Anda tidak akan tersinggung karena Anda tahu kualitas diri Anda yang sesungguhnya.

#2 Teruslah meningkatkan kualitas diri Anda.

Setelah menemukan kelebihan Anda, jangan cepat berpuas diri. Ingat, di atas langit masih ada langit. Pasti selalu ada orang yang lebih hebat dibandingkan Anda. Jadikan orang-orang itu sebagai inspirasi Anda.

Sekadar contoh, saya memiliki kelebihan di bidang akademis. Saya lulusan terbaik di seluruh universitas di angkatan saya. Apakah itu membuat saya berpuas diri? Tidak, saya sadar bahwa masih banyak orang yang lebih pandai daripada saya. Untuk itu, saya tetap haus belajar dan meningkatkan kemampuan diri saya. Saya meraih beasiswa dan kemudian belajar di salah satu kampus terbaik di Amerika Serikat untuk ilmu komputer. Di sana saya menemukan orang-orang yang jauh lebih cerdas daripada saya. Apakah saya menjadi minder? Tidak, saya menerima diri saya, karena saya tahu saya memiliki kelebihan lain yang mereka tidak punya (hasil analisis diri dari poin #1).

Saya juga ngefans dengan tokoh-tokoh keren untuk mengambil inspirasi dari mereka. Saya pernah ngefans dengan pebulutangkis, petenis, pesepakbola, artis, musisi, penulis, ilmuwan, dan banyak lainnya. Misalnya, saya tidak bisa bermain tenis sehebat Roger Federer. Namun saya terinspirasi dari dia. Saya ingin bisa sehebat dia di bidang saya sendiri.

Selain kualitas diri dari segi bakat dan kepribadian, Anda juga perlu meningkatkan penampilan diri Anda. Khususnya kaum perempuan, di mana kecantikan sangat berpengaruh. Berapa banyak perempuan yang bersikap buruk terhadap orang lain yang lebih cantik daripada mereka? Proses mencintai diri sendiri juga termasuk merawat penampilan fisik.

Rawat tubuh Anda dengan baik. Makan makanan bergizi. Rajin olahraga. Investasikan sebagian uang Anda untuk perawatan tubuh. Belajar merias diri dan memilih pakaian yang tepat untuk tubuh Anda. Saya tidak mengatakan Anda harus menjadi langsing atau tinggi supaya terlihat cantik. Saya percaya setiap orang bisa terlihat menarik jika didandan dengan benar.

Pengalaman saya pribadi, jika saya terlihat cantik, saya bisa merasa senang sepanjang hari. Saya juga tidak merasa insecure ketika melihat perempuan lain yang lebih cantik daripada saya. Yang ada, saya mengaguminya dan menjadikan dia inspirasi supaya saya bisa terlihat serupawan itu.

Cara menjadi wanita tangguh yang bangga dengan dirinya sendiri sumberemoticon-Big Grinetik.com

#3 Jangan banding-bandingkan diri Anda dengan orang lain.

Ini sangat berbahaya! Membandingkan diri dengan orang lain hanya akan membuat Anda merasa buruk. Padahal Anda tidak tahu, orang itu pun juga merasa iri pada orang lain lagi (bisa jadi Anda).

Masalahnya, masyarakat (termasuk media) berperan sangat besar dalam hal ini. Setiap hari kita disodori iklan yang menampilkan artis berpenampilan sempurna. Katakanlah, kulit kita gelap dan rambut kita keriting, tetapi iklan sabun mandi mengatakan bahwa perempuan berkulit putih dan berambut luruslah yang cantik. Minder nggak tuh?

Saya pribadi pernah mengalami hal ini saat remaja. Saya terobsesi memiliki tubuh tinggi, sekitar 170 cm. Saya sering melihat profil artis dan atlet perempuan yang bertubuh tinggi. Saya ingin menjadi seperti mereka. Kenyataannya, saya berhenti tumbuh di 160 cm. Tidak terlalu pendek sebenarnya, kan? Karena saya membandingkan diri saya dengan orang lain, saya merasa minder. Apalagi sepupu saya tinggi, lalu ibu saya sering mengatakan demikian pula. Padahal saya yakin ibu saya — yang menurut saya tetap ibu yang sangat baik dan tulus menyayangi saya — tidak bermaksud menyakiti saya. Hanya saja, saya yang masih remaja dan belum se-secure sekarang merasa minder dengan kenyataan itu.

(Hati-hati, wahai orangtua, JANGAN PERNAH MEMBANDINGKAN ANAK ANDA dengan saudara-saudaranya maupun anak tetangga, anak artis, anak kucing, atau siapapun. Anak Anda unik, dukunglah dia sesuai bakatnya.)

#4 Cari panutan yang paling mirip dengan Anda.

Mau tidak mau, poin #3 sulit dijalankan. Kita pasti melihat ke sekitar kita, membandingkan diri kita dengan orang lain. (Lha, di poin #2 saja saya mengambil inspirasi dari orang-orang yang lebih hebat daripada saya.) Untuk itu, saya menyarankan Anda untuk mencari panutan yang paling mirip dengan Anda. Tujuannya, supaya Anda bisa relate ke orang tersebut. Lihat perjuangannya, caranya mengatasi masalah, bagaimana ia bisa menjadi dirinya yang sekarang ini. Anda dapat menjadikan dia contoh untuk menjadikan diri Anda lebih baik lagi.

Sebagai contoh, jika saya melihat aktris Kaukasian seperti Margot Robbie atau Lily James, saya bisa jadi iri dengan mereka karena memiliki mata besar, hidung mancung, serta rambut pirang/coklat. Saya bisa jadi tidak puas dengan ras saya sendiri. Saya bisa jadi ingin menjadi orang Kaukasia seperti mereka. Padahal, sikap seperti ini tidak benar. Makanya saya juga melihat ke arah aktris Asia Timur, misalnya Korea. Karena penampilan fisik saya sedikit mirip dengan mereka (kulit putih, mata hooded/monolid, rambut lurus hitam), saya bisa meniru cara berdandan mereka. Jika Anda berkulit coklat, carilah aktris yang berkulit coklat untuk dijadikan inspirasi. Jangan malah berkaca pada aktris berkulit putih lalu menjadi iri karenanya.

#5 Miliki sikap positif.

Ketika kita melihat orang-orang yang sangat hebat dan berbakat, biasanya muncul rasa minder. Lalu kita berpikir begini: “Ah, apalah saya yang hanya remahan ___ (entah rengginang, kh*ng gu*an, kerupuk, b*ngb*ng, dan masih banyak lagi).

Jujur, saya sangat tidak suka melihat orang yang bersikap seperti ini.

Misalnya, saya pernah melihat meme atau respon netizen di Twitter yang seperti ini mengenai pasangan hebat (power couple) seperti Tasya Kamila dan suaminya (lulusan PTN, lalu universitas keren di AS) atau Maudy Ayunda dan pacarnya (lulusan universitas luar negeri dan pendiri startup).

Come on, guys, bukannya kita terpacu untuk seperti mereka, tetapi malah minder! Sikap seperti ini bukanlah mencintai diri sendiri, tetapi mengasihani diri sendiri. Saya tidak mengatakan kita bisa seperti mereka, tetapi tidak perlulah memiliki sikap minder seperti itu. Setidaknya, kita bisa berperan dan bermanfaat di bidang kita masing-masing.

Sebaliknya, saya merasa tidak perlu juga melakukan sugesti seperti yang disarankan beberapa motivator, misalnya bercermin setiap hari lalu mengatakan, “Saya hebat, saya cantik, saya bisa, dll.” Kalau mau melakukannya, sih, silakan saja. Namun saya tidak merasa hal itu bermanfaat bagi diri saya. Jika kita menjalankan poin #1 dan #2, saya sudah memahami kualitas diri saya tanpa perlu mensugesti diri saya dengan kata-kata motivasi semacam itu.

#6 Jadilah mandiri, tidak bergantung pada orang lain.

Seringkali, kita diremehkan orang lain karena kitanya memang tidak bisa apa-apa. Belajar pas-pasan, kerja pas-pasan, tetapi mengurus rumah juga tidak becus. Dititip belanja oleh ibu, ada yang kelupaan. Pergi ke luar rumah, KTP ketinggalan, dsb.

Jelas saja kita dihina. Coba kalau kita bisa segalanya, mau diremehkan juga tidak mempan. Yang ada, kita bisa menyerang balik (dalam hati maupun lewat mulut): “Emangnya situ sendiri bisa apa, ngehina gue?”

Saya bukannya mengatakan kita tidak memerlukan orang lain. Tentu saja manusia membutuhkan sesamanya. Namun minimal kita bisa mengurus diri sendiri. Mengerjakan hal-hal yang dasar. Bisa masak, mencuci pakaian, mengurus rumah (ini untuk perempuan maupun lelaki sama saja). Mengerti makanan sehat dan bergizi. Tahu cara merawat diri (olahraga rutin). Bisa ke mana-mana sendiri. Bisa menjaga diri.

Saya pribadi berusaha menjadi orang yang mandiri. Saya bersyukur karena orangtua saya mendorong saya untuk mandiri sejak kecil. Saya bisa memasak. Saya bisa menyetir. Saya bisa mengganti galon air sendiri. Saya memang tidak membayar tagihan di rumah saya sendiri (karena saya masih tinggal dengan orangtua), tetapi saya melakukannya ketika saya tinggal di AS.

Satu hal yang terpenting: bisa mencari uang sendiri (memiliki kebebasan finansial). Walaupun Anda perempuan dan ingin menjadi ibu rumah tangga, saya tetap berpendapat bahwa memiliki penghasilan sendiri merupakan hal yang baik. Anda dapat meringankan beban orangtua sebelum menikah dan tidak usah bergantung pada suami setelah menikah. Banyak, kok, pekerjaan yang bisa dilakukan di rumah. Apalagi sekarang teknologi sudah sangat memadai. Bisa jualan kue, jualan baju, menulis novel, menjadi freelancer, dsb.

#7 Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang tulus menyayangi Anda.

Dari semua poin yang saya tulis, saya rasa ini poin yang paling penting. Keluarga merupakan tempat pertama di mana seseorang bertumbuh dari kecil. Keluarga yang toxic akan menghasilkan anak-anak yang bermasalah.

Saya sangat bersyukur karena keluarga saya sangat baik dan suportif. Saya bisa menjadi seperti sekarang ini (percaya diri, mandiri, tidak mudah diremehkan) berkat dukungan keluarga.

Namun jika keluarga Anda tidak ideal, jangan berkecil hati. Anda bisa mencari teman-teman dan lingkungan yang suportif. Bahkan jika tidak ada (Anda terjebak di lingkungan beracun, keluarga Anda menyebalkan, tetangga Anda julid semua), masih ada komunitas daring yang suportif seperti Quora ini (lha!). Atau kelilingi diri Anda dengan buku-buku bagus. Saya suka membaca novel sebagai pelarian. Dengan membaca, saya bisa pergi ke dunia lain dan bertemu tokoh-tokoh yang menyenangkan di sana.

Semoga jawaban saya membantu. Semangat untuk mencintai diri sendiri!
Cara menjadi wanita tangguh yang bangga dengan dirinya sendiri sumber facebook.com
0
905
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.