Setiap kali dengar soal kasus korupsi rasanya gatal mulut ini ingin langsung berkomentar. Otak ini rasanya penuh dengan ide, pertanyaan, kritik, saran buat pemerintah. Tapi setiap kali itu juga terpikir bahwa buat apa berkomentar, menulis, atau bahkan bergerak untuk demo sedangkan tidak pernah ada tindakan nyata yang bisa membuat para koruptor itu jera. Sebenarnya siapa sih koruptor itu ? kenapa sih ga hilang-hilang kebiasaan korupsi ?

Jawabannya sih gampang tapi pelaksanaannya yang susah, korupsi itu bukan sekadar perilaku individu melainkan suatu penyakit yang muncul dalam sebuah ekosistem yang rusak. Korupsi akan selalu ada selama tidak ada perbaikan dari seluruh anggota masyarakat, bukan hanya penegak hukum. Karena korupsi itu terjadi, tidak serta merta merampas uang rakyat ratusan miliar, tapi bermula dari hal-hal kecil, dari kebiasaan buruk yang dibiarkan terus menerus.

Apakah anda suka berbohong ?
Apakah anda suka mengabaikan aturan ?
Apakah anda suka mencuri waktu ?

Harus disadari bahwa hal-hal yang sering dianggap remeh seperti di atas, justru itulah cikal bakal koruptor di masa mendatang. " Ya tapi kan cuma sedikit, lagi ada perlu, dll" - alasan klasik dari yang keluar mulut munafik yang maunya dapat hal baik tapi ga mau ikutan berbuat baik. Semua orang pasti punya alasan untuk berbuat buruk dan kalau alasan itu dibenarkan maka wajar saja korupsi ga akan pernah hilang dari bumi Indonesia ini.

Sampai di sini sudah mengerti kan pemberantasan korupsi ini tugas siapa ?
Kalau masih jawab KPK, Pemerintah, Polisi, silakan baca lagi tulisan di atas.

Dengan kata lain setiap orang punya peran untuk memberantas korupsi, karena negara ini bisa besar bukan hanya karena satu orang, presiden misalnya. Percuma punya presiden sehebat apapun kalau menterinya, anggota dewannya, penegak hukumnya ada yang picik. Terus berarti ane mesti pilih yang planga plongo / bocor-bocor begitu ?  - Hei, jangan OOT saudara, ini lagi ngomongin soal korupsi bukan pilpres, terserah anda mau pilih siapa, itu bukan urusan saya.

Kembali lagi ke soal korupsi, ini merupakan PR bersama, tugas berat yang tidak bisa dihilangkan hanya dengan sekejap mata. Jadi, cara yang saya tawarkan adalah dengan regenerasi. Ketika suatu sel rusak, maka harus diganti dengan sel yang baik. Untuk generasi tua yang sekarang sudah terlanjur menjabat, biarlah itu menjadi urusan penegak hukum untuk mengawasi mereka.

Tugas kita adalah membentuk generasi baru yang lebih baik dan bertanggung jawab, yang berani jujur baik itu ketika membela kebenaran atau ketika mengalami kesalahan. Tidak ada manusia yang sempurna, tapi mereka yang jujur dan mau untuk lebih baik maka merekalah yang akan mampu menghilangkan budaya korupsi di Indonesia ini. Semoga saya, agan, sista, kaskuser, mimin, momod semuanya termasuk golongan yang mau untuk mewujudkan hal ini.

Terus bagaimana cara mewujudkannya ? ya itu tadi, dimulai dari hal-hal yang kecil, dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah untuk jadi pribadi yang jujur setiap saat, jujur pada diri sendiri dan orang lain. Jangan hanya berpura-pura jadi baik dan benar di medsos, tapi cerminkanlah juga di kehidupan sehari-hari. Taatlah pada aturan dan norma-norma di masyarakat, baik itu dalam berlalu lintas, membuang sampah, merokok, meludah, dan sebagainya. Hormatilah waktu yang diberikan kepada anda dan disiplin dalam mengelola waktu. Apabila berjanji, maka tepatilah janjimu. Dan masih banyak hal lain yang bisa diperbaiki jika mau mengintrospeksi diri.

Sebelum ane tutup trit yang panjang lebar ini, ijinkan ane mohon maaf sebesar-besarnya kalau tulisan ane menyinggung perasaan agan sista sekalian. Tujuan ane hanyalah ingin menyadarkan posisi kita sebenarnya sekaligus mengajak semuanya untuk sama-sama mengubah negeri ini menjadi lebih baik.

Mari kita doakan agar para pemimpin dan wakil rakyat bisa amanah, para penegak hukum tidak bisa disuap, dan pemilu nanti bisa menghasilkan generasi yang berkualitas dan anti korupsi. Terima kasih udah meluangkan waktu agan untuk membaca trit yang ga menarik ini.