Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sitinur200Avatar border
TS
sitinur200
Harapan Semu Bulan Ramadhan
Harapan Semu Bulan Ramadhan

Siapkan tissu, lengkap dengan cemilannya. Kalo gak ada, pesen dulu di Go Food supaya tidak kelaparan di tengah-tengah cerita.


Bulan Ramadhan, bulan suci penuh ampunan. Barang siapa yang berbuat baik di bulan ini, insha Allah pahalanya dilipat gandakan. Aamiin.

Satu bulan menjelang puasa, seorang pemuda bernama Aslan, datang ke rumahku. Bingung? Pasti lah, karena aku tidak pernah punya teman laki-laki satu pun. Berinteraksi pun tidak pernah, hanya sebatas menyapa pun tidak pernah.

"Maksud dari kedatangan kami ke sini, anak saya, Aslan ingin mengkhitbah putri bapak dan ibu."

Samar-samar kudengar dari balik pintu kamar. Khitbah? Melamar? Memangnya dia kenal aku? Kapan kita bertemu? Berbagai pertanyaan bergelayut dalam pikiranku. Bagaimana tidak, seseorang yang tidak kukenal tiba-tiba datang melamar. Sepertinya dia bukan mahasiswa di kampusku, tapi dia siapa?

"Hmmmm ... memangnya Nak Aslan sudah mengenal Asiyah, putri saya?" Ujar Bapakku.

"Awal pertama saya melihat dia ...."

*****

"Maaf, Mbak. Jilbabnya ...." Saat di halte, seorang laki-laki berperawakan tinggi, mengenakan kemeja putih menegurku.

"Iya, kenapa? Ada yang salah dengan jilbab saya?"
Asstaghfirullah ... ternyata jilbabku sedikit terangkat karena tertiup angin. Ya Allah ... jarang sekali ada pemuda jaman sekarang yang peduli dengan pentingnya seorang muslimah dalam berpenampilan. "Terima kasih, Mas!"

Aku yakin wajahku pasti memerah. Tidak lama kemudian, bus jurusan ke kampusku datang. "Duluan, Mas. Assalamualaykum!"

Sepanjang perjalanan, rasanya hatiku tidak karuan. Apakah ini yang di namakan jatuh cinta? Jangan! Jangan sampai terjadi. Apakah aku berdosa jika terus membayangkan wajahnya y Ya Allah? Fiuhh ....

*****

"Ohhh ... jadi begitu kejadiannya, tapi saya harus tanya Asiya dulu. Apakah dia menerima khitbahmu atau tidak."

"Asiya ...." Ibu memanggilku. Aku bingung harus apa? Aku memang jatuh cinta sama dia."

"Emmm iya, Bu. Ada apa?"

"Bapak manggil kamu, penting!"

Setelah mengganti baju, aku menghampiri Bapak di ruang tamu. "Ada apa, Pak?"

"Sini duduk! Jadi gini, lho ... Pak Baskoro sama Nak Aslan datang untuk mengkhitbahmu, apa kamu mau menerimanya?"

"Mmmmm ... beri Asiya waktu, Pak."

"Ya sudah tidak apa-apa, nanti kalo sudah ada jawabannya, tolong hubungi kami, ya. Kami pamit pulang dulu."

"Kok, buru-buru? Ini, kan masih sore," Ujar Bapak.

"Lain waktu kami ke sini lagi. Assalamualaykum!"

Tengah malam, aku mencoba untuk mencari jalan terbaik dengan sholat istikhoroh. Berharap keputusanku tidak akan menjadi penyesalan dan diridhoi-Nya.
*****

"Bapak kenal sama Mas Aslan?" Tanyaku penasaran.

"Yo, kenal lah. Pak Baskoro itu teman baik Bapak, dan Bapak yakin kalo Aslan laki-laki yang baik dan bertanggungjawab."

"Ya sudah kalo gitu, Asiya terima khitbah Mas Aslan."

Mendengar keputusanku, Bapak dan Ibu senang sekali. Hari itu juga, Bapak langsung memberitahu keluarga Mas Aslan. Malamnya, mereka datang ke rumah untuk meresmikan khitbahnya.

"Kalo boleh, saya akan meminang Asiya bulan depan," Ucapan Mas Aslan membuatku kaget. Secepat itukah? Apa bisa saling mengenal hanya dengan waktu satu bulan. Ya sudahlah, lebih cepat lebih baik, supaya terhindar dari zina.

****

Hari yang ditunggu akhirnya tiba. Aku bercermin, melihat kagum diriku sendiri mengenakan gaun pengantin putih dengan jilbab warna senada. Polesan muke up sederhana, membuatku terlihat cantik dan anggun.

Para tamu undangan sudah riuh terdengar, sedang aku masih di kamar, bersolek bak cinderella. Tidak lama kemudian, Mas Aslan dan keluarga tiba di rumah. Semua persiapan sudah sempurna, aku masih di kamar. Karena, sebelum dikatakan sah, kami tidak boleh saling bertemu.

"Saya terima nikahnya ...." Suara Mas Aslan terhenti.

'Ada apa, ya di luar? Ijab kabulnya, kok terhenti?.'

Ibu menghampiriku sambil menangis. "Yang sabar, ya, Nak!"

"Ada apa, Bu? Mas Aslan baik-baik aja, kan?" Berbagai pertanyaan aku lontarkan, cemas.

"Nak Aslan tiba-tiba pingsan, kata Pak Baskoro ... dia punya riwayat penyakit jantung."

"Asstaghfirullah ... kenapa harus seperti ini Ya Allah?"

Mas Aslan segera dibawa ke rumah sakit, sepanjang perjalanan air mataku terus mengalir. Hari yang seharusnya menjadi hari yang paling bahagia, paling berarti, harus menjadi hari yang sendu.

Setelah sampai di rumah sakit, Mas Aslan langsung dibawa ke ruangan ICU. Keadaannya kritis. Terpaksa pernikahan dibatalkan, menunggu sampai Mas Aslan sadar dan sehat kembali.

TAMAT

#bbb
anasabilaAvatar border
081364246972Avatar border
disya1628Avatar border
disya1628 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
1.8K
49
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.