Musim politik emang gila. Semua cara dihalalkan semua gerak gerik dipantau dan semua hal dikaitkan dengan politik. Mulai dari cukur rambut bahkan gelagat jari pun diperhatikan. Memang wuedaan.



Gara - gara pose jari semua orang menjadi rusuh. Misalkan artis yang berpose menggunakan satu jari ataupun dua jari selalu dikaitkan bahwa itu adalah pilihan mereka ketika pemilu nantinya. Yang parahnya adalah ketika anggota tim sukses mengklaim bahwa orang tersebut merupakan pendukung salah satu pasangan calon presiden.



Bahkan yang membuat gaduh adalah ketika seorang kepala daerah mengacungkan pose jari akan tetapi tidak mendukung calon presiden dari pihak lain, tentu saja dicari kesalahannya, dihujat dan dibully. Padahal kepala daerah menurut aturannya boleh loh berkampanye jika di hari libur atau ketika mengajukan cuti. Jadi ya sah - sah saja jika mereka kampanye ketika di keadaan tersebut.



Contoh lainnya adalah ketika ada seorang artis dan penyanyi yang fotonya viral karena pose jari, dan kemudian foto tersebut di klaim oleh pendukung calon presiden. Sehingga sang artis pun menjadi sibuk untuk klarifikasi sana - sini. Wong fotonya dicatut dan diklaim bahwa pendukung salah satu calon presiden.



Kemudian demi kekuasaan segala cara dihalalkan. TNI yang didalam pemilu adalah pihak yang netral, sengaja dicari celah dan mencari foto panglima TNI yang berpose dengan simbol jari. Padahal itu adalah foto lama yang merupakan simbol kebersamaan yang tidak ada kaitannya dengan politik.



Terbaru adalah ketika bebasnya BTP. Ketika dia pose tiga jari setelah memberikan cap jari di surat bebasnya. Fotonya viral tapi dengan berbagai tanggapan. Ada yang beranggapan dia tidak mendukung calon presiden yang itu. Ada yang beranggapan dia mau masuk partai ini. Weleh weleh gara gara pose jari saja ribut. Untung dahulu ane cap jari ijazah tidak difoto. Kalau difoto bisa bahaya yaaa.

Jangan semua hal dikaitkan dengan politik. Ingat di dalam azaz pemilu salah satunya adalah "rahasia" jadi mau bagaimanapun pose jarinya tetap saja yang menentukan adalah di bilik suara. Wajib hukumnya menjunjung tinggi persaudaraan, masak gara - gara pose jari doang antar saudara dan keluarga ribut? Masak gara - gara jari doang sesama teman musuhan? Berpikir lebih kedepan toh diatasnya adem ayem, eh dibawahnya ribut.



Tulisan : opini TS
Gambar : google