Gue bukannya mau ngehina atau gimana ya, tapi percayalah yang menjadi caleg itu biasanya orang yang nafsu berburu uang atau pengangguran akut yang sudah prustasi ngelamar di kantor2. 

Nah, beberapa waktu lalu gue sempet nonton serial dorama Jepang berjudul Public Enemy di Viu (gratis loh). Ini film menurut gue bagus banget, jadi dia menceritakan sisi positif politik untuk kehidupan sehari-hari. 

 

Biasanya kan politik itu dideskripsiin sarang koruptor, penuh kepentingan, kumpulan para mafia penjahat, dan lain-lain. Tapi, kalau di film ini beda. 

Tokoh politik jahatnya tetap ada, tetapi mereka menjelaskan peran penting politik untuk kehidupan kita. 

Nah, pas banget nih ada yang bahas tentang serial ini dengan dikaitin jelang pemilu 2014. 

Di sini, si penulis menghubungkan kisah Tomoko, tokoh utama dalam film itu, dengan realita caleg di Indonesia. 

Mau tau enggak alasan Tomoko mau jadi dewan kota alias DPRD disana? yak, jawabannya buat dapat gaji lebih besar dari upahnya sebagai customer service. 

Nah, apa hubungannya sama di Indonesia? jelas ada lah, mayoritas caleg di Indonesia kayaknya pengen dapat gaji dari situ. Belum lagi uang pensiunnya lumayan. 

Nih, di Suryarianto.id jelasin tentang karakter-karakter rekan Tomoko di anggota dewan kota. Keknya emang mirip banget dengan kehidupan nyata sih. 

[spoiler=Tokoh Dewan Kota yang Se-tim dengan Tomoko [Public Enemy]][/spoiler]





Nah, setelah ini ane enggak mau spoiler lagi, kalau tertarik monggo nonton aja yang gampang di Viu dan gratis. Kalau mau download di tempat lain juga monggo. Filmnya bermanfaat banget