Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

santohAvatar border
TS
santoh
Isi adalah Kosong
MICHAEL

Pagi hari ini terasa lain dari biasanya di sebuah padepokan Zen. Di ruang tengah berkumpul murid-murid padepokan itu, yang berjumlah belasan orang. Hari ini adalah hari ulang tahun salah seorang dari mereka. Teman-temannya yang lain telah mempersiapkan hadiah ulang tahun, yang ditempatkan dalam sebuah kotak kayu ukuran sedang.

Teman-teman: "Selamat ulang tahun yaa... semoga selalu dalam jalanmu."

Murid yang berulang tahun: "Terima kasih teman-teman. Doaku juga agar kalian selalu dalam jalan masing-masing."

Teman-teman: "Ayo silahkan dibuka hadiahnya."

Maka dibukalah kotak kayu berisi hadiah ulang tahun tersebut. Dan saat dibuka ternyata isinya...

"Ahh.. Kosong! Hadiah yang benar-benar sempurna. Terima kasih teman-temanku."

Jaman sekolah dulu, kita mengenal bahwa bagian terkecil dari sebuah benda adalah atom. Dan di dalam atom masih ada inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom pun dipercaya terbagi lagi menjadi bagian-bagian lebih kecil yaitu quarks. Apakah ada yang lebih kecil lagi dari quark?

Seperti tulisan saya di minggu pertama, saya percaya semesta terbentuk dari formula, bukan matter. Matter hanya menandakan manifestasi pada "stage" tertentu. Dan karena semesta terbentuk dari formula, maka selalu akan ada yang lebih kecil (dan yang lebih besar) dari yang terkecil (atau terbesar) saat ini. Sama seperti gambar fractal yang bisa di zoom-in dan zoom-out tanpa batas. Ribuan atau bahkan jutaan kali di-zoom, tetap akan selalu ada yang lebih kecil atau yang lebih besar, tanpa gambarnya "pecah".

Saat ini pun sudah diakui adanya partikel yang lebih kecil (atau minimal sama) dengan quark, yaitu Higgs Boson particle, atau sering pula disebut sebagai "God Particle". Mengapa? Karena hadirnya Higgs Boson particle ini mampu "menjelaskan" fenomena "big-bang" yang memulai awal "penciptaan." Fenomena dimana ada 1 sumber tunggal, 1 partikel tunggal, yang darinya "bertransformasi" menjadi aneka ragam jenis partikel yang membentuk alam semesta ini. Sebelum adanya "God Particle" ini, para ilmuwan kesulitan menjelaskan bagaimana dari 1 partikel "source" bisa bermutasi menjadi partikel-partikel lain seperti proton, elektron, photon, dll.

Kembali di jaman sekolah dahulu, bila kita melihat "gambar" sebuah atom, maka ada inti atom dan beberapa elektron yang mengelilinginya, persis seperti planet-planet mengedari matahari. Ruangan diantara inti atom dan garis edar elektron biasanya kita anggap ruang "hampa", sama seperti ruangan kosong antara planet-planet dengan matahari. Ruang hampa yang kosong dan "tidak berisi apa-apa". Benarkah?

Pertama-tama, ruangan yang kita anggap "kosong" itu saat ini dipercaya oleh para ilmuwan berisi medan gaya Higgs (Higgs field), sebagai pendamping kehadiran Higgs Boson particle di atas tadi. Higgs field ini mengisi seluruh universe hingga sudut-sudut terpencilnya, begitu teorinya. Semua partikel yang mampu berinteraksi dengan Higgs field ini akan "mendapatkan massa" dan sebagai gantinya akan "kehilangan kemampuan meluncur pada kecepatan cahaya", atau dengan kata lain, partikel itu menjadi "berat" dan tidak bisa bergerak secepat cahaya lagi.

Bila manusia kita anggap partikel, maka Higgs field ini adalah "asupan energi" yang membuat seseorang itu menjadi gemuk (berat). Dan semakin gemuk dan berat orang itu, tentu saja kecepatan larinya semakin melambat. Nah gitu deh. Haha.

Adanya Higgs field inipun pada gilirannya memungkinkan terjadinya gravitasi. Karena tanpa Higgs field, seluruh partikel tidak akan punya "massa" (berat), sehingga tidak memungkinkan munculnya gaya gravitasi. Higgs field ini dianggap sebagai "lem perekat" mulai dari atom hingga alam semesta.

Kemudian ada pula Neutrino. Secara sederhana, neutrino diartikan sebagai elektron yang netral. Bila ada inti atom (proton) yang bermuatan positif, dan ada elektron yang bermuatan negatif, maka neutrino adalah partikel yang netral. Tidak bermuatan, tidak ber-massa, dan karenanya, bergerak dalam kecepatan cahaya. Neutrinos bersumber dari bintang-bintang yang aktif dan benda-benda langit ukuran besar. Dan karena ukuran neutrinos yang sangat kecil, maka dia mampu "menembus" segala partikel lain tanpa mengganggu lintasan mereka.

Ada sekitar 3 trilyun neutrinos melintasi daerah 1 inch persegi tiap detiknya. Kita dan semesta raya ini berada di dalam "lautan" neutrinos. Tidak ada bagian semesta yang luput dari aliran neutrinos ini. Saat melewati atau menembus partikel lainnya, walaupun tidak mengakibatkan perubahan bentuk maupun lintasan, tetapi terjadi "pertukaran informasi" antara neutrinos dan partikel yang dilewatinya.

Mekanisme neutrinos inilah yang mendasari pemahaman Human Design Matrix, yang menginterpretasikan posisi matahari dan planet-planet pada tanggal dan jam kelahiran kita (plus tanggal dan jam 88 hari/derajat sebelum kelahiran kita). Apa "informasi" yang dibawa dan dipertukarkan oleh neutrinos yang melintasi kita pada tanggal-tanggal tersebut, menentukan "cetakan" (blueprint) kita. (Bila anda tertarik belajar Human Design Matrix, silahkan pm untuk di-invite ke group WA khusus)

Konsep neutrinos dipakai juga untuk menjelaskan tentang Akashic library, yaitu "catatan" alam semesta yang bisa kita akses untuk mengintip informasi tentang diri kita pada masa lalu maupun masa depan. Neutrinos dipercaya membawa "memory" tentang alam semesta dari sejak terjadinya "big-bang".

Ada matter, maka ada Antimatter. Antimatter secara singkat adalah "lawan" dari matter. Pertemuan antara matter dan antimatter akan menyebabkan "kebinasaan" keduanya. Saat kebinasaan ini terjadi, akan menyebabkan timbulnya ledakan energi sejumlah massa yang lenyap itu. Inilah dasar hukum E=mc^2 yang terkenal, temuan Einstein itu. Matter mewakili penciptaan, antimatter mewakili pemusnahan. Siklus abadi dalam semesta ini.

Keberadaan Higgs Boson particle, Neutrino dan Antimatter sudah dapat dibuktikan dalam serangkaian percobaan laboratorium yang rumit. Tapi masih banyak partikel-partikel lain "pengisi ruang kosong" yang saat ini masih dalam tahap "teori" tetapi banyak didukung kebenarannya oleh para ilmuwan.

Partikel hipotesis pertama adalah Dark-Matter. Partikel ini muncul karena ilmuwan menemukan "kekurangan" massa pada saat menghitung gerakan benda-benda lagi di setiap galaksi, yang karena kekurangan massa ini seharusnya membuat galaksi-galaksi itu "buyar". Tetapi karena galaksi-galaksi itu tetap bisa mempertahankan strukturnya, maka data massa (atau materi) tambahan yang harus "ada" untuk memungkinkan itu terjadi. Maka muncullah teori Dark-Matter ini yang mengisi "kekosongan" diantara galaksi-galaksi tersebut.

Bagi yang mengikuti serial Star Trek Discovery, tentu tidak asing dengan Spore Drive. Ceritanya, seluruh penjuru semesta ini dipenuhi oleh spora-spora cikal bakal seluruh makhluk hidup. Teori fisikanya mengatakan bahwa spora-spora pembawa kehidupan ini sudah terbentuk sejak masa-masa awal big-bang, dan ikut tersebar merata ke seluruh semesta. Antar spora-spora ini tercipta yang disebut efek "quantum entanglement", dimana spora yang satu saling "terhubung" dengan spora yang lain. Dengan memanfaatkan "jaringan" spora yang rumit, kompleks dan saling terhubung ini, pesawat ruang angkasa Star Trek Discovery menciptakan spore-drive yang mampu "meloncat" dari satu tempat ke tempat lain antar galaksi dalam hitungan detik. Jauh lebih cepat dari warp-drive (mesin yang mampu menggerakkan pesawat lebih cepat dari kecepatan cahaya) versi apapun.

Demikianlah di dalam kekosongan ternyata banyak isinya. Dan apa yang "ada" dalam "kekosongan" itu ternyata membawa pengaruh besar pada yang "isi".

Kosong adalah Isi.

Semoga ditengah padatnya "isi" kita hari ini, kita masih mampu menemukan "kekosongan". Dan semoga dalam kekosongan itu kita menemukan "isi" yang dapat memperkaya perjalanan kita.

Have a super great day friends!!
0
360
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
SpiritualKASKUS Official
6.3KThread2.4KAnggota
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.