Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sitinur200Avatar border
TS
sitinur200
Nyawaku Melayang di Tangan Orangtuaku
Nyawaku Melayang di Tangan Orangtuaku

Sejuta Cinta Mama Muda

Cerita Inspiratif Untuk Mama Muda

Stop Kekerasan!

Assalamu'alaikum
Nama saya Siti Nurlingga, panggil aja Siti! Nama tenar SitiNur, seorang wanita berusia 19 tahun, dengan sangat tinggi menjunjung hak asasi anak. Seusiaku tahu apa tentang anak? Banyak yang tidak menyadari bahwasannya menyayangi seorang anak tidak harus sesudah usia dewasa. Seperti apa, sih, tanggapan kalian tentang anak? Pecicilan? Nakal? Bikin greget? Lucu? Menggemaskan? Banyak hal yang anak-anak miliki, dan paling banyak dikatakan, anak-anak itu nakal. Stop! Aku paling tidak suka kalo ada yang bilang anak-anak itu nakal.

Ada istilah lain selain kata nakal, yaitu ‘Masanya Mereka'. Iya, anak-anak akan nakal pada masanya, dan berubah pada masanya pula. Sifat anak tergantung orangtuanya, kenapa? Jelas! Orangtua lah yang berperan dalam perkembangan seorang anak, apa yang anak lakukan selalu mengikuti apa yang dilakukan dan diarahkan orangtua. Jangan sesekali membentak mereka dengan kata “Dasar anak nakal”, please! Itu bukan kata yang tepat untuk anak-anak.

Aku bukanlah pekerja kantoran ataupun pekerja besar, hanya seorang buruh pabrik yang bekerja berpindah-pindah. Aku dapat bertemu dengan berbagai macam karakter orang di mana saja, termasuk di tempat kerjaku. Cerita ini diambil sebagian dari kisah nyata.

Ini cerita teman sekerjaku, sudah berumah tangga dan mempunyai tiga orang anak. Tetapi, saat itu dia masih punya satu anak. Menurutku ibunya mempunyai kelainan dalam sifat. Awal-awal aku belum berani menegornya, setelah kejadian itu sering dia lakukan di depanku dengan bersikeras aku menegornya.
“Mbak, ini anaknya, kan?” tegorku.

“Iya, kenapa? Ada masalah?” dia bertanya balik.

“Saya gak suka lihat cara Mbak mendidik anak, terlalu keras. Anak itu dididik secara halus, lembut, agar anak bisa merasakan kasih sayang yang tulus dari seorang ibu,” jelasku dengan nada tinggi.

“Terserah saya dong, ini anak saya dan dengan cara apa saya mendidiknya itu hak saya. Kamu tau apa soal anak, hah? Masih bau kencur aja udah sok-sokan ngasih tau. Heuh,” bentaknya, dengan nada sangat tinggi.

“Saya memang belum punya anak, tapi saya tau bagaimana seharusnya mendidik anak yang baik agar anak tidak ikut menjadi keras.” Aku masih terus menjawab setiap pembelaannya.

“Sudahlah, kamu jangan ikut campur.” Dia berlalu pergi membawa anaknya dengan cara kasar.

Melihat kejadian itu aku geram, ingin rasanya aku ambil anak itu dan memeluknya. Anak itu menangis terisak-isak, mungkin karena kesakitan. Oke, aku tidak seharusnya ikut campur dengan urusan mereka, biarlah mereka mendidik dengan caranya.

Besoknya, aku bertemu dengan anak yang kemarin disiksa ibunya. Kusapa dia dengan halus, “Hai, Dek. Adek manis, ya,” sapaku.
Bukannya menjawab, dia malah menjambak bajuku. Apakah ini yang dididik orangtuanya? Dalam hati penuh tanya, seperti apa nantinya, kalau sedari kecil didikannya seperti itu.
“Dek, jangan galak-galak! Gak baik, loh.”

“Bodo.” Itu yang terucao dari mulutnya. Usia satu tahun lebih tau apa tentang kata itu?

Setiap aku bertemu dengan anak itu, selalu mencoba untuk memberikannya kelembutan. Entah itu dengan sapaan atau teguran. Bagiku, kelembutan sangat berperan penting untuk seorang anak, jika kita mendidiknya secara lembut, maka lembut pula sifatnya.
Hari-hari berikutnya, anak itu bukan hanya dibentak, tapi dipukul, dicubit, dengan sangat keras sampai menyisakan lebam di kakinya. Tanpa sepengetahuan ibunya, aku bertanya pada sang anak, “Dek, kakinya kenapa? Kok lebam.”
“Diubit mama,” jawabnya polos.
Mendengar itu, hatiku miris. Setega itukah seorang ibu menyakiti anaknya? Di mana hati nuraninya sebagai seorang ibu? Aku hanya bisa meneteskan air mata saat itu. Bukan hanya sehari atau dua hari, hal itu dilakukan hampir setiap hari. Aku kira hanya ibunya yang seperti itu, karena setahuku bapaknya cenderung pendiam. Dugaanku salah, aku pernah memergokinya sedang memukul anaknya dengan sangat keras, juga menjorokannya hingga terjatuh.
“Asstaghfirullahaladzim.” Hanya kata itu yang terucap dari mulutku saat melihatnya.

Setiap kali anak itu menangis, aku mencoba untuk membuatnya berhenti menangis. Memeluknya, menciumnya, memberinya kasih sayang yang aku punya. Anak itupun berhenti menangis, hanya tersisa isaknya. Aku yakin, anak itu nyaman dengan kelembutan.

Selang beberapa bulan, aku pindah kerja ke cabang yang lain. Sejak itu, aku tak lagi mendengar kabar anak itu, beberapa bulan kemudian ... temanku memberi kabar, kalau anak yang sering aku peluk habis operasi pengangkatan ginjal. Jelas aku kaget mendengar itu, tapi belum tahu penyebabnya. Sebulan kemudian, temanku kembali memberi kabar, kalau anak itu meninggal karena penyakit tumor. Deg ....

Aku menangis, mengingat nasibnya yang kurang beruntung. Aku pun mencoba mencari tahu penyebabnya dengan melayad ke rumahnya. Aku bertanya sama kakeknya, “Setahuku Asyril itu sehat-sehat saja, Pak. Tidak terlihat ada penyakit di tubuhnya, kok, bisa terkena tumor?”.
“Kata dokter yang menangani, tumor yang diderita Asyril di sebabkan karena benturan keras, darah yang tidak keluar membeku di dalam otak dan menjadi tumor hingga mengakar ke ginjal.”

Mendengar jawaban itu aku langsung kaget, perkara yang tidak seberapa besar, tapi berdampak serius hingga menjadi penyakit dan meregang nyawa.


‘Anak adalah titipan Allah yang harus dijaga, dilindungi, dan dikasihi. Bukan untuk dijadikan pelampiasan amarah ataupun alasan cape mengurusnya. Sifat seorang anak ditentukan orangtua, jangan sesekali membentaknya. Keras dalam mendidik anak memang penting, tapi ada cara yang harus diterapkan.’


Terima kasih
Wasaalam
Diubah oleh sitinur200 13-03-2019 17:37
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
560
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.