Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

astian.rachmanAvatar border
TS
astian.rachman
Kekerasan Pada Perempuan Meningkat. Benarkah?




Pemilu dan Keterkaitan dengan Hak Perempuan.






Salam jumpa, agan dan sista.

Pada kesempatan kali ini aku memberanikan diri mengikuti event yang bertemakan tentang kekerasan pada perempuan.


Entahlah akan terlambat atau tidak, karena aku mengirim thread di saat-saat terakhir. Tapi tak apa-apa. Lolos atau tidak, itu bukan masalah besar buat aku. Yang penting, aku sudah berusaha menyuarakan keresahan yang selama ini aku rasakan.


Agan dan sista tentunya tidak asing dengan media televisi, koran dan majalah. Dan aku yakin, hampir setiap hari di forum berita, ada saja berita tentang kekerasan yang terjadi terhadap perempuan.




Entah si perempuan itu sebagai seorang istri, seorang anak, seorang adik atau kakak, seorang karyawan, pelajar atau mahasiswa. Kasus yang mereka alami memang berbeda, tapi namanya sama saja : kekerasan!


Pernah dengar seorang istri atau  yang mengalami KDRT? Sering kan? Bahkan belum lama ini ada berita tentang seorang suami yang tega menyiksa istrinya yang sedang hamil tua, lalu membelah perut sang istri dan mengeluarkan sang bayi sebelum istrinya dihabisi!



Quote:



Atau berita seorang karyawan yang mendapat perlakuan tidak layak, bahkan mendapat pelecehan baik verbal maupun perbuatan tidak menyenangkan dari atasan atau dari teman laki-laki mereka seperti pelecehan dan ancaman.


Banyak sekali kasus-kasus yang dapat kita baca tentang kekerasan yang dialami oleh kaum perempuan.


Seperti yang di lansir Komnas Perempuan, laporan kekerasan terhadap perempuan di tahun 2018 yang lalu meningkat sebanyak 14% di bandingkan tahun sebelumnya.


Ini di ungkapkan oleh wakil Ketua Komnas Perempuan, Yuniyanti Chuzaifah, beliau mengatakan pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya mengindikasikan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mengungkapkan kasus kekerasan yang menimpa kaum hawa.


"Ini juga berarti mekanisme pencatatan dan pendokumentasian kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan di lembaga-lembaga layanan semakin baik," kata Yuniyanti melalui keterangan tertulis, Rabu, 6 Maret 2019.


Sedangkan, wilayah tertinggi yang mencatat angka pengaduan kekerasan terhadap perempuan, termasuk anak perempuan, adalah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta.


Miris sekali, kan gan dan sista. Apalagi kita sebagai perempuan dan notabene rentan menjadi korban kekerasan. Karena seperti yang kita tahu, saat seseorang berniat jahat dia tak akan memandang siapa korbannya.


Dia tak perduli apakah korbannya itu saudaranya, tetangganya, adik, kakak, anak, atau ibunya sendiri. Begitulah bila amarah sudah menguasai hati, akal akan dibutakan oleh nafsu.


Bahkan seorang ayah tak lagi perduli pada tangisan anak-anaknya saat amarah dan nafsu menguasai, hingga tak jarang ada ayah yang tega menyiksa anaknya, atau merudapaksa anak perempuannya, darah dagingnya!


Kekerasan yang terjadipun bermacam-macam. Ada kekerasan fisik berupa pemukulan, kekerasan verbal berupa ejekan, hinaan, body shaming, atau yang paling mengerikan : pemerkosaan dan pembunuhan!


Pelakunyapun kadang ternyata orang yang tidak kita sangka dan duga sama sekali! Suami yang menyakiti istrinya, ayah yang memukul anaknya, adik yang jadi korban kekesalan kakaknya, banyak juga anak sekolah yang menjadi korban kekerasan sesama temannya.



Untuk masalah itu, sepertinya agan dan sista juga sudah sering mendengar dan membaca dari berbagai media. Baik televisi, koran, majalah dan portal berita online yang bertebaran.


Berbicara tentang kekerasan kepada perempuan, tentu saja itu adalah hal yang sangat memprihatinkan, bukan? Kebetulan tahun ini adalah tahun politik, dimana sebentar lagi kita akan merayakan pesta demokrasi, memilih presiden dan wakil presiden, juga wakil rakyat yang akan mewakil kita di badan legislatif, baik itu DPR, MPR, atau BPD.


Ada baiknya bila nanti saat pemilihan nanti, Kuta sebagai perempuan, memilih calon legislatif yang berpihak pada perempuan, yang menyuarakan hak-hak perempuan dan perlindungan terhadap perempuan.


Sebagai warga negara yang peduli pada nasib bangsa, khususnya pada nasib sesama perempuan, sudah sewajibnya kita memilih wakil rakyat yang berpihak pada perempuan, partai yang berpihak pada perempuan dan memilih presiden yang perduli pada nasib perempuan.


Dan aku sudah menemukan partai yang aku pikir dapat mewakili U untuk dapat memperjuangkan hak-hak kita sebagai perempuan. Sista semua juga pasti sudah punya pilihan, bukan?




Sumber data Komnas Perempuan

Sumber berita Tempo.co

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
8
858
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilih Capres & Caleg
Pilih Capres & CalegKASKUS Official
22.5KThread3.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.