Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pemuda Itu Seharusnya Netral Dalam Pemilu Dan Tidak Mudah Terprofokasi

si.pemikirAvatar border
TS
si.pemikir
Pemuda Itu Seharusnya Netral Dalam Pemilu Dan Tidak Mudah Terprofokasi
Pemuda Itu Seharusnya Netral Dalam Pemilu Dan Tidak Mudah TerprofokasiHalo Bray emoticon-Hai


Sekarang sudah memasuki bulan Maret, dan pesta pemilihan umum akan segera dimulai. Ada dua kandidat yang mencalonkan menjadi calon presiden berikutnya. Yaitu kandidat dari petahana Jokowi-Ma'ruf Amin dan kandidat baru yaitu Prabowo-Sandiaga Uno. Walau calon kandidatnya cuma dua orang, tapi kalian ngerasa ga kalo pemilu sekarang terasa "lebih sensitif?"


Memasuki masa kampanye, atmosfir saling serang semakin terasa. Bahkan belum memasuki masa kampanye, kedua kubu terlihat saling sindir menyindir dan serang menyerang. Tidak hanya dari para partai koalisi dan timses, bahkan orang-orang yang secara tak langsung ikut serta dalam mensukseskan kedua calon tampak "tersindir dan sakit hati" begitu pilihan mereka di jelek-jelekkan oleh kubu lawan. Mulai dari selogan ganti presiden, dua periode, hingga ejekkan cebong dan kampret.


Pemuda Itu Seharusnya Netral Dalam Pemilu Dan Tidak Mudah Terprofokasi

koranmerah.com


Apakah segitu berartinya pilihan kalian hingga saling ejek satu sama lain? 

Kenapa kita engga bersikap biasa saja seperti pemilu tahun tahun sebelumnya?

Toh, ujung-ujungnya kalo mereka kepilih, paling mereka lupa sama kalian dan janji-janjinya. Ya ga?


Gw heran kenapa sampe ada orang yang bisa kesulut sama berita-berita provokasi. Kalian sadar ga kalo mayoritas berita provokasi itu kebanyakan "dibayar". Sama siapa? Ya sama yang diutungkan oleh berita itu. Dan lucunya berita provokasi biasanya like dan sharenya lebih banyak ketimbang berita yang adem ayem.


Gw sih wajar kalo orang tua yang ngelike atau share. Kenapa? Karena kebanyakan dari mereka itu kurang melek teknologi terlalu menelan mentah-mentah informasi yang diterima. Tapi kalo anak muda yang ngelike berita kayak gitu, ya berarti lu bodoh banget kata gw. Sebagai anak muda, pastinya lu lebih melek informasi dan teknologi. Begitu tau ada berita provokasi, kalian tentu harus cek dan ricek berita itu. Cek sumbernya, valid ga atau jangan-jangan dari sumber abal-abal. Kalo berupa gambar, perhatiin baik-baik itu editan apa bukan. Kalo berupa video, cari video fullnya karena bisa dipotong-potong oleh orang yang kurang bertanggung jawab. Dan yang terakhir, jangan terlalu percaya sama satu sumber.


Pemuda Itu Seharusnya Netral Dalam Pemilu Dan Tidak Mudah Terprofokasi
breakingnews.co.id

Makanya ga heran, kalo kalian masuk grup whatsapp keluarga isinya berita hoax dan gif-gif garing. Buat orang tua mungkin berita itu benar dan gambar gif itu lucu. Buat kita yang masih muda tentu akan merasa aneh begitu baca berita itu dan ga akan ketawa melihat gif lucu yang dianggap orang tua kita lucu. Karena sudah beda zamannya, kita yang besar di zaman dengan banyak perkembangan teknologi tentu bisa lebih tau mana yang benar mana yang engga. 


Pemuda Itu Seharusnya Netral Dalam Pemilu Dan Tidak Mudah Terprofokasi

socialmediaweek.org


Makanya punya hape jangan cuma dibuat main instagram, whatsapp sama edit foto doang. 


Nah buat yang udah sadar dan melek teknologi, gw saranin kalian kasih tau orang tua kalian tentang berita-berita hoax itu. Walaupun biasanya bakalan sulit banget buat mereka ngerti, karena kebanyakan orang tua itu terlalu kaku dan susah dikasih tau kalau itu salah.


Pemuda Itu Seharusnya Netral Dalam Pemilu Dan Tidak Mudah Terprofokasi

lyricnetral.blogspot.com


Nah peran kita disini sebagai anak muda itu seharusnya neteral. Dalam artian, kita lah yang mencegah berita-berita ga bener tentang pemilu itu terus beredar. Bisa dengan report atau memberikan informasi yang sebenarnya di kolom komentar berita itu. 


Sebenernya tujuan awal gw nulis ini untuk mencegah sifat intoleran yang semakin parah semenjak adanya pemilu presiden 2018. Kalo gw ngerasa karena cuma ada dua kubu sehingga ngebuat orang-orang memilih satu calon. Engga kaya dulu yang ada banyak calon, jadi ketika calon A gugur, mereka masih bisa milih calon B.Dan masyarakat Indonesia ga kepecah jadi dua, melainkan kepecah jadi lebih banyak wkwkwk. Bercanda.


Pemuda Itu Seharusnya Netral Dalam Pemilu Dan Tidak Mudah Terprofokasi

hipwee.com


Masa Indonesia yang dikenal sebagai negara paling toleran bisa hancur cuma gara-gara pemilu presiden. Kan lucu. 


Kalo bisa kita sebagai anak muda, kurang-kurangin ngelike berita yang menjatuhkan salah satu kubu. Karena kalo kita ikutan ngelike, maka makin banyak berita kayak gitu. Dan ujung-ujungnya jadi saling serang dan sindir saat debat capres. Kan tujuan diadainnya debat itu untuk meliihat mereka adu gagasan bukan sindir-sindiran.


Inget, kita itu Bhineka Tunggal Ika emoticon-Shakehand2


Sumber Artikel : Pemikiran Pribadi

0
869
6
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.