Akhir-akhir ini, Presiden Joko Widodo memang terkesan agresif menyerang kubu Prabowo-Sandi. Dalam beberapa momen kampanye, Jokowi menyindir balik isu-isu sesat yang menerpa dirinya, juga kebohongan yang disebarkan kubu 02. 

Hal itu dilakukan bukan tanpa tujuan. Apa yang dilakukan Jokowi itu pada dasarnya sedang membongkar cara kampanye lawan politiknya yang menggunakan strategi firehose of falsehood (semburan dusta). 

Oleh karenanya, tanpa segan Jokowi berbicara soal antek asing dan propaganda Rusia. Tak dinyana, kubu 02 langsung bereaksi, sebab apa yang dikerjakannya selama ini ternyata terbongkar juga. 

Perlu diketahui, semburan hoax ini by design untuk membangun framing negara kita sudah dikuasai asing, hilang kedaulatan, dan juga pada ambang kebangkrutan. Cara ini mirip dengan strategi firehose of falsehood yang digunakan dalam Pilpres AS dan Brazil. 

Di Amerika Serikat, Trump menggunakan model propaganda ini dan mengangkat tema Make America Great Again. Tema yang sama juga berkali kali digunakan oleh Prabowo dengan gunakan propaganda yang sama Make Indonesia Great Again.

Kemiripan ini bukan kebetulan, ada indikasi untuk menjiplak propaganda Trump guna  digunakan di Indonesia. Bisa saja untuk kebutuhan itu didatangkan konsultan-konsultan asing untuk mendukung penggunaan propaganda ini.

Adapun propoganda ala firehose of falsehood (semburan dusta) itu memiliki ciri-ciri pertama, berusaha mendapatkan perhatian media dengan pernyataan dan tindakan yang konyol dan mengundang kontroversi. 

Kedua, melemparkan pernyataan-pernyataan yang bentuknya partial truth, misleading claim dan bahkan bohong. Ketiga mengeluarkan pernyataan secara berulang-ulang dan terus menerus sehingga menjangkau banyak orang.

Keempat, menuduh lawan politik melakukan kebohongan, Serta kelima, menyentuh sisi-sisi sentimen atau emosional dengan menebar kebencian, keterancaman dan ketakutan untuk membuat masyarakat bersikap konservatif. 

Dari semua ciri-ciri tersebut sangat lekat dengan sikap dan perilaku yang ditunjukkan paslon 02 hingga saat ini. Maka tak aneh bila kalangan ahli menyebut strategi kampanye Prabowo-Sandi ini sangat berbahaya bagi bangunan kebangsaan Indonesia. 

Dengan demikian, alasan Jokowi menyerang balik kubu lawannya itu untuk mengingatkan publik akan bahaya propaganda 'semburan dusta' layaknya Pemilu AS. Karena hal tersebut bisa memecah belah dan mengadu domba rakyat. 

Kubu 02 sepertinya tak pernah memikirkan dampak lanjutan dari strategi semburan dusta itu. Kepentingan mereka hanyalah memenangkan Pemilu. Semuanya demi ambisi berkuasa dan nafsu menguasai Indonesia.