Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rhaimukuiAvatar border
TS
rhaimukui
Momen MC Sebut Munajat 212 Saat Panggil Ketum MUI DKI untuk Sambutan
Momen MC Sebut Munajat 212 Saat Panggil Ketum MUI DKI untuk Sambutan


Jakarta - Acara Senandung Selawat dan Zikir Nasional yang digelar di Monas pada Kamis (22/2) tengah disorot karena diduga bermuatan politik. Kegiatan yang juga digaungkan sejumlah pihak dengan Munajat 212 itu tengah diselidiki Bawaslu.

Bawaslu sudah melakukan klarifikasi ke pihak pengelola Monas dan juga MUI DKI. Bawaslu tengah menyelidiki ada-tidaknya unsur kampanye dalam kegiatan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Umum MUI DKI Yusuf Aman menegaskan undangan Senandung Selawat dan Zikir Nasional hanya ditujukan ke pengurus masjid, musala, pimpinan majelis taklim, dan ormas. Yusuf mengaku heran atas kehadiran sejumlah tokoh politik di acara tersebut.

"Saya turun ketika tokoh-tokoh politik itu datang, karena saya nggak merasa ngundang," ujar Yusuf Aman di kantor MUI DKI, kompleks Jakarta Islamic Center, Koja, Jakut, Senin (25/2/2019).

Dia mengatakan semua pengurus MUI DKI sudah pulang saat Ketua MPR yang juga Ketum PAN Zulkifli Hasan menyampaikan sambutan. Dia mengatakan pengurus MUI DKI pulang setelah acara selesai pukul 22.00 WIB.

Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar, sebelumnya juga menjelaskan soal penyelenggaraan acara Senandung Selawat dan Zikir Nasional. Dia mengatakan tidak mengundang secara khusus tokoh-tokoh yang datang ke acara

"Saya tegaskan sekali lagi, kegiatan 'Senandung Salawat dan Dzikir Nasional' kemarin sifatnya adalah untuk muhasabah bersama dan berupaya menyejukkan suasana melalui dzikir bersama. Kita berkumpul, memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk menghadirkan kebaikan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia kita tercinta," ujar Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH Munahar Muchtar, dalam keterangan tertulis, Minggu (24/2/2019).

"MUI DKI Jakarta tidak pernah mengirimkan undangan khusus kepada para tokoh politik. Kalaupun ternyata ada beberapa yang hadir, tentu mereka datang sebagai pribadi, seorang warga negara Kami terbuka menerima. tidak melarang mereka untuk hadir. Siapapun tokohnya", sambung Munahar menjelaskan.

Munahar memberi juga sempat memberi sambutan dalam pembukaan acara. Saat itu tampak sudah ada Wakil Ketua DPR yang juga Waketum Partai Gerindra Fadli Zon dan Wakil Ketua DPR yang juga politikus PKS Fahri Hamzah di atas panggung. Selain itu tampak pula ada Ketua MPR yang juga Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais.

Redaksi yang berada di lokasi dan juga telah mengecek ulang dari dokumentasi kegiatan, memastikan tidak ada momen penjeda antara sambutan Ketum MUI DKI dengan momen acara setelahnya yakni sambutan Ketum FPI Sobri Lubis. MC langsung mempersilakan Sobri untuk berbicara sesaat setelah Ketum MUI DKI Munahar Muchtar selesai sambutan.

Untuk diketahui, pada acara yang digelar pada Kamis (21/2), backdrop yang dipasang di panggung bertuliskan 'Malam Munajat'. Backdrop yang memasang foto Imam Besar FPI Habib Rizieq itu juga bertuliskan 'Bersama MUI DKI Jakarta dan Majelis Ta'lim Se -Jabodetabek'.

Selain itu, dalam acara itu, MC juga berulang kali menyatakan acara di Monas tersebut merupakan acara Munajat 212. Bahkan MC menyatakan hal tersebut sesaat sebelum mempersilakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta berbicara di panggung.

Berikut ini sambutan Munahar dalam acara:

MC: Munajat 212! Selanjutnya sambutan yang akan disampaikan ketua MUI DKI Jakarta Kiai Haji Munahar Muchtar

Munahar Muchtar: Segenap para ulama, para habaib, para guru, para tokoh yang saya muliakan. Cukup banyak yang hadir pada malam hari ini, kita doakan mudah-mudahan segenap guru-guru yang hadir, para tokoh, selalu diberikan istiqomah oleh Allah SWT. Diberikan sehat walafiat, mudah-mudahan ilmunya bermanfaat buat kita semua.

Ketua Umum FPI KH Ahmad Sobri Lubis yang saya hormati, al ustadz Yusuf Martak selaku Ketua GNPF Ulama, dan Imam FPI DKI al Habaib Muchsin bin Zeid al Athas, dan para ulama yang lainnya, yang mohon maaf tidak saya sebutkan satu persatu namun insyaallah tidak mengurangi rasa takzim dan hormat saya.

Keluarga besar Majelis Ulama Indonesia Provinsi DKI Jakarta yang hari ini, malam ini juga, seluruhnya datang di Monas ini dalam rangka bermunajat kepada Allah, dalam rangka meminta dan berdoa kepada Allah agar supaya bangsa dan negara yang saya cintai ini diselamatkan oleh Allah SWT dan Allah berikan kepada kita pemimpin terbaik menurut Allah SWT.

Tentu atas nama Majelis Ulama Provinsi DKI Jakarta, saya juga ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat saya dari seluruh ormas-ormas Islam yang ada di DKI Jakarta ini yang seluruhnya memang berada di bawah MUI dan kita bekerja sama dalam rangka menjadikan muka Jakarta kota yang aman, kota yang damai, kota yang tenteram. Ini tentu harapan kita.

Malam hari ini, Pak Gubernur juga salam kepada kita semua karena beliau masih ada berada di luar daerah. Beliau salam kepada kita semua, tidak dapat hadir dan tadi sudah diwakili Pak Sekda, Pak Wali Kota, dan lain sebagainya yang hadir.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih tentunya kepada TNI-Polri yang juga bekerja sama dalam rangka keamanan dan mengamankan acara kita, kita doakan mereka semua mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Kepada jemaaah semua, kita juga tunjukkan bahwa malam ini adalah malam kedamaian. Kita tunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Bahwa kita mengingat kepada Allah, zikir kepada Allah, ini adalah penerang hati kita.

Likulli syaiin makalah. Wamaskhalatul qulub zikrullah. Bahwa tiap-tiap sesuatu itu ada yang menjadikannya bercahaya, mengkilatkan. Dan obat sebagai pengkilat hati kita tidak lain adalah zikir kepada Allah.

Maka dengan zikir kepada Allah malam ini mudah-mudahan hati kita semuanya bersih. Orang-orang yang tidak suka dengan kita umat Islam, kita doakan mereka mendapatkan hidayah dari Allah SWT.

Dan umat Islam sekali lagi, khususnya yang ada di kota Jakarta mari kita bina persatuan dan kesatuan, tunjukkan, bahwa Islam selalu membawa kedamaian, Islam bukan agama teroris, Islam bukan agama yang kasar, bahwa Islam selalu membawa kedamaian. Tapi kedamaian yang dibawa umat Islam, kita yang selalu membawa damai dan kedamaian, jangan sampai umat Islam pun diacak-acak, jangan sampai umat Islam dibentrokkan antara yang satu dengan yang lainnya

Wa'tasimu bihablillahi jami'an wala tafarraqu. Mari kita bersatu dengan memohon kepada Allah, dengan berzikir kepada Allah malam hari ini, mari kita minta kepada Allah, mudah-mudahan apa yang kita minta pada malam hari ini dikabulkan oleh Allah SWT. Dan niat kita semua untuk mendapatkan ridho dari Allah rabbul jalil, perjuangan kita mendapatkan kemenangan, dan kemenangan yang diberi Allah kepada kita semua.

Demikian mohon maaf yang seluas-luasnya. Semoga Allah terus memberikan ridho kepada kita semua. Wallahul muwaffiq ila aqwamit thariq, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Video:



Sumur

Sebenarnya, gak terlalu masalah Kyai Munahar Muchtar secara pribadi menjatuhkan pilihan ke paslon manapun. Itu syah-syah saja. Namun, gak perlu dipoles dengan kebohongan yang seolah-olah gak tahu menahu kalau ada petinggi-petinggi oposisi diundang di acara tersebut dan sok kaget bahwa acara ini ditunggangi oleh kelompok ormas-ormas dan unsur-unsur pendukung Prabowo - Sandi. 

Diubah oleh rhaimukui 25-02-2019 14:38
8
4.7K
42
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.