Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kaniarfAvatar border
TS
kaniarf
Pengalaman Pertama Ane ke Curug Seribu Bogor
ALOHA GANSIS

WELCOME TO MY THREAD


emoticon-Selamatemoticon-Ultah


Pada kesempatan kali ini ane mau berbagi cerita saat ane mengunjungi salah satu curug yang ada di Bogor. Yups, salah satu, karena bukan rahasia lagi kalau Bogor dikenal banyak curug-curug yang dijadikan tempat wisata. Tapi walaupun banyak, ane sebenarnya jarang berwisata ke tempat-tempat semacam ini. Ya maklumlah ane gede di kota jadi biasa jalannya ke Mall aja (haha).




Sebelumnya, gimana bisa ane yang anak Mall bisa sampai ke Curug Seribu? Jadi begini, sebut aja ane ada kenalan yang suka pergi ke curug atau naik gunung, terus doi ngajakin ane buat ikut. Karena saat itu ane lagi banyak waktu luang, ane pikir ya kenapa ngga buat ikut, itung-itung nambah pengalaman juga kan, biar gak ke mall terus. Tanpa pikir panjang ane pun langsung iya-in ajakannya.


Ane lupa tepatnya tanggal berapa, pokoknya hari itu pertengahan bulan Januari 2017. Ane dan teman ane itu rencana bakal berangkat naik motor dan teman ane janji jemput ke rumah sekitar jam 11 siang. Tapi akhirnya kita jalan lebih cepat, yaitu jam setengah 11. Sumpah ya, ane baru sadar kalau waktu itu kita kesiangan banget untuk pergi ke curug yang jaraknya 2 jam setengah dari rumah ane. Apalagi saat itu hari biasa, bukan weekend, dan jalanan Bogor siang-siang macet parah.


Ane motoran berdua aja sama si temen ane yang jemput (ane sebagaiboncengers haha). Ceritanya kita janjian langsung ketemu di lokasi sama 2 orang lainnya. Saking fokusnya takut kita yang telat dateng karena kejebak macet, kita langsung tancap gas gak ada singgah-singgah dulu. Pokoknya dipikiran kita bisa cepat sampai aja deh, gak enak kalau ditungguin.


Singkat cerita, sampailah kita di pintu gerbang lokasi wisata Curug Seribu. Kita celingak celinguk nyari teman lain yang udah janjian di sini, tapi kok sepi banget, gak ada sosok manusia yang terlihat (maklum bukan weekend). Akhirnya teman ane pun coba nelpon, nanya keberadaan mereka. Hasilnya ternyata mereka batal datang karena urusan mendadak dan mereka sebenarnya sudah menginfokan lewat chattepat pukul 11 sementara saat itu kita udah di jalan dan gak ngecek HP.


Waktu itu sekitar jam 1 siang, langit agak mendung. Kita sempat kebingungan mau pulang atau gimana. Tapi menurut teman ane bakal sayang banget udah jauh-jauh sampai ke gerbang depan terus gak nikmatin curugnya. Akhirnya ane ikut kata doi aja deh, kita pun akhirnya ke curug berduaan aja (ciee berdua haha).


Kita pun masuk dan coba cari parkiran motor yang paling atas (karena jalannya mendaki, kan lumayan kalau naik motor sampai atas, gak gitu capek). Eh dasar newbie, kita malah ditipu si abang parkiran bawah, katanya di atas gak ada parkiran lagi (padahal ternyata ada). Alhasil kita kudu jalan lumayan jauh ke atas (terkutuk kau abang tukang parkir!).


Setelah pendakian awal itu, sampailah kita di depan pintu gerbang jalur pendakian ke Curug Seribu. Di sini ada mamang-mamang yang mintain uang masuk sambil bagiin karcis. Setelah bayar sesuai tarif, kita pun mulai mendaki dengan penuh semangat. (FYI, ternyata di sini juga bisa jadi pintu masuk jalur pendakian gunung salak gan).


Jalanan setapak menuju curug awalnya sih kaya wisata-wisata alam kebanyakan, sudah di desain nyaman dan mudah dilalui, bahkan ada saung-saungan juga. Tapi lama-lama, jalannya mulai tidak bersahabat. Jalanan mulai berubah jadi batu-batuan tajam yang cukup licin dan berlumut di beberapa bagian. Ada juga tangga kayu yang gak kalah licin. Well,saat itulah ane baru sadar bahwa ane salah kostum, tepatnya salah alas kaki karena ane cuma pakai sandal, bukannya sepatu.


Lewat setengah perjalanan, ane mulai merasa kaki berat banget karena medannya yang menanjak dan licin, plus alas kaki yang salah bikin ane ngerasa capeknya double, apalagi ini pertama kalinya ane main ke tempat beginian. Semakin lama ane semakin terseok-seok dan ngerasa pening, ane minta istirahat sebentar tapi teman ane malah terus nyuruh semangat sambil bilang “Ayo dikit lagi!” (padahal masih jauh, makasih loh motivasi tipu-tipunya haha).



Spoiler for Penampakan ane yang mau nyerah (berasa anak ilang):



Akhirnya ane paksain deh tetep jalan ngikutin si teman ane yang satu ini sampai batas kemampuan yang ane punya. Tiba-tiba pandangan ane gelap gan, terus berasa ada yang dorong badan ane, semua kekuatan berasa dicabut dari badan ane. Beruntungnya, teman ane cukup sigap menangkap badan ane yang hampir jatuh (ke jurang di sebelah kiri). Ane gak sampe pingsan, tapi beberapa saat pandangan ane gelap meskipun ane coba melotot selebar mungkin.


Setelah minum air beberapa teguk dan duduk sebentar di tengah jalan (karena gak ada spot untuk neduh) akhirnya ane bisa berdiri dan lanjut jalan lagi. Dari sini kita diskusi kenapa ane sampai hampir pingsan, dan ternyata kita pun menyadari bahwa kita BELUM MAKAN SIANG! Beruntung sesampainya di depan curug, ada mamang pedagang Mie Rebus (Mamang penyelamat hidup kita tuh, hidup mamang mie rebus!).


Nah ini penampakan curugnya (mohon maaf, itu ada jemuran bidadari ganggu banget ya haha)



Kita gak lama-lama di atas karena tiba-tiba langit jadi makin gelap dan saat itu sudah hampir jam 4 sore. Kata mamang mie rebus, dia juga udah mau turun karena bahaya kalau keduluan hujan. Katanya jalan bisa makin licin, beberapa pengunjung yang baru sampe pun di suruh balik lagi sama si mamang karena berbahaya. Akhirnya kita buru-buru turun duluan sementara si mamang beres-beres dagangannya.


Eh dasar sial, ternyata gak lama hujan deras beneran turun padahal kita belum jalan jauh. Jalur berbatu jadi makin licin, membuat kita harus super hati-hati jalan di tengah hujan. Nyebelinnya, itu hujan justru berhenti saat kita sampai di parkiran motor. Padahal penampakan kita saat itu udah mirip kucing kecemplung kali, basah kuyup.    


Sebenarnya ane gak punya banyak pengetahuan soal curug yang satu ini, tapi berdasarkan informasi yang ane dapat dari teman-teman, katanya Curug Seribu mendapat predikat sebagai curug tertinggi di Bogor. Selain paling tinggi, katanya juga paling angker karena banyak cerita mistis dan ada beberapa kejadian pengunjung yang tenggelam di sini. Serem ya, untung ane gak nemu yang macem-macem (selain pengalaman hampir pingsan haha).


Sekilas Info dan Tips buat agan yang mau ke sini (dari ane):

Quote:




Quote:



14
9.6K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANCKASKUS Official
1.9KThread1.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.