.unicorn.Avatar border
TS
.unicorn.
Kami Lahir Dari Kalimat Saktimu
Spoiler for from google:




Ada kabar dari sebuah pulau. Tentang cerita masa silam yang terlalu lampau di hadirkan kembali.

Dan kepada kalian, aku juga sebuah masa, sisi antaranya adalah hari buruk pada sebuah perjalanan, ketika mengenang kembali percakapan keinginan yang hanya membusuk di sudut terhampa.

Musim berdesik-desik pelan membangunkan pagi untuk bercahaya, walaupun dunia sedang basah, oleh harapan atas jiwa-jiwa yang terbelenggu kebodohan.

Ada yang merasa di asingkan waktu, tentang derajatnya dan segala kesibukan di luar nalar. Pada akhirnya semakin tenggelam kepada tugas-tugas utama dari yang terutama, hingga wajah-wajah sajak kehilangan mimpi dan harapan.

Kita tahu, bahkan sejak lama, mengenal bahasa kasih, tetapi tetap enggan, menghilangkan perbedaan atas perbedaan, apalagi menstarakannya. Menurut sisi manusianya, "inilah dunia kami." Sehingga ada pembukaan sebuah kalimat bermantra paling sakti, yaitu ;

"Ini dunia! Hanya akulah yang pantas." Begitulah ego pria-pria yang bersuara lebih keras, padahal yang kupahami adalah sepi yang tertidur kepada ketiak zaman, episode lepas. Kusebut mereka hanyalah buah kejantanan yang sedikit ketakutan, ketika lembutnya sentuhan berkebaya memulai aksinya.

"Hai! Jangan patahkan kuntum-kuntum yang ingin mekar dengan kesejajaran, sekali lagi, berikan peluang! Sebagaimana layaknya manusia." Kata para pejuang berkonde yang ingin menjadi sesuatu.

Kemudian keonaran datang dari empat penjuru mata angin, mereka berteriak, "Ini era baru! Era baru. Sudah bukan zamannya lagi terkekang."

Maka berkembanglah mereka, perlahan-lahan dengan banyaknya perubahan. Cuaca mulai sama. Kanan, kiri, depan dan belakang.

"Inilah kami! Anak-anak dari bumi Pertiwi." Seruan para wanita beserta ambisi dalam dadanya, menyatakan bahwa lahan dunia sudah mulai mereka jelajahi.

Dan pada akhirnya republik ini selesai. Tentang angin genit yang menancap di kerlingan waktu, membentuk dan menciptakan keramaian, mengisi abjad-abjad dunia yang tadinya memburam.

Kini sibuk, semua sibuk. Musim yang dinantikan suara, menganak sungai. Deras, sederas kelahiran hujan yang turun di muka pintu halaman rumah.

Dan aku masih di sini! Mengemas sajak-sajak yang hanya milikku. Ya, milikku! Di tanah tempat aku besar dan tumbuh.

Jakarta, 24 April 2019.
Rapunzel.iciousAvatar border
delia.adelAvatar border
darmawati040Avatar border
darmawati040 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.3K
14
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
PoetryKASKUS Official
6.1KThread5.7KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.