calantha03Avatar border
TS
calantha03
The Story of Panda Girl
Hai warga Kaskus ^^~ Perkenalkan, aku Calantha dari website jcalantha.wordpress.com 
Di sini aku mau re-share series aku yg masih ongoing di website juga emoticon-Smilie Judulnya - The Story of Panda Girl - Berikut chapter 1 nya ^^ Enjoy reading!
Judul: The Story of Panda Girl - Chapter 1: Meet The New Boss
Genre: Romance - Mystery

The Story of Panda Girl

Prolog – Haru Akarumi
“She is weird…” bisik salah seorang murid perempuan di kelas berisikan 30 orang siswa SMA kelas 3 itu. Satu persatu dari mereka saling membicarakan sosok gadis berambut panjang berwarna cokelat keabu-abuan yang duduk di sudut belakang kelas. Mata gadis itu berwarna cokelat gelap, kulitnya putih pucat, terlihat juga poni rambut yang tidak begitu tertata dengan baik, namun postur tubuhnya cukup bisa dibilang masuk kategori proposional. Sebenarnya semua itu membuat dia masuk predikat gadis idaman sekolah, hanya saja… Dia sedikit berbeda. Di bawah matanya terlihat warna yang sedikit lebih gelap, sama seperti rupa mata panda. Banyak rumor yang mengatakan kalau dia bisa berkomunikasi dengan mahluk lain di luar dunia manusia. Karena rumor itu, dia lebih memilih untuk sendiri semenjak kelas 1.
“KENNNN!!!”
Plakkk! Sebuah buku mendarat dengan kasar di balik kepala lelaki yang sedang membacakan naskah prolog ini. Dia langsung tertunduk diam. “Aku menyerah..”
“Hehehe.. Sorry… AH! Hallo, this is Haru, gadis yang dibicarakan tadi. Ah, aku tidak semenyeramkan apa yang disebutkan lelaki bodoh bernama Ken itu. Hehhehe. Mari kita mulai ulang prolognya sesuai dari sudut pandangku saja, ya…”
Haru Akarumi. Aku adalah putri tunggal dari Ayah dan Ibu asli Indonesia, jangan terkecoh dengan namaku ya! Hanya saja, Ayah merasa nama tersebut cocok untukku, dan juga memang itu adalah usul seseorang yang kusebut Kakek, meski dia bukan Ayah kandung dari Ayahku. Ayah diadopsi oleh Kakek yang merupakan sosok lelaki asli Jepang, ya… Sepertinya ini tidak terlalu penting. Ms. Writer, kenapa kau membuat ini menjadi terbelit-belit. Mari kita kembali. Seperti yang dikatakan di awal, aku bukanlah gadis biasa. Aku bisa mendengar, merasakan, suatu hal yang orang lain tidak bisa dengar dan rasakan. Bahkan terkadang aku bisa melihatnya, yang seperti ini benar-benar membuat waktu tidurku terganggu… Aku tidak bisa menyebut semuanya sebagai roh ataupun hantu, aku hanya akan menyebutnya sebagai Aura. Aku bisa merasakan aura yang tidak normal pada diri seseorang ataupun lingkungan sekitar. Aku bisa mendengar suara-suara yang seharusnya tidak bisa didengar. Dan, jika nasibku sedang tak terlalu baik, aku bisa melihat aura kelam yang berwujud roh. Tidak semua orang mengetahui hal yang sepenuhnya benar, kebanyakan dari mereka hanya mengganggap “Haru, si gadis aneh yang biasa melihat hantu”. Saat kecil aku berpura-pura seperti anak yang lain, normal, tetapi menginjak usia-usia berikutnya aku merasa semakin terbebani. Karena semua itu, aku memilih untuk menyendiri, menjauh dari status pertemanan. Pengecualian untuk sosok lelaki yang bernama lengkap Ken Tatsuya. Dia, satu-satunya orang yang keras kepala untuk berusaha menjadi sahabatku. Sampai saat ini, dia menemaniku untuk satu tujuan, menemukan penyebab mengapa semua terjadi kepadaku dan bagaimana cara untuk menjadi normal kembali.
“Hi! I am Ken! Lelaki berbakat model, berwajah tampan, warna rambut yang terkadang berubah sesuai mood yang berlaku, hmm~ apa lagi ya…”
Tak!
“Kyahhhhh! Berhenti menjitak kepalaku, Nona Haru!”
Hei… Hei… Prolog ini sungguh membuatku pusing -_- Aku yakin, Ms. Writer akan memberikan chapter tertentu untuk beberapa orang di sekelilingku juga, ya kan? Mungkin ini adalah genre pertama yang dibuatnya selain dari genre romance, atau bisa dibilang hampir semua karyanya adalah dark romance .-. Intinya, aku berterima kasih karena Ms. Writer akhirnya mengangkat kisahku. Janganlah menyesal telah membacanya. Hahaha. Genre ini akan bercampur sari, antara horror, comedy, romance, fantasi, dan entahlah, silahkan tunggu di setiap chapternya. /Ya Tuhan, kuharap Ms. Writer kali ini tidak menjadi sosok php para chara dan pembaca sekalian   Mari berdoa agar Ms. Writer rajin update tiap chapter/
Last! Enjoy read the 1st chapter! ^^
 

 
CHAPTER I: Meet The New Boss

♦  Jakarta; di Januari 2017
Tahun demi tahun telah berganti, mengisahkan beberapa serpihan cerita yang menanti untuk disortir, mana yang pantas untuk diingat dan mana yang tidak. Haru sudah beranjak di usia 25 tahun, setelah mendapatkan gelar Sarjana di tahun lalu, kini ia sudah bekerja di salah satu perusahaan ternama yang bergerak di bidang event organizer. Meski sedikit tidak dipercaya, namun pekerjaan tersebut entah mengapa bisa dipilih Haru, mengingat dirinya di masa lalu yang lebih memilih sendiri, dan sekarang malah bekerja di bidang yang setidaknya sering berkomunikasi dengan banyak orang. Dear Ms. Writer, kupikir chapter ini akan diawali dari sudut pandangku – Haru -_-
“Tertidur di kantor lagi, Ru?” tanya seorang perempuan sembari menepuk Haru yang tengah tertidur di meja kerjanya dengan beralaskan tumpukan kertas. Parfum beraroma vanilla yang berputar di sekeliling perempuan itu membuat Haru terbangun dari tidurnya.
“Eh? Mbak Sekar.. Sorry. Iya, biasa… Dari pas weekend kemarin ada gangguan dikit di apartement, jadi males balik terus ga sengaja malah ketiduran di kantor. Hehe” jelas Haru sembari mengusap wajahnya, ia melirik ke jam digital di dekat layar monitornya. 07.35. Masih pagi, kenapa udah ada yang dateng sih…
Ceklek… Terdengar kembali pintu ruangan terbuka. “To ga akimashita…” (pintu terbuka…) Lelaki paruh baya memakai setelan jas berwarna grey memasuki ruangan dan menghampiri Haru dan juga Sekar. Mr. Han namanya, dia adalah General Manager berkebangsaan Korea Selatan –dan entah mengapa dia lebih sering menggunakan bahasa jepang dari pada bahasa negara asalnya.
“Ame ga futte iru, Akarumi-chan!” (hari hujan, Akarumi!)  katanya sembari mengetuk jendela kaca di balik kursi Haru.
Haru membalikan badannya. “Eh?” Di mana yang hujan? Matahari udah siap pamer cahaya gitu juga.
Tanpa mempedulikan kebingungan Haru dan Sekar, Mr. Han sudah berlalu menuju ruang kerjanya. Aneh. Ya, sepertinya ada yang terlewatkan. Kantor ini memang memiliki karyawan-karyawan yang cukup unik. Selain Mr. Han, ada pula Obi, seorang Office Boy yang terkadang memiliki ingatan sangat buruk, masih teringat saat Sekar menyuruhnya untuk fotocopy dokumen, namun yang terjadi berbanding terbalik, Obi malah membawa dokumen tersebut ke mesin penghancur kertas. Ada lagi Samantha, salah satu mahasiswa magang yang tidak pernah terlepas dari berbagai bentuk origami yang ditaruh dikantong kemejanya. Jika semua orang aneh di kantor ini disebutkan, mungkin tak ada habisnya, ya ada baiknya mereka yang lain disebut nanti saja di sela-sela chapter. LoL.
“Udah sana, mandi atau cuci muka dulu, Ru! Hari ini ada bos baru loh, menurut gosip yang beredar sih ya… Ganteng, tajir, penuh karisma gitu loh!” seru Sekar yang ternyata sedang menatap ke arah pintu masuk ruangan ini. Terlihat jelas ia sangat menantikan kedatangan orang yang ia sebutkan tadi.
“Siapa Mbak? Calon bos baru aku? Duh, alamat tugas ngedit numpuk lagi nih.” Haru kembali memejamkan matanya sejenak.
Obi menaruh cangkir berisikan kopi hitam pahit di samping tumpukan kertas di Meja Haru. Aroma kopi itu membuat Haru kembali membuka matanya. “Thanks yo, Mas..” Obi menjawab ucapan terima kasih itu dengan tersenyum lalu berjalan kembali ke luar ruangan.
Sekar yang sudah duduk di meja kerjanya langsung mengetikkan sesuatu pada layar monitornya.
Ting! – chat skype masuk ke PC Haru, tentunya dari Sekar
 
Orangnya blasteran woy!
 What?!

Dari gosip-gosip di grup bbm sih gitu. Makanya pake bbm dong!
 Gah~ Will see later deh. Udah ah, aku mau ke toilet dulu..

 Oke! Make up yang cantik, tutup tu mata panda pake concealer jangan lupa ya!
 -_0 Y!

Haru mengakhiri percakapan itu dan menuju toilet, membawa goodie bag yang berisi baju serta perlengkapan make up miliknya. Sebelum dia sampai ke toilet, dia berpapasan dengan sosok lelaki jangkung, sedikit berjenggot, warna kulitnya putih langsat, rambutnya berwarna hitam pekat, matanya yang berwarna biru muda seketika saling bertatapan dengan mata Haru. Deg. Diakah? Tak mungkin. Haru terpaku menatapnya, bukan karena ketampanannya melainkan sesuatu disekeliling lelaki itu. Dingin, tak bisa didekati, tetapi meski demikian Haru masih memiliki keberanian untuk menyapanya.
“Morning…”
Lelaki itu tersenyum. “Ya. Morning and nice to meet you, Haru Akarumi…”
Eh?
 

 
 CHAPTER II: Black and White

Preview:
           Suasana kantor hari ini semakin ramai karena kehadiran sosok bos baru yang bukan hanya tampan, namun juga terlihat sangat berkharisma seolah apapun yang diperintahkannya akan selalu dilakukan. Ya, memang. Akhirnya Haru sudah mengetahui siapa lelaki itu sebenarnya.
            “Mengapa kau datang lagi, Adam..” ucap Haru pada lelaki itu. Suasana tangga darurat di lantai paling atas itu sangat hening, hanya ada mereka berdua.
            “Aku tidak lupa akan perjanjian kita, Haru.”

            Sementara Ken terlihat panik setelah pagi itu mendapat pesan dari Adam. Tidak, dia bukan khawatir akan apa yang akan terjadi pada Haru. Dia hanya… Takut kalau semua akan kembali seperti dulu.
            Jadi, siapakah sosok Adam sebenarnya?

Ja! Sampai bertemu di chapter berikutnya~~~

Jfyi, khusus series ini Renz akan upload di tanggal-tanggal ganjil, namun jangan tanya kapan. *peace* Akan diusahakan tiap dua minggu sekali. Dan jangan tanya mengapa ku hanya upload di tanggal ganjil ~~ Lolol lolol *ala yoosung* /ditendang zen/ LOH!
POKOKNYA STAY TUNE AJA YAAA~~ Subscribe aja biar ga ketinggalan /lo kira utube jeng/ Just kidding, hehe.. Will give you notif via our insta account too @j.calantha ^^
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
438
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.