babygani86Avatar border
TS
babygani86
Berkunjung ke Kota Tua Hoi An, Vietnam. Hanya 74,203.74 Rupiah
Kota Hoi An, disebut juga dengan nama Faifo, sudah ada sejak masa kerajaan Cham sekitar 2000 tahun yang lalu. Kota inilah yang menjadi tujuan rempah—rempah didatangkan dari Indonesia sejak abad 7 sampai abad 10. Hoi An pada abad 16 dan 17 menjadi pelabuhan internasional, sehingga tak mengherankan bila kota ini menerima banyak pengaruh asing.

Pengaruh terbesar pada budaya dan kebiasaan di Hoi An berasal dari selatan Hue dan Phan Thiet. Konon warga Champa yang ada berasal dari pulau Jawa. Pada masa lalu Hindu menjadi pegangan keyakinan masyarakatnya. Sampai kemudian sekitar abad 10 datang para pedagang Arab yang memberikan pengaruhnya dan sebagian warganya memeluk agama Islam. Pengaruh berikutnya berasal dari tentara dinasti Ming yang kemudian bermukim disini untuk beberapa saat. Pengaruh terakhir adalah dari Vietnam yang datang setelah kerajaan Cam mengalami kemunduran.



Pengaruh—pengaruh itu dapat dilihat di bagian kota tua di Hoi An terutama pengaruh dari China. Ini dapat terlihat pada barisan toko—toko sepanjang jalan di bagian kota tua. Toko—toko tua ini memang dilestarikan oleh pemerintahan setempat. Pemerintah Vietnam berusaha merenovasi bangunan—bangunan yang ada di Hoi An ini. Bahkan pemerintah sangat ketat memberikan berbagai perijinan untuk wilayah ini.

Sayangnya ketika tempat ini dijadikan situs warisan dunia, penduduk lokalnya menjual propertinya pada orang lain untuk menjadi bagian dari wisata komersil, seperti toko suvernir. Jelas membuat budaya dan kebiasaan yang ada di wilayah ini mendadak lenyap. Hanya saja turis harus memperhatikan kantongnya, bila tidak pelaku bisnis wisata disana siap mengurasnya.

Hoi An tidaklah besar, malahan dapat dijelajahi hanya dengan berjalan kaki. Sepeda motor tidak diperbolehkan memasuki pusat kota pada hari—hari tertentu. Sepeda motor dan pejalan kaki disini saling berebut jalan karena kebanyakan jalan—jalan disini sempit. Namun sepeda dapat dengan bebas memasuki area pusat kota. Sepeda menjadi sarana transportasi terbaik di Hoi An.

Untuk memasuki kota tua, turis membayar sekitar 120 ribu dong atau sekitar US$6. Tiket itu dapat dipakai untuk memasuki museum, rumah—rumah tua, gedung dewan, toko kerajinan termasuk pertunjukan musik, pertunjukan teater, jembatan Jepang dan kuil Quan Cong. Pemerintah setempat sangat ketat mengatur busana yang harus dikenakan oleh wisatawan. Tak boleh mengenakan bikini dan celana pendek atau rok mini untuk wanita. Sedangkan pria tak boleh bertelanjang dada dan mengenakan celana pendek.



Sebenarnya waktu terbaik untuk menikmati kota tua Hoi An adalah di malam hari. Kota tua akan berhias dengan lampion warna—warni yang mempercantik semua bangunan dan jalanan yang ada. Namun lampu—lampu warna—warni itu berakhir pada pukul 21.30. Ini diikuti oleh restoran, took, serta bar menutup pintunya. Kecuali bar yang memang memiliki ijin buka sampai larut malam. Pedagang makanan di kaki lima biasanya masih menjajakan dagangannya sampai larut malam.


Spoiler for Referensi:


azidqiAvatar border
tata604Avatar border
tata604 dan azidqi memberi reputasi
2
2K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Mancanegara
MancanegaraKASKUS Official
5.9KThread2.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.