Ketika car free day tengah berlangsung, kegiatan yang paling terlihat jelas adalah kegiatan olahraga lari. Tua, muda, anak—anak, remaja hingga orang tua melakukan aktivitas ini.

Ada yang serius bak pelari marathon namun ada pula yang menjadikannya sebagai kegiatan fun saja. Olahraga lari memang sangat popular di masyarakat, tentunya karena relatif murah meriah.



Bahkan olahraga ini memiliki animo yang sangat tinggi. Terbukti dengan berbagai lomba lari mulai dari jarak menengah sampai jauh. Kalender event internasional pun tak kurang digelar di Indonesia yang menarik banyak animo masya rakat. Tak hanya itu saja terbentuknya komunitas—komunitas pelari turut mendorongnya olahraga ini semakin populer.

Namun ada kecenderungan, orang yang sudah cukup lama dan intens melakukan olahraga ini kemudian terdorong untuk meningkatkan tantangannya. Ketika dirasa diluar ruangan tak memberikan tantangan,mereka beralih pada high—intensity interval training (HIIT). Dengan HIIT itu dirasakan lebih efektif.

Mereka yang menggunakan HIIT mengakui mampu membakar lebih banyak ketimbang berlari di luar ruangan. Waktu 10menit setara dengan waktu 60 menit jogging.

Berlari sangat baik bagi orang yang menginginkan lemak berkurang dari tubuh. Hebatnya lagi berlari tak memerlukan peralatan dan dapat dilakukan dimana saja. Berlari juga mampu membuat badan seperti tengah berlatih beban.




Berbicara mengenai energi, dalam tubuh terdapat dua sistem energi, aerobik dan anaerobik. Anerobik merupakan aktivitas badan seperti berlari menaiki tangga atau angkat beban dalam set tertentu. Sedangkan aerobik merupakan aktivitas jalan, jogging, bahkan duduk.

Perlu diingat bahwa dasar dari sistem anaerobik adalah aerobik. Jadi sehabis melakukan aktivitas HIIT, misalnya, maka aerobik akan menurunkan detak jantung
yang tadinya cepat dan akan mempersiapkan badan dapat kembali melakukan aktivitas yang sama.

Lebih dari 50 persen dasar aerobik berpengaruh pada kekuatan anaerobik. Berlari memiliki energi metabolis yang lebih banyak ketimbang aktivitas lainnya dalam per menitnya. Dengan kata lain kita membakar lebih banyak kalori per menitnya.



Berlari dengan kecepatan 10 km/jam selama satu jam membakar lebih banyak kalori ketimbang aktivitas sepakbola, bola basket atau tinju.





Yang terpenting adalah disiplin menjalankan program, dan semuanya penting, jangan hanya salah satu, seperti Fartlek Run saja yang lain tidak. Lari sangat efektif sejauh tidak ada gangguan pada tubuh atau di luar kenormalan. Seperti rasa sakit pada tumit ketika berjalan.