Dulu kita berkenalan di dunia RO. Dimana bersama Dewa, kamu menganggap kami adik-adikmu. Adik yang bandel, yang selalu jail ketika bermain bersama. Kita sering bercerita, bercanda dan curhat bersama.
Bahkan nama 'Kiki' pun, kamu yang berikan kepadaku. Nama yang hingga sekarang dikenal oleh teman-temanku.

Ketika suatu hari engkau mengabarkan kepadaku, kau akan touring motor ke Jawa-Bali. Dan akan menemuiku. Aku senang sekali, kak. Tapi, baru beberapa hari berlalu, tiba-tiba tak ada kabar apapun darimu. Aku cemas dan takut terjadi apa-apa denganmu. Dan ternyata firasatku benar, kamu mengalami kecelakaan, tergelincir di jalan.
Saat itu aku benar-benar sedih.

Aku tak tahu bagian mana yang terluka. Tapi saat kau mengabarkan kepadaku, hanya mengatakan kalau kakimu yang luka. Sejak itu kau mulai berubah. Marah-marah, sedih dan mulai sering menyendiri di gudang tua di pinggir sungai. Kau menyembunyikan lukamu saat itu kepadaku. Aku bingung cara untuk menghiburmu. Dan saat kemarahanmu yang terakhir, tak ada lagi pesan darimu. Nomormu tak aktif, dan handphoneku hilang. Medsosku yang berteman denganmu pun, dihack.
Aku pun hanya bisa pasrah.

Dulu aku pernah berjanji, bahwa kau akan menjadi pendamping wisudaku kelak.
Dan sekarang, aku hanya bisa mengatakan kepadamu.
Aku sudah wisuda, kak.

Maafkan aku yang tak memahami luka hatimu.
Maafkan aku yang tak menepati janjiku padamu.
Maafkan aku yang tak pengertian sebagai adik.
Maafkan aku karena tak bisa mendapatkan kabar apapun tentangmu hingga kini.
Maafkan aku...
Dan terima kasih, walau perkenalan kita singkat, tapi membekas dihatiku.