Mengibaratkan Menulis Thread Seperti Memproduksi "Barang"
TS
lamberianto.
Mengibaratkan Menulis Thread Seperti Memproduksi "Barang"
Spoiler for poto:
Spoiler for sedikit berceritera:
Sepertinya,Kaskus sedang memberikan apresiasi yang begitu tinggi terhadap para penulis thread terutama yang ori dan berkualitas. Ini dapat kita lihat pada tahun 2018 lalu. Begitu banyak event COC yang digelar di berbagai Sub Forum, di setiap bulan, disepanjang tahun. Dan event itu masih terus berlanjut hingga memasuki awal tahun 2019 hingga saat ini.
Melihat lebih jauh, ada lagi Kaskus Kreator (yang sebelumnya Kaskus Creator, cmiiw). Dimana seorang Kaskus Kreator yang terdaftar berhak mendapatkan profit dari sejumlah viewer yang mampir di threadnya. Atas dasar itulah saya mencoba belajar untuk membuat thread walau saya tau saya cuma level newbie dalam hal ini
Namanya juga belajar, berbagai macam usaha saya lakukan guna mendapatkan apa dan bagaimana cara membuat thread yang berkualitas. Lumayan banyak juga yang saya lakukan, mulai dari mencoba untuk gemar membaca khususnya tips menulis, belajar lagi sama guru yang saya kenal, minta bimbingan dari pakarnya, mencoba gabung dengan komunitasnya, sampai semedi di bawah pohonpun pernah saya lakukan guna mendapatkan wangsit agar bisa menulis thread dengan baik dan benar
Mungkin pada dasarnya (saya merasa) saya memang banyak kelemahan, apapun usaha yang dilakukan rasanya seperti sia - sia. Hingga pada saat keputus-asaaan dan galau melanda jiwa, pencerahan datang dalam waktu dan cara yang tak diduga-duga. Bahkan pencerahan itu datang disaat hujan, pada saat saya berteduh di pelataran sebuah toko. Kala itu saya bertemu dengan seorang lelaki yang perkiraan saya mungkin berumur kisaran lima puluh tahun dengan ciri-ciri sbb; berkulit putih, rambut yang panjangnya sebahu, mengenakan jaket berbahan parasut dan berwarna hitam, dengan HP pintar di dalam genggaman. Meskipun kepalanya terus menunduk menghapdap HP nya, namun menurutku beliau nyentrik
Jangan heran, kalau zaman sekarang orang lebih fokus dengan smartphone-nya daripada peduli akan lingkungan sekitar. Termasuk bapak yang aku jumpai di pelataran toko tadi salah satunya. Beliau baru sadar akan kedatanganku ketika aku menyapanya dengan pertanyaan "sedang apa pak?" Dengan terkejut dan tersadar beliau menjawab "oh ini dek, saya lagi membuat catatan". Timbul penasaran aku tanya lagi "catatan apa pak?". Dijawabnya lagi, "saya mau bikin buku dek, mumpung ini saya ketemu bahan, saya catat saja agar tak lupa". Giliran aku yang terkejut
Perbincangan terus berlanjut dalam rentang waktu yang cukup lama, hingga pada akhirnya aku menemukan jawaban yang aku cari selama ini tentang apa dan bagaimana caranya menulis dengan baik dan benar. Memang tak sedetil pada saat kejadian, namun saya coba untuk merekonstruksi apa yang sudah beliau paparkan kepada saya dengan cara begitu lugas namun sangat sederhana dan mudah dicerna bagi saya yang memiliki pikiran yang begitu lemah
Saya coba utarakan kembali apa yang sudah saya dapatkan,
sesuai dengan judul mengibaratkan menulis thread seperti memproduksi barang. Semoga bermanfaat
Pada umumnya langkah-langkah atau tahapan dalam produksi adalah dimulai dari mengumpulkan barang mentah, mengolahnya menjadi bahan baku dan membuatnya menjadi barang jadi. Demikian pula dengan menulis thread. Mari kita bahas satu demi satu langkah-langkah atau tahapan itu.
Langkah Pertama : Mengumpulkan Barang Mentah
Pertama-tama yang kita lakukan dalam kegiatan produksi adalah mengumpulkan barang mentah. Sebagai contoh, kita kumpulkan kapas. Ini kapas bisa kita dapat dengan hasil budidaya sendiri, bisa dengan meminta, atau membeli. Saya yakin selanjutnya bakal diapakan ini kapas kalau sudah terkumpul? (*)
Demikian pula dengan menulis thread, kita mesti mengumpulkan barang mentah juga berupa materi. Seperti kapas, materi bisa kita dapatkan dari mana saja. Bisa dari pengamatan lingkungan, bisa dari banyak membaca, atau bahkan dari pengalaman pribadi atau orang lain dalam kehidupan ini.
Langkah Kedua : Mengolah Barang Mentah Menjadi Bahan Baku
Langkah selanjutnya dalam kegiatan produksi adalah mengolah barang mentah menjadi bahan baku. Pada langkah pertama kita sudah mengumpulkan kapas. Setelah kapas terkumpul kita bisa mengolahnya menjadi bahan baku berupa kain. (jawaban : *)
Untuk mengolah kapas menjadi kain dibutuhkan peralatan. Hal yang sama juga kita butuhkan dalam menulis thread. Jika mengolah kapas yang dibutuhkan adalah alat tenun yang merajut kapas menjadi kain, maka dalam menulis kita butuh otak (pikiran) dan hati (perasaan). Dari otak dan hati inilah lahir ilmu pengetahuan, sehigga kita dapat mengolah pengalaman dan kejadian alam ke dalam sebuah catatan atau kerangka tulisan.
Langkah Ketiga : Memproduksi Barang Jadi
Langkah terakhir dalam kegiatan produksi adalah mengubah bahan baku yang berupa kain menjadi barang jadi berupa pakaian (baju, celana, dan lain-lain). Layaknya pakaian, sebuah thread juga merupakan hasil dari banyak catatan dan kerangka tulisan yang dibentuk sesuai pola sehingga jadilah dia sebuah thread seperti sekarang ini.
Quote:
Quote:
Mungkin cuma segitu kemampuan saya dalam membuat thread, jadi saya mohon maaf kalau-kalau banyak kekurangan. Maklum masih newbie dalam membuat thread. Makanya saya publis di SF BLP ini
Mau mengedit yang masih salah dan yang kurang, tapi hari sudah malam. Mungkin saya akan melakukan perbaikan di lain kesempatan. Yang sudah mampir dan rela membacanya, banyak terima kasih saya ucapan :terimakasih
Quote:
sumber : bapak yang aku jumpai disaat berteduh dan tak ingin disebutkan namanya