Wacana pemblokiran PUBG tidak heboh di Indonesia saja, loh. Di India dan Malaysia juga heboh soal terkait pemblokiran ini

Saat ini game PlayerUnknown's Battlegrounds alias PUBG tengah ramai diperbincangkan. Bukan karena popularitasnya, namun melainkan beberapa kasus yang melibatkan salah satu game milik Tencent Games tersebut. Tidak hanya di Indonesia, rencana mem-ban game shooter itu juga terjadi di beberapa negara lain, diantaranya Malaysia dan India.

Mengutip Inet.detik.com, game PUBG disebut dapat menimbulkan kekhawatiran akan dampak negatifnya di beberapa negara, seperti di Malaysia dan India.

Di India, PUBG Mobile dituding menjadi biang keladi jebloknya nilai siswa di sebuah wilayah negara tersebut. Tudingan itu dilontarkan oleh asosiasi wali dan orang tua murid di Jammu dan Kashmir. Bahkan belasan remaja asal India kabarnya benar ditangkap karena ketahuan main PUBG, walau kemudian dilepaskan.



"Kepolisian Rajkot melarang game PUBG dan Momo Challenge. Menurut mereka, game ini memicu kekerasan di kalangan anak muda dan mempengaruhi perkembangan mereka. Setiap orang bisa melapor ke kantor polisi terdekat jika melihat orang main game itu,"tulis Kumar Manish, seorang jurnalis setempat

Meski pemerintah India terlihat serius menanggapi larangan tersebut, namun juga ada beberapa netizen India yang memprotes pelarangan PUBG di negaranya.

"Hal ini tidak benar. Ada banyak isu di India untuk diselesaikan misalnya kasus pemerkosaan. Konsentrasi saja pada hal itu dan jangan pada hal yang tidak penting,"sebut seorang warganet setempat di Twitter.



Sedangkan di Malaysia, wacana pelarangan game PUBG ramai dibicarakan. Bahkan Mufti atau pemuka agama Islam di Negeri Sembilan, Datuk Mohd Yusof Ahmad, meminta agar pemerintah Malaysia mempertimbangkan pelarangan PUBG karena berdampak negatif pada anak muda.

Di pihak lain, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia (Menpora) Syed Saddiq Syed Abdul Rahman menilai PUBG tidak seharusnya disalahkan untuk aksi kejahatan. Termasuk jika ada pihak yang menghubungkannya dengan penembakan keji di New Zealand.

Hampir sama dengan apa yang terjadi di India dan Malaysia, di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) wilayah Jawa Barat juga berencana mengkaji dampak negatif dari game online PUBG. Jika kajian tersebut menilai kalau PUBG berdampak negatif, maka kasus tersebut akan dilimpahkan ke Kominfo yang bakal bertindak sebagai pemblokir PUBG di Indonesia.



Melihat fenomena ini, pro kontra mengenai ban PUBG pun bermunculan. Pengamat media sosial ada yang menilai hal tersebut berlebihan. Kalaupun ada potensi berbahaya pada game PUBG, menurutnya tidak perlu sampai MUI turun tangan. Ada pihak-pihak lain yang bisa dikedepankan menangani masalah ini.

Nah, semoga masalah wacana pemblokiran PUBG ini cepat selesai dan jangan sampai menjadi masalah yang serius ya.