RSKOJakartaAvatar border
TS
RSKOJakarta
Siapa Yang Bilang Test Narkoba Itu Membuktikan Sebagai Pecandu Narkoba !!!!

Sumber Foto : verywell mind

Hai Agan dan Sista apa kabar ??? ..... Pada sehat kan nggak pada beller

Nah kali ini mimin sosmed RSKO mau menyampaikan sesuatu yang asli nya ngelurusin informasi yang perlu dilurusin biar lempeng kayak penggaris.emoticon-tempted

Nah Thread kali ini bersumber dari tulisan ini nih (KLIK DISINI) ....jangan di timpuk bata yaks emoticon-Sorry karena berasal dari platform lain berhuruf depan K berwarna biru.

Ini penting banget dan bingit buat agan/sista karena pasti banyak yang baca Thread ini nanti berurusan dengan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN). Tau sendirilah awal tahun banyak pemberkasan CPNS, penerimaan dinas-dinas dibawah pemda atau pekerjaan lain.

Mimin sosmed RSKO sambil membaca dan menghayati dari tulisan tersebut ternyata seseorang yang di tes narkoba yang kemudian dinyatakan positif belum tentu ia pecandu narkoba looo guy's (eeeehhhh salah...agan maksud nya).


Quote:



Hasil laboratorium untuk Narkoba/NAPZA (Narkotika Alkohol Psikotripika Zat Adiktif Lainnya) dalam proses pemeriksaannya menggunakan metode skriningsebelum diperiksa yang lebih spesifik.

Pemeriksaan laboratorium untuk test narkoba menggunakan 3 (tiga) tahapan penting yang disebut pre-analitik, analitik dan post analitik.

pre-analitik termasuk pembekalan informasi bagaimana seseorang mempersiapkan diri sebelum diambil sampel urinnya. Seseorang yang di test NAPZA harus menyampaikan secara jujur obat-obat apa saja yang dikomsumsi, termasuk multivitamin, obat herbal/ jamu dan lainnya. (Jangan bohong pas tahapan ini emoticon-Hammer (S), kalau bohong idung nya panjang kayak pinokio)

Pada tahap pre analitik ini petugas akan sangat hati-hati dalam mengindentifikasi sampel urin agar tidak tertukar dengan sampel urin orang lain.

Tahap kedua adalah analitik, disini pihak laboratorium RSKO Jakarta juga akan akan sangat berhati-hati dalam menentukan memakai metode pemeriksaan apa, menggunakan alat apa, menggunkan reagen apa dan bagaimana menjaga kualitas pemeriksaannya. (Ribet kan, nah ribet kayak gini biar hasil pemeriksaannya bener).

Dalam urusan analitik ini Laboratorium RSKO Jakarta kagak akan kompromi dengan berbagai motode dan alat pemeriksaan maupun reagen yang tidak mendapat rekomendasi dari profesi, keilmuan, sertifikasi FDA, Balai POM, dll.

Pokoknya mau lu anak dukun, anaknya Presiden gorengan pengkolan, atau preman pasar tanah ujung kagak peduli dah petugas RSKO kalau masalah kayak gini (daripada masuk penjara emoticon-Cape d...  lebih baik masuk angin).

Selain itu pihak Laboratorium RSKO juga masih harus melakukan ujicoba dulu terhadap sensitifitas dan sesifisitas reagen sebelum dipakai operasional pelayanan. Menurut dokter Hermawanto yang ada di tulisan tersebut, semua itu dilakukan menggunakan kaidah-kaidah ilmiah dan komitmen tinggi menjaga mutu dan profesionalisme.

Tahap ketiga adalah post analitik. Pada tahap ini proses administrasi yang dilakukan oleh tim Laboratorium RSKO Jakarta. Dari menuliskan hasil laboratorium dalam komputer, mencetak, memasukkan dalam amplop, dan memberikan kepada petugas pengirim.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kesalahan administrasi, maka dibutuhkan pengawasan berjenjang untuk meminimalisir kesalahan.

Maksudnya nih gan, Ketiga tahapan tersebut (pre-analitik, analitik dan post analitik) menjadi bagian utama dalam kendali mutu laboratorium. Jadi biar nggak salah hasil lab orang ketuker sama punya kita....gitooo loooooo.....


Quote:



Nah tadi kan kita bahas tahapan, saat ini gimana sih pemeriksaannya ???..... Nah tulisan dibawah ini ane agak serius gan emoticon-Matabelo..... Kagak cengegesan emoticon-Sorry....

Baca yaks ...serius nih....
 
Pada surat permintaan pemeriksaan zat NAPZA dikenal dengan permintaan pemeriksaan skrining dan konfirmasi. Pemeriksaan skrining merupakan pemeriksaan zat NAPZA yang bertujuan memilah mana individu yang didalam tubuhnya benar-benar tidak terdeteksi NAPZA (negatif) dan mana individu didalam tubuhnya terdeteksi NAPZA (positif) atau derivate NAPZA (obat yang memberikan reaksi silang "positif").

Deskripsi Pict : drs.Hardison, MSi (kepala unit laboratorium toksikologi RSKO Jakarta) sedang mengoperasionalkan alat GCMS

Metode ini memberikan keluaran / hasil berupa positif dan negatif. Hasil positif yang dimaksud sampel terdeteksi NAPZA sedangkan hasil negatif sampel tidak terdeteksi NAPZA. Hasil positif/negatif tersebut merupakan arti sesungguhnya dari pemeriksaan laboratorium.

Namun hasil tersebut bukan berarti bila hasil positif maka sampel ada NAPZA sedangkan hasil negatif menyatakan sampel tidak ada NAPZA.

Hasil posiif dari sampel urine bisa terdeteksi NAPZA dan bisa terdeteksi bukan NAPZA namun menyerupai NAPZA (false positif) untuk itu perlu konfirmasi dengan metode lain. Semua skrining pasti ada false positif, untuk itu tidak bisa dibilang karena alat laboratorium nya yang salah.

Jikalau hasil negatif, sampel urine tidak terdeteksi bukan berarti sampel urine tidak ada NAPZA. Bisa jadi ada NAPZA tapi tidak terdeteksi. Bisa jadi juga ada NAPZA tapi kadarnya rendah atau memang tidak ada NAPZA.

Untuk itu perlunya skrining test dengan cut off yang lebih rendah untuk kasus ada NAPZA namun tidak terdeteksi. Definisi cut off dapat kita misalkan dengan botol air minum di isi 500 ml terisi penuh sedangkan menggunakan botol air minum lain cukup di isi 400 ml sudah penuh. Kapasitas botol satu dengan yang lain berbeda sehingga beda dalam menentukan hasil penuh.

Nah apabila ada hasil positif, bagi orang yang diperiksa sampel urine nya tidak perlu cemas. Metode konfirmasi akan menjadi wasit dalam pemeriksaan NAPZA dengan metode GCMS.

Dengan metode GCMS ini akan bisa melihat lebih spesifik jenis NAPZA nya atau derivate NAPZA (obat yang memberikan reaksi 'silang positif'). Metode ini untuk penegasan kepada orang yang melakukan pemeriksaan NAPZA apakah dirinya memang pengguna NAPZA  atau ada faktor lain seperti mengkomsumsi obat resep dokter, dll.

Jadi proses pemeriksaan NAPZA/Narkoba di Laboratorium RSKO Jakarta sangat berhati-hati dalam memutuskan apakah seseorang tersebut terdeteksi menggunakan NAPZA, dereviate NAPZA, atau tidak ada NAPZA didalam tubuhnya. Kesalahan dalam membuat keputusan bisa berakibat fatal. Dengan manajemen resiko yang baik, hal demikian akan terhindari.


Deskripsi : dr.Hermawanto HH. SpPK.,MARS-Kepala Instalasi Laboratorium RSKO Jakarta

Dari tulisan di platform K warna biru, Dokter Hermawanto sebagai kepala Instalasi Laboratorium RSKO Jakarta menyampaikan untuk masyarakat/lembaga/perusahaan jangan takut untuk pemeriksaan deteksi NAPZA. Pihak RSKO Jakarta akan menjaga kerahasian hasil pemeriksaan.

Terkait wewenang RSKO Jakarta dalam kapasitasnya mengeluarkan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) sebaiknya agan/sista yang diperiksa bersikap jujur terbuka pada saat assesment NAPZA.

Jangan coba-coba mencampur urin dengan zat-zat lainnya atau mengganti urin dirinya dengan milik orang lain emoticon-Salaman yang bertujuan mengacaukan hasil pemeriksaan

Bisa dibilang nih gan, Pihak RSKO Jakarta sangat berpengalaman emoticon-thumbsup mengetahui apabila orang yang diperiksa mencampur dengan zat lain emoticon-medicine atau menukar urin......Nah Loooo....ntar terciduk....
..
.
.
Terima kasih ya gan dah baca thread ane, Salam Hangat mimin sosmed RSKO Jakarta

Facebook (DISINI) - Twitter ( DISINI) - Instagram (DISINI) - Web (DISINI)




anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
2
944
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Citizen Journalism
Citizen JournalismKASKUS Official
12.5KThread3.3KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.