Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

skydaveeAvatar border
TS
skydavee
Memelihara Otak Tetap Waras Ditengah Kondisi yang Makin Panas!
Memelihara Otak Tetap Waras Ditengah Kondisi yang Makin Panas!

Terbentuknya polarisasi jelang pilpres tahun 2019 ini kian memanas. Ajang pemilu yang konon katanya sebuah pesta, justru banyak menggerus sisi kemanusiaan yang seharusnya senantiasa dijunjung tinggi. Rasa empati sepertinya telah dibonsai. Yang ada, ribuan caci maki sekaligus kebencian yang begitu mendalam.

Masih segar diingatan tatkala satu nyawa melayang sia-sia akibat perbedaan preferensi politik. Subaidi, warga desa Sokobonoh, Sampang, Madura, harus meregang nyawa akibat terkena peluru panas dari senjata rakitan lawan duelnya.

Selanjutnya, korban panasnya perseteruan kembali terjadi. Kali ini menimpa Yuli Wijaya, warga Dukuh Sarangan, Purworejo, Jawa Tengah. Seperti diberitakan pada sejumlah media massa, korban dianiaya gegara menggunakan kaos salah satu kontestan pilpres tahun ini.

Kedua kasus yang saya ulas sekilas diatas, adalah sebuah fakta dari pemahaman kerdil kalangan masyarakat kelas bawah. Hakikat perbedaan, belum menyentuh secara hakiki dan dijadikan pedoman untuk saling menghargai. Sedangkan untuk berita yang luput dan tidak menjadi viral, diyakini masih seperti fenomena gunung es. Ia tampak seakan menyeruak sedikit dipermukaan, sementara di dasar palungnya menyimpan bara yang siap meletus.

***
Elite Politik Ikut Bertanggungjawab

Memelihara Otak Tetap Waras Ditengah Kondisi yang Makin Panas!

Gesekan yang terjadi pada akar rumput, tak lepas dari peran elite politik. Mereka adalah sebuah role modelyang lantas segala tindak tanduknya dijadikan panutan. Jika ramai di atas, niscaya jangan berharap hal yang berbeda terjadi pada kalangan bawah.

Cobalah tengok dalam berbagai hal, baik kubu 01 dan 02, kerap membuat kondisi yang tak kondusif. Sedikit saja cela yang didapat untuk mendeskreditkan pihak lawan, segera digoreng dan dijadikan konsumsi publik. Tak ketinggalan pula, narasi-narasi penuh kebencian nan memilukan menjadi santapan sehari-hari. Ditunjang pula dengan mudahnya sebuah berita tersebar via berbagai medsos tanpa memikirkan dampak yang terjadi setelahnya.

Pada tataran ideal, jika kondisi telah semakin memanas, jajaran elite politik seharusnya mengambil sikap yang bijaksana. Pahami dan sadarilah jika pola demokrasi seperti saat ini menciptakan peluang terjadinya suasana chaos bagi sekelompok pendukung garis keras. Pada ujungnya, tetap rakyat tak berdosa yang ikut terseret dalam pusaran masalah yang sejatinya diciptakan oleh elite politik.

***
Hoax yang Merajalela

Memelihara Otak Tetap Waras Ditengah Kondisi yang Makin Panas!

Fanatik buta terbukti tak cuma menggelapkan mata. Secara harfiah, hatipun ikut terseret dan menjadi gelap. Tidak ada ruang cahaya sedikitpun yang tersisa darinya. Demikian pula respons terhadap penyebaran berita-berita hoax. Nalar dibuat mati kaku dan menelan mentah-mentah informasi yang kebenarannya masih perlu dipertanggungjawabkan. Asal isu tersebut berkaitan dengan pihak lawan, urusan benar atau tidak menjadi poin paling belakang. Kondisi demikian pula yang acapkali terjadi akhir-akhir ini.

Dengan bermodal kepiawaian mengelola sebuah isu, ditambah bantuan keahlian ilmu dibidang tertentu, sebuah hoaxdilahirkan dengan nyaris sempurna seolah menjadi kebenaran. Mirisnya, hanya sedikit yang meluangkan waktu demi melakukan cross check dengan berita lainnya. Alhasil, produsen hoax sukses mendoktrin kubu yang berafiliasi dengan kelompoknya. Nurani pun dipaksa menggelepar tak berdaya karena dihajar oleh serangkaian berita tak benar.

***
Menjaga Kewarasan Otak

Memelihara Otak Tetap Waras Ditengah Kondisi yang Makin Panas!

Ditengah hiruk-pikuk suasana panas jelang pemilu, ada baiknya tetap bersikap tenang dan tidak senantiasa terbawa arus. Memilih dan berharap jagoannya memenangkan pilpres, adalah hak setiap orang. Akan tetapi perlu dicatat, kedua paslon sama-sama berusaha berjuang keras demi kemaslahatan bangsa ini. Lalu hal apa yang hendak dijadikan sebagai peruncing hubungan antar saudara? Hubungan antara teman? Bahkan keluarga? Tidak ada satu dasarpun bahwa pemilu diberikan cela merusak tatanan masyarakat yang telah terbentuk. Jadi, peliharalah segala kewarasan, sebelum penyelasan datang bertandang.

Mau rusuh karena pemilu? Gak banget deh. Percayalah, hidup dalam ketenangan adalah impian setiap orang. Kecuali mereka yang memiliki agenda tersembunyi yang ingin meluluhlantakkan Indonesia.



©Skydavee 2019
Sumber gambar: google
Diubah oleh skydavee 05-04-2019 14:51
2
1.1K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.