Rusaknya Jalan Desa, Dana desa kemana?


Sumber.istimewa

Halo Sis and Gan yang lagi mengawali hari setelah libur kerja.
Semoga sehat dan dimudahkan segala urusan hari ini.

Yap, kali ini ane mau sedikit share soal masalah infrastruktur ni.
Kemarin sore ane kan pulang pangkas rambut, biasa anak muda biar tambah kece.

Nah kebetulan ane pangkas rambut agak jauhan dari rumah, sama main.
Disangka gak disangka ni, ane menemukan fakta soal infrastruktur jalan. Ancur braayyyy.

Gila aja ni desa, jalannya kayak habis dibajak buat sawah nanam padi.
Sampek bingung ane mau lewat, mana montor ane abis dicuci. Masak iya montor ane gendong kan gak lucu 😆

Pertanyaan ane, ini desa lumayan terkenal lo. Kebetulan juga di desa ini ada jadi kecamatan, kenapa jalannya rusak parah?

Ternyata ohhh ternyata, jalannya baru diperbaiki beberapa tahun lalu. Alasan rusaknya tu jalan karena mobil bermuatan besar yang lewat tiap hari.

Terus siapa yang disalahkan?
Kebanyakan orang malah menyalahkan pemerintahan, ya mungkin karena masyarakat udah pinter kali ya.

Desa memang mendapatkan dana khusus untuk perbaikan desa yang digulirkan tiap tahun.
Untuk besarannya silakan cek ke Mendagri. Ane njelasin panjang lebar dana desa yang makan bukan ane.

Kemana larinya dana desa?
Usut punya usut, dana desa kurang maksimal digunakan untuk desa.
Aparatur desa juga tidak transparan sama sekali atas penggunaan dana tersebut.
Seharusnya kalau mendapat dana sebanyak itu gak banyak sarana-prasarana yang bobrok.

Selain jalan, balai desa pun juga sangat miris kalau dilihat.
Tidak pernah dirawat, dah kayak rumah hantu. Apa memang rumah hantu?

Sebenarnya masyarakat berhak menanyakan dana desa tersebut. Karena memang itu dana untuk kemaslahatan bersama. Tapi namanya masyarakat desa, ya mungkin mereka takut dan belum terlalu paham tentang dana desa itu.

Ngomong-ngomong orang desa, ane juga orang desa. Tapi desa ane alhamdulillah bagus semua jalan sama fasilitas desa yang lain.

Jadi untuk masyarakat yang bisanya cuma menyalahkan, coba deh ditengok dulu. Fungsi kita sebagai masyarakat apa? Mengawasi, menegur, melaporkan.
Nah kalau dah tau soal 3 itu, ya tinggal pinter-pinter jadi masyarakat.
Kalau ada yang gak beres, segera cari faktanya dan laporkan.

Satu lagi, Presiden gak mengawasi dana desa secara terperinci karena memang lingkupnya terlalu jauh.
Presiden dan mentrinya menitipkan dana desa pada kita. Nah yang dititipi tinggal gimana mau bersikap kan.

Stop menyalahkan orang lain, mari mencari jalan baik untuk hidup lebih baik.
Yang setuju sama ane, ane kirim cendol.
Yang gak setuju ane lempar Bata gor