Burung punai termasuk hewan yang mencari makan pada siang hari. Pagi hari keluar dari sarangnya bergerombol mencari pohon hutan yang sedang berbuah. Biasanya rute perjalanan burung punai dari sarang ke tempat tujuannya tidak berubah. Sehingga sangat mudah dikenali.
Bagi para pemburu yang hobinya menembak, tempat yang dicari adalah pohon-pohon hutan yang lagi berbuah. Kadang sejak pagi sudah ditunggu. Nah, ketika burung punai datang maka akan ditembaki satu persatu.
Kelemahan model berburu dengan senanpan angin ini adalah ketika melihat temannya jatuh kena peluru burung punai yang lain akan segera pergi. Terpaksa pemburu mencari pohon lain untuk mencari mangsa baru.
Sangat jarang mendapatkan hasil buruan maksimal. Kecuali burung punainya sangat banyak dan pohon hutan yang nerbuah juga berdekatan dan sangat banyak.
Sensasinya adalah ketika sasaran bidik tepat. Kepuasan tersendiri. Hingga akhirnya hobi menembak burung punai menjadi hobi yang sangat mengasyikkan.
Cara lain yang lebih unik adalah berburu menggunakan jaring. Atau sejenis jala terbuat dari nelon kecil. Jaring dipancang sangat panjang. Kadang harus memasang jaring seratus meter lebih panjangnya.
Yang dilakukan sebelum memasang jaring adalah dengan cara mengamati rute perjalanan kawanan punai pada pagi hari atau sore hari pada hari sebelumnya.
Pada saat punai melintas pada sore hari selalu bergerombol. Diperlukan beberapa lapis jala guna mengganti jala yang sudah terlilit burung punai. Kesempatan melintas hanya sekali pada sore hari itu. Dengan memasang jala berlapis-lapis seluruh punai yang lewat semua terkena jala.
Jika keberuntungan sedang berpihak. Kadang dalam satu gerbolan burung punai terdapat ratusan burung. Bisa dibayangkan, jika semua burung tersangkut ke jala hasilnya akan sangat banyak.
Kelemahannya adalah ketika melepaskan punai dari jala. Mengingat jala akan dipakai lagi pada waktu yang akan datang, sehingga perlu kehati-hatian. Pertama burung jangan sampai mati tercekik jala. Kedua jala janga sampai robek.
Berburu burung punai dengan pulut dilakukan malam hari. Biasanya pada tempat tidurnya. Kebiasaan burung punai tidur di ranting pohon di hutan yang tidak terlalu tinggi. Dapat diamati ketika sore hari.
Yang paling mengerikan adalah ketika melakukan pencarian burung punai pada malan hari banyak binatang malam yang juga berkeliaran. Tidak jarang malah ketemu ular besar.
Kata orang, berburu punai malam hari akan diiringi jin di belakang kita. Benar saja, meskipun berteman berangkat ke dalam hutannya tetap saja bulu kuduk sering berdiri.
Beberapa kali kami membuktikan. Entah karena takut gelap, atau memang karena ada yang mengikuki. Jika sudah mulai gelap buku kuduk sering berdiri. Hingga jalan pulang pun setengah berlari.
Berburu burung punai dengan pulut sangat menghasilkan, sebab seberapa pun banyaknya burung yang ada di dahan dan ranting pada pohon itu dapat dengan mudah kita tangkap. Hasilnya pasti berlipat-lipat jika dibandingkan dengan menembak dan menangkap dengan jaring.
Burung punai digoreng rasanya sangat lezat. Harga satu ekor Rp 10.000. Jadi bila mampu menangkap 100 ekor penghasilan kita sudah satu juta hanya dalam semalam. Ayo, siapa yang tertantang.