"Tidak ada nasi goreng yang enak yang pernah aku temui selain nasi goreng Bapak" ucap Brian saat motornya hendak berhenti di dekat warung nasi goreng yang agak besar.

"Masa sih, Mas?" tanya Brina penasaran.

"Iya lah, Adik tidak tau. Coba nanti minta sama Bapak" matanya menatap istri tercinta di kaca spion.

"Ya sudah, kita makan di rumah saja." Brina tersenyum senang sambil memeluk erat tubuh Brian dari belakang, dagunya diletakan di atas pundak kekarnya Brian.

Mereka memang romantis, layaknya Dilan dan Milea. Naik motor untuk berjalan-jalan di pusat kota.

Bimbing aku untuk selalu hormat kepadamu, demi mendapatkan ridhomu sebagai jembatanku menuju Surganya.

**TAMAT**