RSKOJakartaAvatar border
TS
RSKOJakarta
Therapy Ternyata Digunakan Sebagai Seni Pemulihan Pasien Jiwa

Oke agan dan sista, kali ini mimin (Miko) akan bercerita tentang seni dari sebuah therapy. Tapi Miko tidak berdongeng atau menceritakan sebuah novel. Ini cerita benaran. Mau tau seperti apa ceritanya, cikedot gan/sist cerita dibawah ini.

Sore itu, 21 Februari 2019, sekumpulan pria dan wanita berkumpul disekitar instalasi hidroponik yang terbuat dari pipa-pipa paralon dimana terdapat pot-pot yang berisi sayuran yang siap panen. Mereka semua berada di halaman Asrama dibagian belakang bangunan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta.

Dua orang pria dengan muka yang teduh memperlihatkan hasil panen sayuran hidroponik. Salah-seorang dari mereka pun menceritakan untuk apa sayuran itu ditanam, orang itu bernama Agus Darmawan.

Apa yang mereka praktekkan merupakan kegiatan Art Therapy bagi pasien jiwa dan pasien Napza/Narkoba RSKO Jakarta. Agus Darmawan dan Syarifudin Satar merupakan dua orang yang bertanggung jawab atas kegiatan berkebun ini. Mereka merupakan Pekerja Sosial yg bertugas di RSKO Jakarta.



Kegiatan berkebun ini merupakan Art Therapy. Jadi tidak sembarang berkebun dimana hasilnya tidak bertujuan untuk di jual atau di komsumsi saja. Art therapy adalah suatu kegiatan therapeutic yang menggunakan proses kreatif dalam lukisan untuk merubah prilaku menjadi lebih baik agar seseorang  mampu baik dalam menggunakan fisik, mental dan emosional nya.

Bapak Agus Darmawan menyampaikan kepada penulis "Bila kita bicara Art Therapy, kita harus juga mengenal pengertian therapy itu sendiri" ucapnya. 


Menurutnya therapy digunakan untuk melakukan intervensi kepada pasien. Art therapy secara secara umum adalah suatu kegiatan therapeutic yang menggunakan proses kreatif dalam media lukisan. Secara sederhana therapy dapat dikategorikan media ekspresif dengan menggunakan media warna, pensil, dan media-media lainnya.

Jadi art therapy digunakan untuk mencurahkan dan mengekspresikan alam bawah sadar yang bertujuan menambah baik seseorang dalam menggunakan fisik, mental dan emosional nya melalui media lukis.

Therapy di RSKO Jakarta menurut Bapak Agus Darmawan merupakan seni melakukan therapy. Maka dari itu therapy berkembang tidak hanya seni lukis saja termasuk juga seni rupa membentuk patung. Tidak hanya seni lukis dan seni rupa, therapy dikembangkan pula dengan therapy menyanyi yang bertujuan menggali potensi dan memancing mereka mampu mengekspresikan diri.

Therapy alternatif di RSKO Jakarta menggunakan bermacam-macam seni bagi pasien jiwa bangsal Derawan dan spesial program bangsal Rehabilitasi Napza yaitu terapi senam otak, seni terapi menulis surat, seni berkebun dan seni bermain.


Therapy lainnya dengan membuat surat, salah-satunya membuat surat lamaran pekerjaan walaupun sudah dalam bentuk format khusus. Adapula seni berkebun, tapi tidak hanya nyangkul-nyangkul tanah, dan penyemaian yang penuh dengan peluh. RSKO jakarta memiliki keterbatasan lahan, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian, keterbasan jumlah tenaga yang mendampingi seni berkebun untuk itu lahirnya sebuah solusi dengan memperkenalkan seni berkebun hidroponik.

Jadi seni dalam therapy lebih luas mencakup apa saja sesuai kondisi pasien dan institusinya. Therapy yang dilaksanakan di Instalasi MPE & Rehabilitasi, merupakan dasar art therapy sehingga ada pertanyaan Kenapa ?... karena disitu pekerja sosial berperan dengan berusaha menggali ekspresi para pasien jiwa yang tadinya males-malesan bisa menjadi lebih bahagia, sumringah dan mampu tertawa terbahak-bahak dengan berbagai macam seni terapi yang diberikan. 

Seperti misalnya dengan motede permainan, dengan seni bermain yang diberikan kepada pasien di Special Program bagsal Rehabilitasi Napza itu bukannya sekedar  main-main tapi main yang bukan main-main. Artinya permainan yang diberikan penuh dengan makna ada valuenya yang dituju. Diantara therapy dengan senam otak untuk mengaktifkan otak kiri dan otak kanan.

Awalnya ada pasien yang agak susah mengikuti, memang tergantung ringan dan derita yang mereka alami. Rata-rata agak susah di awal kegiatan therapy, bila sering dilatih akan menjadi lancar. Salah-satu diantaranya diantaranya therapy dengan seni lukis menggunakan teknik narasi dengan bercerita / berdongeng.

Acapkali sebelum melukis para pekerja sosial merangsang kegiatan therapy dengan bercerita. Bapak Agus pun mencontohkan bagaimana dia bercerita "jadi setiap manusia dalam hidup ini harus memiliki harapan dan impian. Kita harus punya harapan dan impian karena kalau kita tidak punya harapan dan impian sama saja kita mati. Kita akan selalu bergerak dan berusaha selama didalam diri kita masih punya harapan dan impian berarti ada usaha untuk meraih itu" ucapnya merangsang pasien jiwa bangsal Derawan dan special program bangsal Rehabilitasi Napza.
Kemudian bapak Agus menambahkan "Coba kalian tuangkan harapan-harapan dan impian-impian dalam sebuah lukisan"  tambahnya.

Setelah menyampaikan itu, menurut pak Agus ada saja yang berucap bahwa tidak bisa melukis. Pekerja sosial akan mendorong para pasien itu untuk mencoba dengan berkata "tidak apa-apa, lukis apa saja harapan dan impian kamu. Lakukan saja apa yang kamu bisa lakukan" ucapan mendorong pasien untuk berbuat.

Dorongan dari para Pekerja Sosial dapat berujung memunculkan kreatifitas, mengeluarkan apa harapannya pasca masa perawatan selesai dan mimpinya kedepan setelah pulang ke rumah. Selain itu dorongan ini yang berdampak pasien jiwa mau berkreatifitas dapat meningkatkan kinerja otak kanan dan kiri lebih baik dari sebelumnya.
_________________
Penulis : Andri M
Narasumber : Agus Darmawan S.Sos

Salam hangat RSKO Jakarta
Twitter (DI SINI) Instagram (DI SINI) Facebook (DI SINI) Web (DI SINI)





anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
599
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.