- Beranda
- Stories from the Heart
Sepenggal Kenangan Indah Dari Balik Tembok Rumahku.
...
TS
kamaytea
Sepenggal Kenangan Indah Dari Balik Tembok Rumahku.

Kota cilacap memang sangat berkesan bagiku, memberikan banyak kenangan yang takkan pernah bisa aku hilangkan walau sekejap,
ya cilacap adalah sebuah kota kecil yang bersih dan menyenangkan, lingkungannya bersih, tidak ada kemacetan dan keramaian lalu lintas seperti halnya di kota-kota besar, mungkin bisa mengatakan ini adalah salah kota yang terbaik yang pernah aku tinggali,
aku memang kerap berpindah tempat tinggal karena harus ikut orang tuaku bertugas, dan kebetulan saat itu kami pindah ke kota cilacap ketika aku masih duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA),
dan aku tinggal di rumah yang memang disediakan oleh perusahaan dimana orang tuaku bekerja yang letaknya masih berada didalam lingkungan kantor,
disana ada sekitar enam rumah termasuk rumahnya kepala kantor,
dari ke enam rumah yang ada hanya di isi 3 keluarga sementara 3 lagi sisanya kosong tak berpenghuni kalaupun ada yang mengisipun mereka rata-rata hanya menetap paling lama sekitar 3 bulan,
Tepat disamping rumahku adalah satu keluarga yang berasal dari kota bogor, terdiri dari ayah ibu dan seorang anak gadisnya bernama intan yang masih duduk di bangku SMP,
kami bertetangga sudah lebih dari 3 tahun, yang aku ketahui anak gadis tetanggaku itu memang sudah lama memiliki rasa kepadaku, tapi karena aku orang yang sangat cuek dan belum memikirkan dunia percintaan jadi aku tak pernah menganggap perasaan diam-diam dari intan adalah sesuatu yang serius,
apalagi umur aku dan intan terpaut beberapa tahun dan aku lebih nyaman menganggap dia sebagai adik,
tetapi semakin lama intan semakin serius untuk mengungkapkan perasaannya walau masih malu-malu,
dia sering kerumahku untuk mengantarkan makanan yang dititipkan ibunya, dia selalu menyapaku setiap aku berangkat sekolah dan bahkan dia rela menunggu didepan teras rumahnya untuk melihat aku pulang sekolah dan melemparkan senyumnya,
"Kakak udah pulang sekolah ya?"
"eh intan,ya baru pulang nih kebetulan tadi ada les tambahan disekolah jadi baru jam segini pulangnya"
"masuk dulu ya kak, aku udah bikinin kue sama teh manis prenjak buat kakak"
"duh maaf akunya lagi capek banget tan, kapan-kapan aja ya?"
"yah kak, udah buatin kuenya susah-susah loh spesial buat kakak"
"hmmm...iya deh sebentar aja ya"
Kemudian aku masuk kerumahnya dan duduk di ruang tamu, dan ternyata memang benar, di meja sudah tersedia kue dan secangkir teh prenjak walau sudah terasa agak dingin,
teh prenjak memang selalu disediakan oleh keluarga dari tetanggaku ini, entahlah apa teh prenjak ini khas minuman yang selalu mereka hidangkan atau bagaimana, tapi yang pasti tehnya memiliki rasa yang enak dan wanginya yang membuat kita rileks,
saat aku sedang menikmati kue dan minuman teh tersebut tiba-tiba intan memberikanku sebuah buku diari yang katanya harus aku baca dari awal sampai akhir,
karena aku memang ingin segera pulang jadi aku iyakan keinginannya dengan mengambil buku diari itu dan bergegas pulang kerumahku,
Malam harinya aku terbangun dan melihat jam menunjukan pukul 9.30 malam, dan ternyata dari sore aku ketiduran ketika sedang menonton tayangan sepak bola di televisi, karena bangun tidur aku merasa sangat lapar kemudian aku ke dapur dan mengambil beberapa makanan dan kembali ke kamar, dan saat itu ponselku berbunyi yang ternyata dari intan tetanggaku,
tanpa pikir panjang langsung aku angkat telfon itu,
"Kak kok dari sore aku hubungi ngga diangkat? kakak marah sama aku?"
"loh maaf, ngga kok ini kakak baru bangun tidur soalnya dari sore capek banget, ada apa tan?"
"kakak udah baca buku diari yang tadi aku kasih?"
"oh iya lupa, kan baru bangun banget ini, kakak baca sekarang deh ya"
"iya kak, nanti kalo udah selesai kasih tau aku yah"
"iya"
Hufff....walaupun aku malas membaca diari itu tapi apa boleh buat, dalam pikiranku apa sih yang diharapkan dari sebuah buku diari cewek anak SMP?
buku diarinya memang tipis dan hanya berisi 3 lembar, jadi apa salahnya aku coba baca sebentar,
tapi ternyata diari anak smp bernama intan ini tidak seperti yang aku bayangkan sebelumnya, walau hanya berisi 3 lembar tapi apa yang ditulis olehnya membuat hatiku bergetar, didalam diari itu dia menuliskan dengan detil apa yang sudah dia lakukan untuk membuatku menyukainya, dari mulai berdandan secantik mungkin didepanku, membawakanku kue buatannya, memintaku mengerjakan tugas sekolahnya, mengajaku lari pagi setiap akhir pekan, membelikanku pulsa diam-diam, memberikanku hadiah setiap hari valentine dan juga kado dengan tanpa menuliskan namanya dan masih banyak lagi yang sudah dia lakukan selama ini,
Jujur aku benar-benar tak menyangka dengan apa yang aku baca ini, bagaimana mungkin aku sama sekali tidak melihat semua ini? semua yang sudah dia lakukan buat ku, semua pengorbanannya sama sekali tidak pernah aku sadari sampai 3 tahun ini,
kemudian aku langsung telfon balik intan, aku bilang jika aku mau ketemu sama dia malam itu juga, kitapun bertemu di taman yang lokasinya tidak jauh dari rumah kami,
aku bilang padanya kalo aku minta maaf tidak pernah sadar dengan apa yang dia lakukan buatku,
aku minta maaf sudah mengabaikannya selama ini, orang yang ternyata selama ini sangat perhatian kepadaku tanpa mengenal pamrih dan bosan selama 3 tahun,
apa yang intan lakukan benar-benar membuatku luluh dan hatiku bergetar,
"Ya, ngga apa-apa kak, aku udah bisa ngerti kok, mungkin karena aku masih SMP dan terlalu kecil buat kakak untuk tau apa itu rasa sayang dan cinta,
tapi apa yang aku rasakan ke kakak itu beneran kak"
"Maaf aku harus ngasih diari itu ke kakak karena aku ngga tau kapan lagi aku bisa ngeliat kakak berangkat sekolah, bawain kakak kue, nemenin kakak lari pagi, nungguin kakak pulang sekolah dan sebagainya"
"Emangnya kenapa tan?"
"Kakak memangnya belum tau yah?ayah kan dipindah tugas ke tarakan kalimantan, jadi aku sama ibu harus ikut pindah dan berangkat besok pagi,
mungkin sekarang terakhir aku bisa ngeliat kakak untuk terakhir kalinya dan bisa ngobrol sedekat ini,
boleh ngga kak aku jadi pacar kakak? untuk hari ini aja kak, ya setidaknya aku memiliki pacar pertama yang benar-benar aku sayang dan aku perjuangkan dengan tulus"
"jangan kamu yang minta tan, biar kakak aja yang nanya, kamu mau jadi pacar aku? kakak juga sayang sama kamu"
"iya kak, aku mau, makasih ya kak"
ya malam itu pertama kalinya kami berpegangan tangan dan saling berdekatan sambil bercerita banyak hal, intan dan aku sangat menikmati malam itu, yang sayangnya malam itu juga menjadi malam terakhir bagi kami, karena selepas intan pamit ke kota tarakan, kita sudah tidak lagi berkomunikasi, ponselnya mati entah karena disana tidak ada sinyal atau ada suatu masalah dengan ponselnya, dan 6 bulan setelahnya aku dan keluarga mendapatkan tugas dan pindah ke bandung,
dan membiarkan sepenggal kisah di cilacap menjadi kenangan terindahku memiliki cinta seorang gadis yang luar biasa...


Penulis : kamaytea

Diubah oleh kamaytea 21-03-2019 17:15
1
484
1
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya