Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Tak Terima Kalah di Istanbul, Partainya Erdogan Protes Hasil Pemilu
Tak Terima Kalah di Istanbul, Partainya Erdogan Protes Hasil Pemilu

Rabu, 3 April 2019 | 08:49 WIB

Tak Terima Kalah di Istanbul, Partainya Erdogan Protes Hasil Pemilu
AFP/ADEM ALTAN

Kandidat wali kota Istanbul dari kubu oposisi CHP, Ekrem Imamoglu disambut ribuan pendukungnya saat mengunjungi makam pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk, Selasa (2/4/2019). Imamoglu mengklaim kemenangan di Istanbul meski partai berkuasa AKP masih mempermasalahkan hasil pemilu lokal.

ANKARA, KOMPAS.com - Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) nampaknya tidak menerima kekalahan tipis dalam pemilihan wali kota Istanbul.

Sehingga, partainya Presiden Recep Tayyip Erdogan itu memilih untuk mempermasalahkan hasil pemilu lokal di kota terbesar di Turki itu.

AKP menuding ada kejanggalan dalam proses penghitungan suara dan mempertanyakan hasil penghitungan di setiap distrik Istanbul.

Dari hasil resmi yang dirilis komisi pemilihan, calon dari oposisi Partai Rakyat Republik (CHP) unggul 25.000 suara dari kandidat AKP.

Media pemerintah juga mengabarkan dugaan terdapat kertas suara yang dicuri sehingga merusak perolehan suara AKP.

AKP terus menegaskan kandidatnya di Istanbul, mantan PM Binali Yildirim unggul 4.000 suara dari kandiat CHP Ekrem Imamoglu.

Yildirim sendiri sebenarnya sudah mengakui kekalahannya tetapi kemudian AKP mengklaim kemenangan di Istanbul.

Sementara itu, dalam perolehan suara nasional AKP masih unggul dengan meraup suara 51,6 persen.

Namun, Istanbul, yang merupakan kampung halaman Presiden Erdogan, sejak 1994 tak pernah lepas dari genggaman AKP sejak Erdogan menjadi wali kota.

Selain itu, kekalahan di kota-kota besar seperti Ankara, Istanbul, dan Izmir menjadi pukulan telak bagi Erdogan karena merusak citra "tak terkalahkan" yang selama ini lekat pada dirinya.

Apalagi, pemilihan lokal ini oleh banyak kalangan disebut sebagai penentu dalam 16 tahun kekuasaan Erdogan karena digelar di saat perekonomian Turki memburuk.

Nilai tukar lira Turki terus anjlok dan negeri itu masuk ke dalam resesi ekonomi dalam tiga bulan terakhir 2018.

Angka inflasi melonjak hingga 20 persen dibarengi jumlah pengangguran yang juga meningkat.

Sebagian warga Turki masih mengagumi dan mendukung Erdogan. Namun, hampir separuh warga negeri itu kini meyakini Erdogan bisa dikalahkan.

Editor: Ervan Hardoko

Sumber: BBC

Sumber
sebelahblogAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.2K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.4KThread11.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.