PINDAHKAN MAKAM ITU

Hai agan agan. Ini trit pertama ane, mohon mangap kalo masih keliatan amatir gitu.
Jadi ane bakal ngangkat cerita berbau semi-horror yang bener bener terjadi gan. Nama pelaku dan tempat ane samarkan. Oke ane mulai aja.


Kejadian ini bermula di kampung bernama Jayasari di Kabupaten Jember. Kala itu dikampung ane terdapat tanah kosong yng diatasnya terdapat dua buah kuburan yg konon menurut penduduk setempat adalah kuburan Belanda. Ane gak yakin kuburan tersebut punya orang Belanda, tapi kesan tersebut udah melekat di masyatakat.



Suatu saat tiba tiba ada pembangunan rumah ditanah itu, pemiliknya adalah keluarga pindahan dari Banyuwangi, keluarga itu berisikan Pak Irwan (ayah), Bu Irma (Ibu), Doni (temen ane), Bu Miski (nenek).
Ketika bangunan tersebut mulai dibangun, warga setempat memberikan saran agar memindahkan makam yang ada ditanah tersebut, nampaknya keluarga itu tak terlalu menghiraukan, pak irwan hanya mengatakan bahwa makam yg ada sudah dipindah ke TPU, hal ini dibuktikan dengan batu nisan yg ada sudah berpindah tempat ke TPU. warga setempat sebenarnya tau kalau makam yg ada tidak benar-benar dipindahkan, warga juga tidak mau memaksa lagipula itu hak mereka dan apabila ada gangguan ya keluarga pak Irwan sendiri yg menanggungnya.

Pembangunan berjalan lancar tanpa ada hambatan, pernah ane pas lagi main di sekitaran proyek rumah tersebut ada warga yang menyeletuk "rumah yang dibangun diatas kuburan akan membuat penghuninya tidak awet, entah mati atau cerai" ane pas itu yg udah SMP cuma bergumam dalam hati "dasar kolot, mitos begitu aja percaya". Meski ane paham kalo itu mitos,tapi anehnya ane selalu merasa kalimat itu terngiang-ngiang di kepala ane.

Secara fisik rumah itu besar dan sedikit gelap karena jarangnya cahaya masuk, dan kalau ane masuk kerumah itu diajak Doni (anak pak Irwan) rasanya selalu ada yg memperhatikan, bulu kuduk merinding, dan gak betah, mungkin ini karena ane tau kalau rumah pak Irwan dulunya kuburan.

Dua-tiga tahun berlalu, keluarga pak Irwan yang dulunya adem ayem mulai merasakan dampak keengganan mereka untuk memindah makam yang ada diatas tanah yang mereka tinggali. Setiap malam rabu, bu Miski (ibu pak Irwan) selalu menyatakan kalau dia melihat sosok anak kecil di sumur mereka, entah itu tercebur atau hanya berkeliaran di rumah pak Irwan.

Awalnya memang tidak menyeramkan, tapi lama-kelamaan dampaknya mulai lebih besar, bu Miski sering kesurupan ketika melihat sosok anak kecil yg berkeliaran di sumur rumah mereka, ane inget jelas teriakan-teriakan bu Miski karena kesurupan selalu malam rabu, kejadian itu terus menerus terjadi, orang pinter, pak ustad, sampai paranormal tidak bisa membuat bu Miski menghilangkan teror dari arwah anak kecil yang ada dirumah pak Irwan.

Suatu hari ketika bu Miski berteriak histeris disertai tangisan yg membuat ane pilu "tolong.. Don, tolongi adik kamu, dia gak bisa berenang don.. Cepet tolong atau mbah yang turun kedalam sumur.."
Nampaknya arwah anak kecil yang meneror bu Miski dianggapnya sebagai adik Doni, padahal jelas jelas Doni anak tunggal. Kesurupan demi kesurupan terus terjadi, nampaknya keluarga pak Irwan mulai tak tau harus apa, memulangkan bu Miski ke Banyuwangi atau tetap tinggal disana. Perpecahan mulai terjadi, setelah 3 tahun menetap dirumah itu, keadaan mulai tak harmonis, diujung cerita pak Irwan yang berselisih dengan bu Irma karena wacana memulangkan bu Miski ke Banyuwangi berujung pada perceraian, dan rumah itu dikosongi karena mereka memutuskan pulang ke kampung halaman masing-masing.

Keluarga pak Irwan bercerai, seketika ane inget mitos yg diungkap oleh warga setempat, kalau rumah ini akan membuat penghuninya mati atau bercerai.