Pada Hari selasa 30 April 2019.
Ada Penemuan mayat remaja kls 2, SMPN 05
di desa peruan dalam kec.tayan hulu
Kab.sanggau, kalimantan barat.
Kondisi mayat remaja tsb sungguh memprihatinkan ditemukan . YG Mana terkubur di tempat YG tidak layak sebuah parit Dan Masih berseragam sekolah.


Banyak yang menduga mayat perempuan dalam parit itu adalah korban hasil pembunuhan,ternyata dugaan pembunuhan itu benar , setelah terungkap Yang Mana pelakunya adalah ayah tirinya ( suami ibu Kandungnya) . Dimana ayah tirinya selama ini Telah mencsbulinya berulang kali,dan pas hari terakhir, anak tersebut minta tanggung jawab , tapi malah dibunuh Oleh ayah tirinya. Ini kisahnya

Ayah tiri yang ber Inisial RW (46), mengaku menyesal menghabisi anak tirinya sendiri, yang ber Inisial AT (16). Kepada wartawan, dia terang terangan mengakui perbuatan kejinya itu.
Disaat dihadapkan kepada wartawan di Mapolres Sanggau, Rabu (1/5), RW mengaku alasannya melakukan pembunuhan terhadap anak tirinya karena rasa takut. Dia takut AT akan membeberkan perbuatan bejat yang dilakukanya itu kepada istrinya yang tak lain juga sebagai Ibu korban.

“Saya pukul pake batu Habis itu saya cekik,” ujarnya.dan Ia kini mengaku telah menyesal karena telah membunuh anak tirinya itu.

Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi, menyebutkan RW akan diancam dengan Undang-Undang Perlindungan Anak. Sang ayah tiri ini bisa saja menghadapi ancaman hukuman Mati atau kurungan seumur hidup.

Saat ini, tersangka sudah diamankan di Mapolres Sanggau guna untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Tersangka bakal diancam pasal berlapis dengan ancaman hingga hukuman seumur hidup Bahkan mungkin bisa jadi Hukuman Mati.

Perbuatan bejat pelaku yang merupakan ayah tiri korban, berhasil dibongkar aparat Polres Sanggau, Kalimantan Barat. Korban AT adalah seorang pelajar disalah satu SMP di Tahan Hulu.

Kapolres Sanggau, AKBP Imam Riyadi, membeberkan peristiwa itu di hadapan wartawan di Mapolres Sanggau,Rabu (1/5/2019).
Dalam pengungkapan itu, Imam didampingi Kasat Reskrim AKP Haryanto dan ahli forensik dari Dokkes Kalbar, Monang Siahaan.

Imam menyebutkan berdasarkan pengakuan tersangka, aksi keji dengan membunuh anak tirinya tersebut dilatarbelakangi karena merasa dirinya takut dilaporkan ke istrinya. Sebab, dia sudah melakukan tindakan tak senonoh beberapa kali terhadap korban.

Perbuatan itu kembali dilakukan usai korban dijemput pulang sekolah di lokasi tanah urukan/timbunan yang tak jauh dari jalan raya sebelum korban di bunuh.

“Tersangka ini bapak tiri korban. Menurut pengakuan tersangka, dia kalap saat korban meminta tanggungjawabnya. Sebab menurut korban masa depannya sudah hancur karena perbuatan tersangka.setelah melakukan Aksi bejatnya di TKP tersangka langsung membanting tubuh korban dan terjatuh ke dalam parit. Kemudian tersangka langsung memukul dengan batu besar. Selanjutnya tersangka menguburkan jasad korban,” ungkap Kapolres Imam Riyadi .

AT baru ditemukan pada Selasa (30/4). Saat itu dia dinyatakan sudah menghilang selama tiga hari. “Terakhir dikabarkan mengikuti kegiatan kepramukaan di sekolah,” tambah Imam.

mari kisah ini jadikan pembelajaran, terutama bagi orang tua ( ibu) yang memiliki anak Perempuan yang mana ketika memiliki suami baru otomatis sebagai ayah tiri anak Perempuannya selalu tetap diawasi,Dan menjaganya jangan sampai kelengahan Kita menghancurkan Masa depannya bila fatal bisa terjadi hilangnya nyawa putri Kita. Seperti kejadian ini, jika perlu tidak perlu kimpoi lagi....