Saat itu, masih termangu saya menyaksikan dan mendengar si Roy murid saya yang duduk di barisan depan bersin keras sekali, "Hatsing!" begitu kira-kira bunyinya kalau dituliskan.

Mengagetkan seluruh kelas yang sedang terdiam karena serius mengerjakan ujian, sebetulnya mau saya jawab mendo akan, tapi berhubung dia tidak mengucap Alhamdulillah sesudah bersin akhirnya teguran yang saya berikan padanya.

" Roy, kalau habis bersin baca apa?"

" Alhamdulillah Bu."

"Pinter, sekarang coba kamu bersin lagi, terus sesudah itu baca hamdalah! "

" Wah mana bisa bu sekarang sudah tidak kebelet bersin kok, ibu ini ada ada saja." Sambil tertawa dia berkata. Seisi kelas jadi gaduh karena tawa siswa.

"Maksud saya, coba kamu praktekan lagi bersinnya, terus kamu baca hamdalah, saya akan berikan kamu doa."

Roy pun menurut saja, dia pura-pura bersin, lalu mengucap Alhamdulillah, dan saya menjawab dengan Yarkhamukallah, dia saya ajari membalas dengan Yahdikumullah wa yuslikhu balakum. Selesai, hening lagi suasana.

Teori atau pelajaran apapun sering kali terlupa bila tak dibarengi praktek nyata, mereka, termasuk saya kerap terjebak pada hanya menghafal untuk kepentingan ujian, dalil, pendapat, pengertian dan sejenisnya, mengelupas di luar kepala, tapi begitu menghadapi peristiwa kelimpungan tak tahu harus berbuat apa.

Dari sisi kesehatan, bersin termasuk salah satu nikmat dari Allah SWT yang manfaatnya sangat besar. Menurut Ibnul Qayyim, bersin dapat mengeluarkan uap dari dalam otak yang jika dibiarkan akan berbahaya. (Zadul Ma'ad 2: 438).

Berdasarkan literatur kesehatan yang saya baca, bersin merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah masuknya zat asing ke dalam tubuh. Ketika bersin, udara kotor keluar dengan keras melalui hidung dan mulut berkecepatan sekitar 161 km/jam. Wow, seperti balap sepeda motor ya? Pantesan bikin orang kaget yang mendengar, bisa lebih cepat lagi kalau dikeluarkan dengan suara keras bertenaga.

Supaya racun bersin tidak menyebar kemana mana sebelum bersin hendaknya cari tissue atau tutup mulut dengan tangan , arahkan ke bawah, jangan ke depan, belakang, atau ke kanan, kiri yang banyak orang, nikmati bersin untuk diri sendiri saja, suara juga terdengar lebih lembut di telinga.

Satu hal yang hendaknya tidak dilakukan ketika bersin, yakni jangan menghadap ke atas, kalau itu dilakukan bisa- bisa kesulitan mengeluarkan, tak percaya?

Coba saja mendongak ke atas dan bersinlah, dijamin akan kesulitan, bahkan bersin tak bisa dikeluarkan. Begitu banyaknya nikmat bersin, maka seyogyanya kita bersyukur atas karunia ini dengan jalan, mengucapkan hamdalah.

Rasulullah saw. bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian bersin, ucapkan 'alhamdulillah' (segala pujian bagi Allah). Dan hendaklah orang yang mendengarnya mendoakan dengan ucapan yarhamukallah (semoga Allah merahmatimu). Dan orang yang bersih tadi membaca doa yahdikumullahu wa yushlihu balakum (semoga Allah memberikan hidayah dan memperbaiki keadaanmu)." (HR. Bukhari).

Nah sahabat, begitulah bersin. Sehat dan bermanfaat ternyata. Ada adabnya, ada doanya. Yuk kita terapkan. Ringan loh hanya saja kita sering lupa atau mengabaikan.