lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
Paket Lengkap Cerita Pendakian Gunung Pundak



emoticon-I Love Indonesia WELCOME TO MY THREAD emoticon-I Love Indonesia



Halo para warga kaskuser sekalian, sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk

emoticon-Rate 5 Star RATE
emoticon-nulisah KOMEN
emoticon-pencet SHARE
emoticon-Toast CENDOL


SELAMAT MEMBACA
emoticon-Monggo



Hai hai, akhirnya kita ketemu lagi ya di trit perjalanan kali ini. Kemarin nih, kemarin banget kebetulan saya mendaki tipis-tipis ke Gunung Pundak, selain karena keterbatasan waktu, saya juga sadar kalo saya jarang olahraga, jadi gak mungkin kalo dalam waktu dua hari saya daki ke gunung yang tingginya di atas 3000 an, jadinya ya ini deh, Gunung Pundak 1585 mdpl

Sebelumnya, buat yang belum tau Gunung Pundak, jadi Gunung ini adalah sebuah punggungan dari Gunung Welirang sendiri, bisa di sebut hmm.. apa ya.. semacam bukit lah, eh tapi kita disini nyebutnya gunung sihemoticon-Hammer (S)

Yasudah yuk lah kita mulai perjalanan kali ini.



DAY 1


Dari pertama kali berangkat saya hanya seorang diri, niat hati weekend ini di habiskan dengan santai-santai di kos, eh ada kawan dari Bromo yang mau minta anter ke Gunung Pundak, yasudah di iyakan saja ajakannya sekalian menyegarkan pikiran dari hirup pikup kertas, tinta, presentasi, papan, dan kawan-kawannya. Maklum mas brur, mahasiswa semester tua ya gini, suka bingung kalo di kejar-kejar yang namanya skripsiemoticon-Hammer (S)

Saya berangkat dari Sidoarjo (karena saya kuliah di kota tersebut) dan ketemuan di sebuah angkringan teman semasa sekolah dulu di Candi Jawi, tau kan Candi Jawi.. hmm.. kalo kalian mau mendaki Gunung Arjuno-Welirang via Tretes, pasti bakalan lihat tuh Candi yang lumayan gede di sebelah jalan.

Jam 6 sore kita sudah merapat di belakang Candi dan kembali memeriksa barang-barang yang akan di bawa, sejenak teman-teman saya ini hendak langsung melakukan perjalanan, yaa.. namun saya stop, mending kita ngopi-ngopi dulu atau njamu. Biar tenaga sebelum mendaki tetap vitemoticon-Big Grin




Angkringan Jawi. Dan pesenan saya adalah Susu Rempah, ini adalah menu favorite saya saat mempir kesini. Jadi susuh rempah ini adalah susu yang di campur dengan rempah-rempah, diantaranya.. jahe yang sudah di tumbuk, kayu manis, daun mint, cengkeh, kapologo, daun salam, dan yang dua lagi saya lupa namanya, lumayan lah buat angetin badanemoticon-Big Grin

Ngobrol-ngobrol sejenak, selepas isya tepatnya jam 8 kita berangkat ke BC pendakian.

Jadi, untuk rutenya sendiri sangat mudah, jika kalian yang sudah hapal dengan daerah sini tinggal cari saja "Pemandian Air Panas Kota Pacet" karena BC pendakian menjadi satu kawasan dengan pemandian air panas tersebut, dan perlu di perhatikan jika kalian yang berdomisili Malang/Pasuruan untuk jalan menuju ke tempat ini sangat-sangat gelap dan tidak ada penerangan, sekali-kali kalian akan menemukan lampu penerangan dari mobil atau motor dari lawan arah, dan jalannya sendiri sangat kecil berkelok-kelok, sangat tidak di sarankan untuk mengebut apalagi di waktu musim hujan.

Namun beda lagi untuk yang berdomisili Sidoarjo/Surabaya, karena jika dari sana kita bisa mengikuti jalan yang sudah bagus dan lebar melalui jalur barat, penerangan sendiri juga sudah mempuni, namun tetap harus berhati hati ya saat berkendara, jangan sampe niat hati ingin mendaki malah kecelakaan karena ugal-ugalan, amit-amit.. jangan sampe deh..

Oke, setelah 1 jam berkendara dengan roda dua dari Candi Jawi akhirnya kita sedah sampai di gerbang utama sebelum menunu BC pendakian.

Sekedar info aja nih, saat kita melakukan pendakian ke Gunung Pundak kita harus membayar 2x. Loh kok gitu? Pungli ya? Tenang mas brur tenang.

Quote:


Nah setelah melewati gerbang pertama dan di berikan karcis masuk, sekitar 1 kilo an kita akan sampai di BC Puthuk Siwur.

Mau cerita dikit nih. Gapapa kan ya. Biar kalian tau juga apa yang saya bicarakan sama penjaga BC ini.

Quote:


Cuma 5 menit menggunakan motor kita sampai di BC atas. Parkiran di sini juga sangat luas. Oh iya. Semua foto ini di ambil saat perjalanan pulang. Karena kalo foto pas perjalanan naik gelap dan gak keliatanemoticon-Hammer (S)




Setelah parkir dan istirahat sejenak kita langsung menuju pos ijin untuk simaksi mengisi data diri.





Untuk biaya retrebusi 10k/org dan biaya asuransi 200 rupiah/org. Karena kita melakukan pendakian ber-5 jadi di kenakan biaya 60k.

Oh iya perlu di revisi nih. Tulisan di atas yang menuliskan parkir kendaraan roda dua dengan harga 3k itu salah. Untuk parkirnya sendiri 5k/motor.

Setelah semua syarat lengkap, kita mencari botol di belakang BC untuk mengisi air nantinya. Sempet juga saya ngobrol bersama bapak tersebut sekalian nanya rute dan sumber air. Katanya hampir sama seperti bapak di BC Siwur. Kalo sebenernya BC Siwur itu adalah ilegal. Mau nutup juga gimana, kasihan soalnya sudah jadi mata pencaharian warga sana.

Oke siap. Pemanasan sudah, doa juga sudah. Waktunya kita melakukan perjalanan.

Jam 10 malam kita start. Jalur pertama ini kita di kasih sedikit tanjakan, jalur di dominasi batu-batu yang sudah gak karuan, jalurnya sendiri juga sangat lebar. Setelah 100 meter berjalan kita akan menemukan embong bunder. Apa ya namanya, semacam jalan yang muter gitu kayak jalan tol.

Lurus bisa, belok kiri bisa, dengan mengikuti jalan pafing kira kira lebarnya 1 meter an. Kalo lurus bakal muter jauh. Karena tujuan kita patas biar langsung nyampe atas, akhirnya kita ambil kiri.

Jalan berpafing dengan lebar 1 meter akan menemani langkah-langkah saya dan kawan-kawan. Sampai-sampai kita semua gak fokus karena jalan nunduk terus dan ngikutin pafing, harusnya jalan lurus kita malah kesasar muter-muter ikutin jalan pafing tersebutemoticon-Ngakak (S)

Lah ini gimana sih, baru jalan aja udah kesasaremoticon-Ngakak (S)

Balik lah kita mencari sebuah ujung pafing yang kata bapak BC tadi harusnya lurus, dan ketemu juga jalannya. Ini ceritanya kita semua gak ada yang pernah lewat jalur ini. Inti dari semua perjalanan ini adalah jalan naik ke atas dan kita bakal sampe di puncakemoticon-Hammer

Setelah ketemu, baru jalur yang awal mulah berpafing berubah jadi jalur tanah. Jalir pafing habis menjadi tanah yang bergeronjal yang kadang licin membuat saya sangat bersyukur karena perjalanan kali ini tidak di guyur hujan. Tapi kata bapak BC sorenya hujan. Yasudah siap-siap untuk becek-becekan deh.

Dasarnya emang badak semua sih mereka. Dari pos ijin langsung patas ke pos 1 cuma 10 menit. Selain deket, jalurnya juga gak terlalu naik, malah cenderung landai, dan.. kita lariemoticon-Hammer

Lah ini baru berangkat langsung nge-gas aja jalannya. Mau gak mau saya harus ngimbangin mereka. Padahal mereka bawa keril semua, dan cuma saya yang bawa daypack heheheemoticon-Big Grin

Dipos 1 ini ada sebuah bak penampungan air dan pipa air. Ada juga bangunan semi permanen dari kayu yang digunakan pendaki untuk beristirahat.



Penampakan plang di pos 1. Keliatan gak? Kan udah dibilang kalo malem gak keliatan.

Yaudah deh lanjutin cerita aja. Potonya menyusul di bawah aja. Oke.

Karena baru jalan kita gak perlu berhenti, langsung patas menuju pos 2. Jalur yang awal mula landai sudah berubah dengan tanjakan yang bikin misuh. Walaupun pendek jalurnya juga syahdu mas brur. Jalur tanah dan akar dari pohon-pohon besar adalah jalur yang akan kita lewati, belum lagi sore tadi habis hujan. Bahkan saya dan kawan-kawan hampir saja tergelincir karena saking licinnyaemoticon-Nohope

Mau nginjek tanah kok kayaknya licin banget, mana jalurnya nanjak parah pula. Mau nginjek akar malah lebih licin, mau melipir takut jatoh, serba salah deh pokoknyaemoticon-Nohope

Dan akhirnya dengan segalah perlakuan yang serba salah kita telah sampai di tengah-tengah, tengah apa nih, ya kayak pos 1 itu tuh, tapi bukan pos sih. Cuma ada bak penampungan air doang. Dan disini kita ketemu bapak-bapak dari Mojokerto berjumlah 7 orang. Ngobrol-ngobrol lah kita, kita yang baru pertama lewat jalur ini pengen bareng sama bapak-bapak tersebut karena takut kesasar. Tapi apa.. karena kita yang masih muda dan tenaganya super gede meninggalkan mereka jauh di belakang. Akhirnya niat untuk bareng hanya sekedar wacana. Oke, maafkan kita ya bapak-bapakemoticon-Frown

Jalan terus. Dan jalurnya bisa dibilang enak banget. Iya serius dah, kadang jalurnya tanah, kadang berubah jadi batu, kadang berubah jadi akar pohon, pokoknya gak monoton, variatif lah istilahnya. Naik-turun-landai, tapi banyak naiknya sih, tapi enak juga kalo ketemu sama jalur yang landai atau turun, kan bisa atur nafas sambil jalan. Yaa.. anggap saja bonus.



Kira-kira jalurnya seperti itu lah. Vegetasi juga masih lumayan lebat. Banyak pohon yang akarnya menggelantung bisa di buat ayunan juga kayak di tarzan gituemoticon-Big Grin

Nah, setelah 30 menit berjalan akhirnya sampai juga di sebuah pos 2 kita istirahat. Sebenrnya teman-teman saya pengen langsung patas. Tapi saya larang. Alangkah baiknya kalo kita istirahat dulu. Mengingat di pos 2 ini ada rombongan pendaki dari Jombang. Yasudah kita istirahat sambil ngobrol-ngobrol. Membaur dengan sesama pendaki lain kan baik. Nambah saudara, nambah teman, dan pastinya nambah biaya buat kondangan karena teman kita kan bertambahemoticon-Ngakak (S)




Kita sih gak ngeluarin apa-apa cuma ngeluarin udut, tapi mas-mas dan mbak-mbak dari jombang itu nawarin kita kopi, wahh dengan senang hati kita terima, lumayan kopi gratisemoticon-Big Grin

Orang kayak saya dan kawan-kawan ini kalo udah di kasih gak bakalan nolak, apalagi di gunung, ya pasti di terima lah, kita juga sempet tukeran cindramata, pin yang menempel di tas saya mereka tuker dengan pin mereka. Katanya sih buat kenang kenangan. 1 pin tuker dengan 5 pin plus 5 stiker, ini yang ngajak tukeran mereka tapi yang malak kitaemoticon-Ngakak (S)

Ya mau gimana lagi, kita emang gini kok, gak kerasa 30 menit kita ngobrol, ngopi, udut, dan kita juga sudah di salip rombongan bapak-bapak dari Mojokerto tadi, akhirnya kita beberes dan lanjut perjalanan menuju puncak.

Oh iya pos 2 ini adalah pos terakhir sebelum puncak, dan kata mas-mas dari jombang itu sumber terakhir ada di atas, sekitar 15 menit sebelum puncak.

Jalan.. jalan.. jalan.. ini serius kita di manjain dengan jalur Gunung Pundak. Jalurnya landai. Banyak sumber air. Malah sepanjang jalan kita selalu denger suara gemericik air. Oke kita terus jalan sampai di ujung sebuah belokan kita akan menyebrangi sebuah sungai, dan sungai tersebut adalah sumber terakhir.

Keluarkan 10 botol yang ada di dalam tas, mari kita isi botol tersebut. Ngantri ya, kalau gak mau ngantri ya ambil aja di bawahemoticon-Big Grin

10 botol gak lama kok, sungainya juga lumayan gede, satu orang masing-masing bawa 2 botol. Tapi saya cuma bawa satu botol doang, curang yaemoticon-Big Grin

Saya gak boleh capek, kalo sampe capek yaudah saya balik turun, kagak ding. Dengan suka rela salah satu teman saya menawarkan untuk membawa satu botol lagi, saya yang mendengar itu dengan gembira menyerahkan botol tersebut. Jadinya ya gini, cuma bawa satu botol doangemoticon-Big Grin

ambil air sudah, cuci muka juga sudah, saatnya lanjut jalan, kata bapak-bapak di BC dari sumber terakhir ke puncak hanya membutuhkan waktu 15 menit. Ternyata mereka bohongemoticon-Mad




Buktinya kita jalan dari sumber terakhir ke puncak cuma mebutuhkan waktu 20 menit. Lah kan cuma beda 5 menit joooonnnn.. tetep aja bedaemoticon-Mad

Yaudah terserah dehemoticon-Nohope

Untuk jalurnya sendiri kita melipir-melipir gitu melewati bukit pertama, jalanan di dominasi tanah yang kirinya langsung jurang, jalan zig-zag, ke kenan, ke kiri, hingga kita sampai di sebuah batas vegetasi, tempat mulai terbuka. Kita sudah keluar dari hutan, dan saat saya berjalan jadi keinget semeru pas dini hari. Jalurnya makin miring dan gak ada pengangan sama sekali, mana cuma jalur tanah pula, belom lagi habis di guyur hujan sore tadi. Oke anggap saja ini penderitaan yang hanya 20 menitemoticon-Big Grin

Mau pegangan kanan cuma ada ilalang, mau pengangan ke kiri cuma ada ilalang, ya mau gak mau kita harus mandiri tanpa mengandalkan pegangan, wong ilalangnya kecil-kecil mau di pegang ya putusemoticon-Hammer (S)

Kecuali yang bawa tracking pole atau tongkat dari bawa. Sumpah, kalo kalian bawa tongkat akan sangat membantu, apalagi di musim hujan gini.

Dan setelah 20 menit berlalu kita sudah sampai di puncak. Dan.. ya, cuma membutuhkan 1.5 jam kita sudah di puncak. Plus ngopi, malak stiker dan pin, ngobrol sama pendaki lain di pos 2, kesasar saat baru jalan. Oke. Ternyata gak selama yang saya kira. Jujur aja gak terlalu capek juga. Jam setengah 12 sudah di puncak.

Setelah memilah dan memilih tempat akhirnya kita mendirikan tenda sebelah plakat puncak. Di sebelahnya pas yang akhirnya kita pindah lagi. Takutnya nanti kalau pagi bakal rame suara kaki dan sepatu yang gedubrakan buat poto poto disini, geser geser agak menjauh akhirnya kita menemukan tempat yang strategisemoticon-Big Grin

Setelah tenda berdiri barulah kita masak makanan ringan dan makan sedikit camilan. Oke makan makan, yang makan cuma 3 orang, yang 2 sudah terlanjur ngantuk. Oke makan-makan, dann.. setelah makan akhirnya kita tidur.

SELAMAT MALAM, DAN SELAMAT BERISTIRAHAT


CERITA LANJUTAN ADA DI BAWAH


tien212700Avatar border
papahmuda099Avatar border
shinichindoAvatar border
shinichindo dan 14 lainnya memberi reputasi
15
11.6K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANCKASKUS Official
1.9KThread1.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.