Ekspektasi itu berbeda dg realita, ekspektasi ku terlalu tinggi, sudah berniat membuat video yg romantis saat kamu ulang tahun nanti, membangunkan sahur dan mengucapkan selamat berbuka puasa dibulan puasa yg akan datang, tertawa dan bersenda gurau disetiap harinya.

Kamu pernah bilang "jangan tinggalkan aku, apapun keadaannya", dan kamu juga bilang "jangan pernah pergi walaupun kita sedang bertengkar hebat", namun nyatanya justru kamu yg memutuskan untuk pergi lalu menjauh.

Aku jadi ingat obrolan-obrolan kita kala itu, kita berbicara tentang masa depan kita, cita-cita kita, dan segala harapan kita, dIsaat itu aku sudah mulai memantapkan hati untuk terus bersama kamu dan jujur aku akui, aku bahagia sekali saat itu, tapi ternyata ini semua hanyalah mimpi indah disiang bolong, yg mana pada akhirnya kita pun akan terbangun untuk menghadapi kenyataan yg menyakitkan.

Kamu tidak salah, cuma aku yg terlalu mudah untuk jatuh cinta, maaf jikalau aku masih mengganggu dg chat-chat ku yg tidak bermanfaat, aku hanya rindu dg pembahasan-pembahasan kita yg tidak begitu penting, aku rindu dg caramu memaki ku, canda tawamu, dan perhatian-perhatian kecilmu.

Harus kamu ketahui, walaupun pertemuan kita ini hanya berjalan dg waktu yg singkat, tetapi aku benar-benar jatuh hati dg sikap tulus dan dg caramu memperlakukan ku, aku tidak peduli apakah itu dari hati atau tidak, yg jelas aku sangat bahagia, aku cuma menyesali mengapa hanya sekejap saja aku bisa merasakan indahnya dg dirimu, yaa biarlah rasa ini hilang dg sendirinya, aku hanya perlu terbiasa tanpa adanya kamu dihari-hari ku selanjutnya.