Jalanan besi itu pernah menjadi sebuah saksi. Jalanan besi itu adalah sebuah pilihan akhir bagi jiwa - jiwa yang ingin mengakhiri hidupnya.

Namun, mereka tidak pernah tahu bahwa mengakhiri hidup sendiri sama saja tak menyelesaikan masalah. Kau akan terus merintih pilu....



Hai, balik lagi sama saya Gilang. Hehehe baru nongol lagi setelah sekian lama, maklum soalnya lagi disibukan dengan tugas - tugas dan persiapan ujian. Oh iya, berhubung malem ini saya lagi iseng semdirian di rumah, refresh otak juga, sekalian deh buat tread ini.

Oke, saya akan membagikan sebuah kisah yang mungkin kalian pasti pernah merasakannya juga. Kita pasti udah tahu kan kalau rel kereta identik dengan kereta yang melaju cepat. Bayangkan kalau manusia tertabrak dengan transportasi yang sangat cepat itu. Hancurlah tubuh kita. Lalu, apa yang terjadi dengan mereka yang bunuh diri?

Pernah waktu itu saya pulang shift malam magang di salah satu rumah sakit yang berada di cikampek, kebetulan arah ke rumah saya harus melewati rel kereta terlebih dulu. Memang, banyak motor berlalu lalang saat plang terbuka. Tetapi satu kejanggalan yang saya rasakan tiap lewat perlintasan kereta api, suara rintihan yang sangat pilu dan menyakitkan... Rintihan meminta tolong yang entah suaranya datang dari mana..

Nah, biasanya kalau kebetulan saya sedang mendengar suara itu.. Saya akan memejamkan mata dan berdoa supaya arwah - arwah yang tersesat dapat menemukan jalan pulangnya.