Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Ternyata ini, Sebabnya Ngasih Sein ke Kanan, tapi malah Belok ke Kiri

aizcasterAvatar border
TS
aizcaster
Ternyata ini, Sebabnya Ngasih Sein ke Kanan, tapi malah Belok ke Kiri
Ternyata ini, Sebabnya Ngasih Sein ke Kanan, tapi malah Belok ke Kiri

Kamu pengendara motor, pernah terkecoh dengan lampu sein yang menyala? Sein sebelah ke kanan tetapi pengendara malah belok ke kiri, dan sebaliknya.


Hi hi… Masalah sein yang menyala dan berbeda arah ini identik dengan pengendara motor perempuan, khususnya emak-emak. Bener ngga sih?

Ini Penyebab Ngasih Sein ke Kanan Malah Belok ke Kiri


Netizen, sebutan bagi pengguna internet yang aktif di media sosial sering kali membahas sein ini. Kata mereka, sudah salah, emak-emak ini yang marah pula. Be te kan jadinya!

Ternyata, penyebab pertama soal lampu sein ini karena salah pemahaman. Beberapa orang menganggap sein motor yang menyala di sebelah kanan memberi tanda kepada pengendara di belakangnya, silakan menyalip dari sebelah kanan. Mereka akan berbelok kiri.

Pemahaman yang salah banget, kan? Sein sebelah kanan menandakan mereka akan berbelok kanan dan silakan pengendara lain menyalip dari sebelah kiri, begitu pula sebaliknya.

Nah, seharusnya setiap pengendara bermotor sudah mempunyai pemahaman yang sama di Indonesia. Ini perlunya tes saat seseorang memperoleh surat ijin mengemudi. SIM yang diperoleh sangat mudah di Indonesia. Bahkan, ujian tertulisnya saja kadang tidak perlu dikerjakan.

Penyebab kedua dan banyak terjadi ternyata bahwa beberapa orang mengalami kesulitan membedakan arah. Mereka bingung saat akan membelok dan menyalakan lampu sein.

Kesulitan membedakan arah ini kebanyakan dipengaruhi oleh keadaan lingkungan yang bising. Hal ini pernah diulah dalam penelitian “Sorry, I Meant The Patient’s Left Side: Impact of Distraction on Left-Right Discrimination” oleh John McKinley, Martin Dempster, dan Gerard J Gromley” dari Queen’s University Belfast terbitan Medical Education pada 2015. Mereka melakukan percobaan pada 234 orang yang dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok yang diberi ketenangan, kelompok yang diberi kebisingan, kelompok yang diberi tes kognitif, dan kelompok yang diberi kebisingan plus tes kognitif.

Hasil penelitian di atas membuktikan bahwa proses kemampuan seseorang menggabungkan saraf sensorik dengan informasi visual, bahasa, dan memori sangat dipengaruhi oleh lingkungan. Saat suasana lingkungan bising dan gaduh seseorang akan kehilangan fokus.

Tahukah kamu, meski kebanyakan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar perempuan yang mengalami kebingungan arah, data Krops Lalu Lintas Polri (Korlantas) berkata sebaliknya. Kecelakaan akibat kesalahapahaman arah terbanyak dilakukan oleh kaum muda dengan usia 15 sampai 19 tahun, diikuti usia 20 sampai 24 tahun, dan 25 sampai 29 tahun.

Dari data Korantas juga menunjukkan bahwa kebanyakan kecelakaan justru dialami pria. Mungkin ini dikarenakan pria lebih banyak menggunakan kendaraan bermotor dan menggunakannya dengan kecepatan tinggi. Berarti bukan salah emak-emak, bukan?

Bagaimana Agar Tidak Terjadi Kesalahpahaman Arah Lagi?


Sebenarnya tugas kamu dan kita semua sebagai pengendara di jalan untuk menjaga agar kesalahpahaman arah dan lampu sein dikurangi.

Pertama, mulai dari diri sendiri dong tentunya. Pelajari baik-baik semua aturan lalu lintas meski kamu sudah mempunyai SIM.

Ini merupakan langkah yang tepat. Apalagi kamu masih muda. Kamu harus menunjukkan sikap bahwa anak muda bisa lho jadi pengendara dan pengguna jalan yang baik.

Kedua, jika kamu ketemu dengan seseorang yang salah menyalakan lampu sein, terutama emak-emak tegurlah baik-baik. Bisa jadi mereka lupa.

Anggaplah orang tersebut ibu kamu yang harus dijaga dengan sepenuh hati. Jika terjadi kecelakaan, tentu keluarganya akan sedih.

Satu lagi, menurut Instruktur Safety Riding PT Astra International Tbk Honda, Irfandy Ahmad, sein harus menyala 30 detik sebelum kamu berbelok.

Sementara menurut Departement of Motor Vehicle State of California and Road Safety tahun 2012, sein harus menyala 3 meter sebelum berbelok. Ini dilakukan untuk memberi kesempatan pada pengendara di belakang mengatur kecepatan dan arah.

So, jangan selalu menyalahkan emak-emak yang salah menyalakan arah sein motor ya? Kita semua bertanggung jawab akan keselamatan setiap pengguna jalan raya.


Sumber : Pintermezzo
0
739
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.