RSKOJakartaAvatar border
TS
RSKOJakarta
Malam Minggu Ngapain Aja Sih Pasien Pecandu Narkoba / Napza !!!!

Agan & sista, kalian tau nggak rasanya hidup berada dibalik tembok dan tidak bisa pulang ke rumah berhari-hari bahkan berbulan-bulan. emoticon-Cape d...emoticon-Sorry


Gue yakin pasti ada rasa jenuh, bosan dan ngebet pulang. Apa daya mau gimana, saudara-saudara harus terima sampai di evaluasi sudah sembuh, pulih dari kecanduan narkoba dan meninggalkan prilaku negatif pecandu NAPZA / Narkoba yang dinilai sama Tim Asuhan RSKO Jakarta.

Kejadian kayak gini bakal ente terima kalau berada dalam masa perawatan di RSKO Jakarta. Buat yang belum tau, RSKO Jakarta merupakan singkatan dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta.

Pasti udah pada paham kan dari kepanjangan RSKO Jakarta yang terletak di Jalan Lapangan Tembak no.75, Ciracas, Jakarta Timur merupakan Rumah Sakit bukan Penjara.

Para pecandu narkoba yang berada dalam masa perawatan di RSKO Jakarta akan di obati dan di treatment sesuai dengan masalah kesehatan (Jiwa dan Raga) dari masing-masing pasien. Bahkan ada treatment melalui kegiatan aktifitas malam minggu.

Tidak semua pecandu narkoba hasil tangkapan BNN atau Kepolisian bisa mendapatkan kesempatan di rawat di instalasi MPE & Rehabilitasi RSKO Jakarta,

Emang ada aja yang bilang enak dan ada juga yang bilang tidak enak. Unit rehabilitasi narkoba yang merupakan bagian dari Instalasi MPE & Rehabilitasi RSKO Jakarta merupakan unit layanan perubahan prilaku negatif pecandu menjadi perilaku masyarakat kebanyakan (mainstream).

Quote:



Perubahan prilaku bagi pecandu narkoba bisa terjadi karena pecandu narkoba tinggal dan hidup dalam sebuah komunitas yang mendorong mereka untuk berubah.



Seorang pecandu dengan pecandu narkoba lainnya ditempatkan ditempat yang sama dengan seperangkat peraturan, filosofi, norma dan nilai serta kultur yang disepakati, dipahami dan dianut bersama. Kesemuanya itu dijalankan demi pemulihan diri masing-masing pecandu narkoba.

Tujuan dari kenapa mereka harus mematuhi aturan yang berlaku agar seorang individu pecandu narkoba dapat merubah diri menjadi recovery addict(orang yang pulih dari kecanduannya).

Mereka ini diupayakan untuk mengolah sub-kultur yang dianut pecandu ke arah kultur masyarakat luas (mainstream society) emoticon-thumbsup, menuju kehidupan yang sehat dan produktif.

Pecandu sendiri akan memiliki beberapa nilai yang dianut dan bertahan dengan pendapatnya pada awal masuk pusat rehabilitasi. Nantinya lingkungan komunitas dengan konsep kekeluargaan menjadi faktor yang mendorong pemulihan dan memberikan energi untuk rotor menggerakkan roda perubahan prilaku mereka.

Harmonisasi kondisi psikologis rumah rehabilitasi pun di program yang dibuat naik-turun oleh tim sebagai simulasi dunia mainstream.

Buat yang udah pada tau, pada saat mereka berada di dunia nyata, pecandu narkoba bila menghadapi tekanan hidup dapat jatuh dalam penyalahgunaan zat, terlalu bahagia bisa jatuh pula dalam penyalahgunaan zat, dan kondisi normal pun melakukan penyalahgunaan zat.

Untuk itu dibuat tekanan yang memberi dampak positif dari setiap anggota keluarga dan lingkungan rehabilitasi, sehingga memicu perubahan positif. Tekanan dalam rumah rehabilitasi acapkali diprogram naik-turun, agar mereka mampu menghadapi tekanan, kesenangan, kondisi normal ketika di dunia mainstream.

Dengan pengawasan Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) dan tim asuhan RSKO bentuk pembinaan emosional / psikologis dan nalar / kognitif melalui penyampaian pesan akan nilai dan moral dilaksanakan dengan metode 'Therapeutic' dalam konsep besar Hospital Base. Bimbingan agama pun dilakukan melalui religious sessions.



Pengembangan diri para pecandu narkoba dilakukan melalui panutan / role model, dimana akan dipilih dari sesama pasien tetapi di screening terlebih dahulu sesuai sisi positif dan negatif dari masing-masing pasien yang menjadi little buddy.

Untuk dapat menjelani kehidupannya kedepan pasca rehabilitasi, para pecandu narkoba membutuhkan energi yang baik saat berada di rehabilitasi narkoba.

Treatment, dukungan moral, sosok inspiratif, dan pembelajaran program, adalah contoh kecil energi baik yang menjadi "bahan bakar" seseorang pecandu menjadi pribadi yang dapat berkarya kembali di dunia mainstream.

Kelak, energi baik yang ia dapatkan dapat berdampak positif bagi dirinya dan orang lain. Salah-satu kegiatan dalam program pemulihan pecandu ialah aktivitas Malam Minggu atau lebih dikenal dengan Saturday Night Activity (SNA).

Kegiatan ini dilaksanakan pada sabtu malam / malam minggu. SNA merupakan program pemulihan fisik dan psikologis recovery addict yang digembleng dari hari senin s/d jumat dari pagi hingga malam.

Sama lah gan kayak kita-kita yang memiliki aktifitas rutin, pastinya butuh waktu untuk refershing dan mengendurkan tekanan.

-------ooo0000oooo------

Program rehabilitasi narkoba membuat pasien narkoba menghadapi situasi yang sama setiap hari kecuali hari sabtu dan minggu.

Untuk daily schedule tidak berubah terkecuali bila ada sport day competition, ulang tahun RSKO, Perayaan Kemerdekaan RI, Hari Anti Narkoba Internasional, Hari AIDS, penelitian dan kegiatan lain yang membuat program dihentikan.

Aktifitas rutin dan tekanan yang naik turun, di akhir pekan dibuat lebih rendah dan memberikan mereka kegembiraan. Kegiatan SNA ini menjadi momen mereka mendapatkan keceriaan dan kehangatan keluarga rumah rehabilitasi.

Pada kegiatan malam mingguan ini mereka melakukan kegiatan makan malam bersama dengan menu yang mereka sepakati bersama dilanjutkan dengan menikmati pertunjukan drama, musik, dan aktivitas rekreasional.

Pada aktivitas malam mingguan ini mereka diberi tugas untuk memasak kebutuhan komsumsi makan malam nya sendiri. Adapun menu yang akan mereka masak dibicarakan pada saat morning meeting family rehabilitasi yang diadakan pada hari selasa atau rabu.

Untuk hari-hari selain malam minggu setiap hari mereka mendapatkan menu makanan dari Instalasi Gizi RSKO Jakarta.


Morning meeting sendiri tidak hanya sekedar rapat biasa dalam menentukan menu yang disajikan. Di kegiatan rapat pagi ini mereka belajar mengemukakan pendapat, mendengar pendapat orang lain, menerima pendapat orang lain, musyawarah mencari mufakat, menurunkan ego, dan memahami peran tugas masing-masing.

Dalam kehidupan nyata tidak hanya pecandu, individu yang bukan pecandu banyak yang senang berbicara, mengkritik tetapi kurang untuk mendengar. Tidak memahami peran dan tugas masing-masing yang acapkali menimbulkan konflik diluaran sana karena merasa terjadi ketimpangan. Mampu untuk menegur apabila ada yang melakukan kesalahan dan menghilangkan rasa tidak enakan.

Itu kenapa di rumah rehabilitasi narkoba dibuat struktur untuk menjalankan rumah termasuk salah-satunya disaat SNA. Hal ini dilakukan agar terbebas dari prilaku yang memancing mereka menyalahgunakan zat.

SNA memberikan pembelajaran hidup gotong royong. Adil itu bukan sama rata, tetapi sesuai porsi-nya. Hal ini ditujukan bahwa setiap orang punya peran dalam penyelenggaraan SNA.

Untuk bahan makanan yang mendapatkan tugas belanja ialah pasien fase re'entry yang bukan berstatus hukum dan sudah ditetapkan bisa untuk keluar fasilitas rumah rehabilitasi dengan sepengetahuan, koordinasi dan pendampingan petugas rehabilitasi.


Memasak bersama dan mengatur kebutuhan aktivitas malam minggu sesuatu yang mereka tunggu dan menceriakan. Setiap harinya mereka mendapatkan makanan dari Instalasi Gizi dimana kandungan gizinya diatur. Disaat SNA mereka akan menikmati makanan dengan cita rasa yang mereka tentukan sendiri dan masak sendiri.

Tugas memasak dilakukan oleh departemen kitchen rumah rehabilitasi yang terdiri dari pasien fase primary dan dibantu oleh pasien female dan re'entry. Kompor dan tabung Gas disediakan oleh pihak rumah rehabilitasi narkoba dengan pengawasan. Setelah masakan matang, diletakkan pada satu lokasi dan dimakan bersama-sama dengan seluruh family rehabilitasi baik pasien dan staff yang bertugas.

SNA tidak hanya makan bersama, all family rehabilitasi bisa membuat pertunjukan apakah itu musik maupun drama. Nonton film bersama diruang sessi /seminar diperkenankan sesuai jadwal yang dibuat dengan meminta persetujuan tim asuhan rehabilitasi. Film pun di screening yang tidak mengandung unsur sexual dan kekerasan berlebihan.

-------------------------------------------------------------------------------------

Bagi yang menjalankan program di rumah rehabilitasi narkoba pastinya menjenuhkan dan ingin cepat pulang. Tetapi apa daya program rehabilitasi narkoba paling cepat diselesaikan 3 (tiga) bulan itu pun bila perubahan prilaku dinilai bagus oleh DPJP dan tim asuhan RSKO.

Berbeda yaks gan bagi yang berstatus hukum tergantung putusan yang ditetapkan oleh hakim. Aktifitas Malam Minggu (Saturday Night Activity) merupakan energi baik yang merupakan bagian dari program pemulihan.

Rehabilitasi narkoba bukanlah penjara. Tempat ini merupakan layanan medis dan perubahan prilaku pecandu narkoba agar dapat berkarya kembali. Rehabilitasi narkoba memberikan energi positif bagi pecandu maupun petugas dan individu yang berinteraksi disana.

Penulis : Andri M

Terima kasih, Salam Hangat RSKO Jakarta
Facebook (DISINI) - Twitter ( DISINI )- Instagram ( DISINI )






Diubah oleh RSKOJakarta 01-03-2019 03:42
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.1K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.