Bandung - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menggelar kampanye akbar di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Jawa Barat. Sejumlah petinggi partai koalisi pengusung Prabowo-Sandi hadir dalam kampanye tersebut.

Pantauan di lokasi kampanye, Kamis (28/3/2019), massa pendukung pasangan Prabowo-Sandi terlihat memadati lapangan tersebut. Mereka bersemangat menyambut kedatangan Prabowo.

Pada pukul 10.00 WIB, Prabowo tiba di lokasi kampanye akbar. Di datang didampingi oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono, Presiden PKS Sohibul Iman dan petinggi partai lainnya.

Ribuan pendukung yang telah menunggu langsung menyambut kedatangan Prabowo. Berbagai teriakan bentuk dukungan kepada Prabowo terdengar membuat suasana begitu meriah.

Dalam orasinya, Prabowo merasakan aura kemenangan. Dia kagum melihat ribuan massa hadir memadati Stadion Sidolig menunggu kehadirannya tanpa iming-iming apapun.

"Saudara datang ke sini dikasih duit atau tidak? Saudara tidak dikasih duit karena kita memang tidak punya duit," ucap Prabowo mengawali orasinya.



Dia kemudian kembali menyinggung kehadiran media dalam acara kampanyenya di Bandung. Dia menaruh curiga bila kehadiran media hanya untuk menunggunya salah bicara.

"Halo media, media ke sini loe. Mau liput acara, apa nunggu gue salah ngomong? Saya tidak takut bicara karena saya membela rakyat Indonesia," tutur Prabowo.

Prabowo kembali kagum melihat antusiasnya rakyat menunggu pidato dirinya. Padahal dia mengaku tidak bisa memberi apa-apa kepada pendukung yang hadir.

Di tengah orasinya, dia spontanitas melemparkan topi ke arah massa yang hadir. Kemudian dia melipat lengan dan kancing baju safarinya. Setelah itu dia melemparkannya ke arah pendukung.

"Saudara-saudara sekalian saya tidak bisa kasih kaos, jadi baju gue saja, gue kasih satu orang. Minta maaf. Kacamata jangan gila loe," ucapnya.

Dalam orasinya dia menyinggung berbagai hal, termasuk soal elite-elite di Jakarta yang dinilainya mementingkan diri sendiri. "Elite yang di Jakarta itu yang menyebabkan Indonesia seperti sekarang ini. Elite itu laganya saja, mereka hanya pikirkan kekayaan dirinya, keluarga dan konco-konconya," ucapnya. (mso/bbn)

https://m.detik.com/news/berita-jawa...646.1527858378