1. Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi karya Seno Gumira Ajidarma



I love this short story. Asli. Ane sudah baca bukunya (versi buku lebih lengkap ketimbang baca di internet) tentang kehebohan yang terjadi di kampung, dimana ibu-ibu mendadak resah karena para suami addicted sama suara gumaman / nyanyian dari perempuan yang lagi mandi. Hmmm, enggak mesum, kok! Cerita ini menurut ane justru memunculkan banyak pesan dan makna. Misalnya saja mengenai prinsip mayoritas (terbukti dari ibu-ibu yang nekat mengusir perempuan itu cuma gegara hobi nyanyi di kamar mandi, yang menurut mereka merugikan karena suami mereka jadi loyo di ranjang ), dan menunjukkan sisi keegoisan yang ditunjukkan tokoh-tokoh cerita tsb.

Nih agan bisa baca sedikit di website penulisnya ; Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi

2. Dodolitdodolitdodilibret karya Seno Gumira Ajidarma


Cerpen yang mengisahkan seseorang bernama Guru Kiplik, yang mengembara ke pulau terpencil dan mengajarkan penduduknya untuk berdoa yang benar. Apakah Guru Kiplik berhasil mengajarkan orang-orang itu berdoa dengan benar!? Enggak usah lama-lama deh, agan bisa baca lengkapnya di sini ; https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d49562ec1df659

Endingnya simpel, lucu, dan ngena banget menurut ane. Sarkas parah pokoknya.

3. Anjing Bahagia yang Mati Bunuh Diri karya Agus Noor

Anjing itu mendapatkan semua kemewahan hidup yang tak mungkin dinikmati oleh orang miskin seperti kami.

Anjing dimanja sama pemiliknya mah wajar. Apalagi kalau pemiliknya tajir, beuh, duit grooming mereka tiap bulan lebih gede dari uang makan anak kos kek ane. Lantas, apakah cerpen ini hanya menunjukkan kemewahan yang dimiliki seekor anjing? Hohoho, sejatinya cerpen ini menyinggung para koruptor yang dengan keji membumihanguskan uang rakyat. Apakah agan sependapat dengan interpretasi ane?

Baca deh, gan. Selamat berinterpretasi ria ; https://www.kaskus.co.id/show_post/5...d295078f02c1cf

Aku tak tahu tanda-tanda apa yang menyebabkan Ibu sering mencurigai Ayah. Aku hanya tahu pada awal pertengkaran mereka dengan topik ‘kekasih gelap’ ini,  Om Awan segera mengatasi perdebatan itu dengan menawarkan secangkir teh dan kopi. 

Aaaakhh!! Salah satu cerpen favorit ane yang manis dan lumayan ngena. Selain itu, cerpen ini juga mengundang banyak pertanyaan sejak pertama kali ane baca paragraf awal. Pertanyaan itu seketika ambyar ketika ane membaca sampai habis. Sungguh ending yang tidak terduga..... Selain itu, cerpen ini menyajikan kalimat manis yang enggak berat buat dibaca.

Selamat membaca dan menikmati aroma Teh, Kopi, dan vanila.

Baca lengkapnya dimari, gan ;
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...7e933fd11a2fc7

5. Bersiap Kecewa, Bersedih Tanpa Kata-kata karya Putu Wijaya

Ia tertawa. Lalu menulis. Tampaknya ia sudah hapal di luar kepala isi buku itu. Ketika ia menunjukkan tulisannya, aku terhenyak. Itu bukan sajak Gibran, tapi kalimat yang ditarik dari sajak Di Beranda Itu Angin Tak Berembus Lagi karya Goenawan Mohamad:

”Bersiap kecewa, bersedih tanpa kata-kata.”

Cerpen yang 80%-nya berisi dialog. Enggak berat-berat amat, sih---meskipun ane sempat mengerutkan dahi ketika membaca ; maksudnya apaan sih?
Yang kemudian ane pahami bahwa di dunia ini masih banyak manusia yang jiwanya kesepian, namun menemukan banyak hal unpredictable yang ia temui dimana saja, bahkan di toko bunga---yang justru membuatnya merasa jauh lebih baik.

Berikut cerpen lengkapnya yang sudah ane posting di SF Blog Personal ; https://www.kaskus.co.id/show_post/5...f23174451581fc