Bulan puasa adalah bulan yang penuh berkah, bulan terbaik dimana berkah dan Rahmat dari Tuhan senantiasa tercurah limpah. Pada bulan puasa, umat Muslim yang ada di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa dari mulai terbit matahari sampai dengan tenggelamnya di sore hari.

Meski tergolong ke dalam ibadah yang wajib, akan tetapi ada beberapa golongan yang mendapatkan keringanan untuk tidak ikut menjalani ibadah puasa. Salah satunya adalah ibu hamil dimana mereka diwajibkan untuk mengganti ibadah puasa yang ditinggalkan pada saat Ramadhan dan menggantinya di bulan lain baik disertai dengan bayaran Fidyah ataupun tidak.

Hanya saja, terkadang meski mendapatkan keringanan tidak sedikit ibu hamil yang merasa kuat untuk ikut menjalani ibadah yang satu ini. Sehingga tak heran banyak muncul pertanyaan bolehkah ibu hamil puasa? Nah, untuk lebih lengkapnya lagi mari simak informasinya di bawah ini.

Bolehkah Ibu Hamil Puasa?


sumber gambar: bidanku.com

Pada dasarnya boleh atau tidaknya seorang ibu hamil menjalani ibadah puasa akan tergantung dari bagaimana kondisi kesehatan yang dialaminya bersama si janin yang sedang tumbuh di dalam rahimnya. Mengapa kondisi kesehatan menjadi patokan? Hal tentu dilakukan sebab menimbang banyak faktor dan kondisi termasuk dengan kondisi apabila ibadah puasa yang dijalani rupanya membuat kondisi yang dialami ibu hamil malah semakin drop.

Belum lagi yang perlu menjadi catatan penting adalah kondisi kesehatan ibu hamil tidak seperti wanita pada umumnya. Semasa hamil, seorang wanita membutuhkan lebih banyak asupan nutrisi dan gizi ke dalam tubuhnya demi menunjang tumbuh kembang janin yang ada dalam kandungannya.

Dikhawatirkan pada beberapa kondisi, ibadah puasa bisa membuat pengasupan kebutuhan gizi dan nutrisi ke dalam tubuh tersebut menjadi terkendala. Akan tetapi, bila memang tidak ada riwayat kondisi kesehatan yang serius maka ibu hamil sah-sah saja dan aman menjalani ibadah puasa. Nah, untuknya mari simak kapan saja ibu hamil sebaiknya tidak puasa?

Kapan Ibu Hamil Sebaiknya Tidak Berpuasa?


sumber gambar: www.tandalagihamil.com

Ada beberapa kondisi yang membuat ibu hamil sebaiknya mempertimbangkan untuk tidak ikut menjalani ibadah puasa Ramadhan. Beberapa kondisi tersebut diantaranya adalah:

Pada Trimester Awal Kehamilan


sumber gambar: ibu-hamil.id

Masa yang rentan ketika ibu hamil disarankan untuk tidak menjalani ibadah puasa adalah pada saat trimester awal kehamilan. Hal ini dikarenakan pada saat ini, tubuh ibu hamil cenderung masih beradaptasi dengan kondisi kehamilan yang baru saja terjadi di dalam tubuh anda. Perubahan hormon yang terjadi di awal kehamilan akan mungkin menyebabkan keluhan sering terjadi.

Diantaranya adalah mual muntah yang akan anda alami pada awal-awal usia kehamilan anda. Memaksakan menjalani ibadah puasa akan berisiko membuat anda rentan dengan yang namanya dehidrasi. Selain itu, anda pun akan mungkin lebih tersiksa dengan kondisi mual muntah yang anda alami. Jadi demikian, sebaiknya pertimbangkan untuk tidak ikut menjalani ibadah puasa.

Pada Trimester Akhir Kehamilan


sumber gambar: hellosehat.com

Kondisi lain yang sebaiknya membuat anda menghindari ibadah puasa Ramadhan adalah pada saat trimster akhir kehamilan. Pada saat ini, janin anda masih terus berkembang dalam rangka menyempurnakan organ-organ yang penting di dalam tubuhnya.

Sehingga pada saat ini anda akan cenderung sering merasa lapar dan diminta untuk banyak mengkonsumsi makanan demi menunjang proses tumbuh kembang janin. Selain itu, anda pun akan tentu perlu tenaga untuk mempersiapkan kelahiran bayi. Jadi demikian, ibadah puasa sebaiknya ditunda terlebih dahulu.