dodydrogbaAvatar border
TS
dodydrogba
Novel Fiksi Kaiju, Mega Kommo

Kisah ini terinspirasi dari film - film bertema scifi, monster raksasa dan sejenisnya seperti godzilla. Mega Kommo adalah kaiju atau monster raksasa berbentuk komodo raksasa yang suka meneror manusia.  Mohon kritik dan sarannya apabila terjadi kekurangan dan sebagainya.

Sipnopsis:

Seekor kaiju serupa komodo tiba - tiba meneror kapal - kapal di laut. Pemerintah Indonesia yang sadar akan hal ini mulai mencari tahu siapa dibalik teror tersebut dan bagaimana mengatasinya dengan membentuk tim yang berisi para ilmuwan dan juga anggota militer. Bagaimana kelanjutanya, ikutin terus kisah ini!!


Bab 1
Ancaman Bahaya Besar


Malam itu bagai bencana bagi para kru kapal itu, badai besar benar - benar mengacaukan segalanya. Ombak yang kuat terus mengombang - ambingkan kapal tanpa henti di tambah hujan deras terus berjatujan, menghambat aksi mereka yang sangat misterius di malam hari itu. Salah satu kru kapal itu pun menanyakan kembali terkait rencana yang akan mereka lakukan di malam hari kepada kapten kapal.

"Kapten!!! Apa kapten yakin, kita akan membuang tong - tong beracun ini di sini sekarang juga? Bukankah ini juga berbahaya buat kita terutama di situasi seperti ini?"

Kapten itu membalas dengan tegas, ia nampak yakin akan keputusannya itu yang bukan tanpa sebab.

"Iya, saya sangat yakin, lagipula ini kesempatan kita selagi badai besar, para polisi laut itu tak mungkin mengejar kita. Ayo cepat buang tong - tong limbah itu ke dalam laut selagi bisa, jangan sampai kita mengecewakan perusahaan yang membayar kita dengan sangat mahal!!"

Perintah kapten itu langsung dijalankan para kru kapal, mereka kini sangat yakin akan keputusan sang kapten. Ternyata kapal yang membawa muatan ilegal itu merupakan kapal yang kegiatan kriminal di lautan, tampaknya mereka sudah biasa akan kerjaan mereka. Sementara itu tak jauh sekitar kapal itu ada seekor komodo yang sedang berenang menyebrang menuju ke sebuah pulau tak jauh dari situ. Gerakannya yang meliak - liuk sepertinya menggambarkan ia sedang berusaha menghindari sesuatu. Ternyata cairan limbah beracun sudah menyebar di sekitar kapal itu. Sang komodo pun akhirnya tak mampu lagi menghindarinya, tubuhnya akhirnya terkena cairan tersebut. Ia mencoba berenang dengan kuat namun akhirnya tak selamat. Cairan limbah beracun itu benar - benar sudah merusak organ dalam komodo itu. Tak lama kemudian tubuhnya pun jatuh ke bagian laut yang sangat dalam, tak ada yang tahu bagaiman nasib komodo itu selanjutnya.

***


Dua tahun kemudian di suatu sekolah Taman Kanak - Kanak di kota Jayakarta, tampak keceriaan anak - anak dalam sebuah kelas. Ternyata mereka sedang mendengarkan ucapan dari Kak Johan yang juga seorang pemerhati reptil terutama komodo. Johan sendiri diundang oleh sekolah tersebut untuk mengkampanyekan pelestarian satwa komodo di Pulau Komodo. Pembawaannya yang menyenangkan membuat anak antusias mendengarkan ucapannya. Ditambah pakaian yang dikenakannya mirip seperti penjelajah hutan namun dengan topi boneka komodo. Anak - anak pun semakin penasaran dan tertarik akan tema yang dibicarakan oleh nya, sebagian dari mereka pun mengajukan pertanyaan kepadanya.

"Kakak Johan, saya ingin tanya?" tanya salah seorang anak.

"Iya silahkan, mau nanya apa?" balas Johan.

"Apakah komodo bisa dijadikan peliharaan?" ucap anak itu dengan polos.

"Untuk kadal tertentu mungkin dibolehkan itu pun harus mengerti betul cara merawatnya, tapi untuk komodo tak diperbolehkan karena komodo adalah satwa yang dilindungi negara," Johan menjelaskan.

"Kak, saya mau nanya??" tiba - tiba anak lain turut mengacungkan tangan.

"Iya, silahkan adik!" Johan mempersilahkan.

"Apakah komodo bisa kentut?" tanya anak itu dengan sedikit tersenyum.

Mendengar pertanyaan itu sontak membuat satu kelas tertawa terbahak - bahak. Johan juga tak bisa menahan tawanya. Ia teringat video di youtube di mana seorang kru televisi menemukan komodo di toiletnya lalu berjalan ke bawah tempat tidur lalu mengeluarkan suara seperti buang angin yang sangat keras dan ternyata komodo itu sedang buang air besar di kamar mereka. Ia lalu menjawab pertanyaan anak itu dengan guyonan yang tak jauh beda.

"Iya, komodo kalau kentut, yang keluar malah api," balas Johan.

Anak - anak semakin terbahak - bahak mendengarnya, mereka benar - benar meluapkan keceriaan di kelas itu. Johan pun terus memberikan penjelasan hingga jam kelas berakhir. Setelah berakhir ia pun keluar ruangan setelah sebelumnya pamit dengan anak - anak dan guru di kelas itu. Ia lalu beranjak ke gerbang sekolahan menunggu kehadiran ojek online yang sudah dipesannya tadi. Sembari menunggu, ia mencoba menghubungi anaknya yang duduk di bangku smp yang saat ini masih study tour di Bali. Walaupun terpisah jarak yang sangat jauh itu tidak menyurutkan semangatnya untuk menghubungi anak semata wayang yang sangat ia cintainya itu. Apalagi setelah kepergian ibunya dua tahun lalu, Johan tahu bahwa anaknya sangat butuh kasih sayang yang mendalam. Ia mencoba menghubungi namun masih belum ada jawaban, ia pun mencoba berpikir positif, mungkin saja di tempat anaknya berada sekarang sinyal sedang tidak bagus.

Ketika masih mencoba menghubungi, pandangannya teralihkan oleh mobil hitam ala fortuner yang mendadak berhenti tepat di belakangnya. Ia yakin betul bahwa ia tadi memesan ojek untuk layanan antar jemput, bukan taxi dan semacamnya. Dari mobil itu keluar orang - orang berjas hitam memakai kacamata hitam dan sebuah alat komunikasi yang terpasang di telinganya. Orang - orang itu lalu berada di ujung - ujung tepi mobil. Salah satu yang memerintah mereka lalu datang mendatangi Johan.

"Apa benar Anda yang bernama Johan Sudjatmiko, penggemar reptil yang ahli dalam satwa endemik komodo itu?" tanya orang itu dengan ekspresi datar namun tegas.

"Iya, itu nama saya, sebentar bagaimana Anda bisa tahu soal saya?" Johan kebingungan.

"Baguslah, kalau begitu ikutlah dengan kami, negara sangat membutuhkan bantuan Anda saat ini?" kata orang misterius itu seraya menarik bahu Johan dengan kuat.

Johan keheranan akan aksi orang itu yang seolah mau memaksa dan menggiringnya ke dalam mobil orang itu. Johan pun mencoba memberontak dengan menggerakan seluruh anggota badannya.

"Hei hei, siapa kalian, tolong lepaskan tangan kalian!!! Saya tidak punya urusan dengan kalian!! Jika kalian masih nekad, akan segera ku telpon polisi sekarang juga!!" ancam Johan dengan lantang.

Tiba - tiba salah seorang dari orang - orang berjas itu mengeluarkan pistolnya diam - diam ke arah Johan.

"Tenang Pak Johan, turuti saja perintah kami, kami tak akan berbuat jahat kepada Bapak. Maaf jika kami seperti ini, karena ini adalah perintah langsung dari mentri pertahanan," orang itu menunjukkan sebuah kartu identitas yang menunjukan dia adalah staff dari kementrian pertahanan.

Melihat hal itu, emosi Johan perlahan mereda, ia yakin bahwa kartu identitas itu bukan kartu palsu karena ia sendiri pernah melihatnya ketika diajak bertemu salah satu mentri di kotanya dan kartu identitas itu benar - benar mirip. Lalu ia pun menanyakan tujuan dari staff - staff itu.

"Lalu apa maksud kalian mendatangi saya?" Johan melepaskan diri dari pegangan salah satu staf itu.

"Kami diperintahkan menemui Anda karena ada misi rahasia terkait keselamatan negara ini," ucap staff yang sama.

"Misi rahasia?" Johan semakin kebingungan.

"Kami tidak bisa menjelaskan lebih detail soal ini, Anda akan mendapatkan penjelasan detail di tempat yang akan kami tuju. Apakah Anda bersedia ikut?" ucap staff itu.

Sambil menatap foto anaknya di handphonenya Johan berpikir sebentar, ia masih punya anak cewek yang jauh di seberang sana. Di sisi lain ini adalah tantangan baru yang sepertinya menarik baginya, karena baru kali ini ia dipanggil langsung dari mentri karena ada misi dari negara. Ia lalu teringat akan keinginan anaknya pada saat ulang tahun, anaknya ingin sang ayah tetak sukses dan bermanfaat bagi banyak orang. Maka keputusan pun dibuat, ia setuju untuk ikut mereka yang dirasa punya kepentingan mendesak.

"Baiklah saya putuskan untuk segera ikut kalian namun saya harus izin terlebih dahulu dengan ... " omongannya tiba - tiba dipotong oleh staff tadi.

"Anak mu dan juga universitas mu bukan, tenang itu sudah kami urus. Selama Anda berada dalam misi ini, keselamatan anak Anda ada ditangan kami selain itu ijin dari universitas tempat Anda bekerja juga sudah kami urus. Anda tinggal masuk lalu menunggu hingga mobil ini sampai di tempat tujuan," kata staff tersebut.

"Bbbaiklah, saya tahu mau bilang apa lagi," Johan nampak terkejut dengan apa yang mereka lakukan.

"Oh ya, sebelum itu gunakan ini," staff tersebut memakaikan semacam penutup mata.

"Maaf jika ini benar - benar mengganggu privasi Anda namun diperlu dilakukan demi kerahasiaan tempat yang akan kita tuju," ucap staff itu.

Johan sepertinya tampak turut aja terhadap perintah staff itu. Ia tak mau berurusan panjang dengan instansi pemerintahan apalagi terkait keamanan negara. Tak lama kemudian ia pun segera masuk ke dalam mobil itu dan setelah para staff semua masuk, mobil pun bergerak menjauhi sekolah TK tadi. Mobil itu terus berjalan menjauhi kota Jayakarta dan memasuki sebuah area seperti bandar udara yang sudah terabaikan namun anehnya pengamanan di sekitar tempat itu sangat ketat. Mobil itu melewati gerbang penjaga lalu menuju ke tengah - tengah jalanan tempat pesawat biasanya lepas landas. Beberapa saat kemudian jalanan tempat mobil itu bergetar, ternyata mobil itu diangkut ke bawah layaknya lift dengan kedalaman beberapa meter. Lalu setelah lift jalanan itu berhenti, mobil itu kembali melaju melewati terowongan hingga sampailah ke sebuah ruangan aula yang sangat besar, di situ juga terdapat mobil lain, helikopter, bahkan pesawat jet tempur.
Diubah oleh dodydrogba 22-04-2019 12:51
0
494
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.