Agan pendukung Jokowi atau agan pendukung Prabowo? Atau teman agan pendukung dari antara masing-masing paslon? Berbeda itu boleh gan sist, tapi jangan karena perbedaan itu kita sampai menghilangkan akal sehat dan hati nurani, hingga kita jadi intoleran.

Jangan karena agan berbeda pilihan dengan teman agan, atau keluarga agan, membuat akal sehat hilang, dan jadi intoleran. Janganlah menjadi menyerang antar golongan dan agama, bahkan masyarakat malah jadi terpisah gara gara pilpres ini.

Mendekati Pilpres inilah, marilah kita menjunjung tinggi rasa toleran. Mari kita menghormati dan menghargai apa yang dipilih antarindividu atau antarkelompok dalam pilpres kali ini. Dengan menjunjung tinggi rasa Toleransi, kita tidak akan ada ribut-ribut, baik di sosial media dan dunia nyata (lingkungan sekitar kita). Justru dengan rasa toleransi, Pilpres akan terasa lebih sejuk dan aman. Tidak akan ada bentrok antar pendukung salah satu paslon, Hoax pun tidak akan mudah tersebar.

Berbeda pilihan sah sah saja dalam konteks pemilihan Presiden, misalkan keluarga atau teman agan berbeda pilihan dengan agan, ya terima saja, itu sudah pilihan dia, tidak usah dipermasalahkan dengan ngotot kalo pilihan kita yang benar. Terima dengan hati yang sejuk perbedaan itu.Kalo pun mau bahas tentang masing-masing pilihan presiden, ya diskusi dengan santai saja, silahkan diskusi, asalkan kalo udah seperti emosi atau ngotot yang berlebih, alihkan pembicaraan. Cukup bahas tentang masing-masing paslon, jangan sampe menyerang paslon pilihan masing-masing, yaa namanya juga diskusi santai.

Kita harus mencontoh kota Singkawang, daerah yang paling toleransi di Indonesia. Biarpun di Singkawang beragam agama dan berbeda politik, suasana kota disana tetap damai. Jauh berbeda dengan beberapa kota di Indonesia, yang sangat fanatik terhadap paslon, sehingga sering terjadinya sikap intoleran.

Perbedaan itu sudah sejak dulu ada di Indonesia. Dan karena perbedaan itulah maka Indoneska menjadi indah. Jangan cuma karena pilpres yang cuma 1x dalam 5 tahun, kita jadi terpecah belah, dan jadi intoleran, karena saking fanatiknya terhadap salah satu paslon.

Berbeda pilihan boleh, tapi jangan sampai kita jadi intoleran.