Alexis Alejandro Sánchez adalah striker asal Chile yang bermain untuk klub EPL yaitu Manchester United. Pada tanggal 22 Januari 2018, Alexis pindah dari klub lamanya yaitu Arsenal ke Manchester United, ditukar dengan pemain asal Armenia, Henrikh Mkhitaryan, yang dihargai senilai £35 juta. Di klub barunya, gaji tinggi didapatkannya sehingga dia mendapat predikat sebagai pemain bergaji termahal di EPL. Hal ini memperlihatkan ambisi United dengan membeli pemain terbaik yang bisa mengubah hasil pertandingan, serta bersaing memperebutkan mahkota juara EPL.





Berbagai sumber mengatakan bahwa gaji Sanchez berjumlah £500.000 per minggu, sebuah angka yang sangat fantastis. Tapi menurut Dailymail, nilai tersebut tidak tepat. Secara detail, Sanchez mendapat gaji sebesar £20,35 juta setahun yang artinya senilai £391.000 per minggu. Tapi dia juga mendapat tambahan uang sebesar £6,75 juta saat pertama kali pindah, dan juga beberapa tambahan lain. Tambahan lain itu berupa bonus "image right" atau "hak citra" jika klub menggunakan gambar dirinya. Ada juga tambahan bonus sebesar £75.000 untuk setiap pertandingan yang dia lalui sebagai starter serta uang sejumlah £2 juta jika dia berhasil mendapatkan total 40 gol dan assists dalam satu musim. Jika ditotal, baru nilai tersebut akan berjumlah sekitar £500.000 per minggu seperti yang diberitakan.




Tapi tak disangka, sumbangsih Sanchez di Manchester United tidak setara dengan uang yang dikeluarkan oleh klub tersebut. Selama satu tahun masa baktinya di klub berjuluk The Red Devils ini, Sanchez hanya bisa mempersembahkan 4 gol saja, 3 dari EPL dan 1 dari Piala FA. Keempat gol tersebut didapat dari 32 pertandingan yang diikuti selama setahun, sangat jauh berbeda dibanding 60 gol untuk Arsenal dari 122 pertandingan sebelumnya. Jika dihitung-hitung, artinya United harus membayar £6 juta per satu gol yang dicetak oleh Sanchez, mahal sekali!




Di United, Sanchez mendapat rasio 1 gol dari 8 pertandingan, jauh di bawah saat berada di Arsenal dengan 1 gol setiap 2 pertandingan. Selain itu, walau dibayar sangat mahal, Sanchez hanya bermain penuh selama 90 menit dalam 10 pertandingan saja. Tak heran banyak kritik yang menerpa dirinya selama satu tahun terakhir ini. Sanchez gagal mencapai ekspetasi yang diharapkan oleh Jose Mourinho sehingga hubungan mereka berdua semakin memburuk. Ditambah dengan cedera yang melandanya, Mourinho semakin jarang memainkan Sanchez dalam pertandingan Manchester United.




Kini manajer baru Manchester United, Ole Gunnar Solksjaer, juga belum terlalu percaya dengan kemampuan Sanchez. Pelatih asal Norwegia tersebut lebih banyak menurunkan Anthony Martial, Marcus Rashford, Jesse Lingard serta Romelu Lukaku di barisan depan dibanding Sanchez. Pemain berusia 30 tahun ini hanya berhasil menyumbang 2 assists dalam pertandingan melawan Newcastle United serta Reading untuk Solksjaer. Kini dia dalam kondisi bahaya dan dapat mengikuti jejak Angel di Maria serta Radamel Falcao sebagai pemain asal Amerika Latin yang gagal di Old Trafford.




Mengapa Sanchez tak dapat berkembang di United? Padahal sebelumnya dia merupakan pemain yang diperebutkan banyak klub saat dia bermain di klub Barcelona serta Arsenal. Bahkan United harus bersaing keras dengan tetangganya yaitu Manchester City untuk mendapatkan pemain ini. Saat itu Man. City kalah dalam bersaing karena tidak mau membayar uang sejumlah £10 juta kepada agen Sanchez. Setelah melihat hasil satu tahun ini, tentu Manchester City merasa lega karena kalah dalam perebutan pembelian Sanchez.




Saat pertama kali dia datang ke United, fans Setan Merah sangat antusias menyambutnya. Sanchez mengumumkan kedatangannya ke klub baru tersebut dengan klip berdurasi 36 detik memperlihatkan dia bermain piano. Kedatangannya membawa harapan baru bagi fans United yang percaya bahwa striker timnas Chile ini bisa menjadi pemain yang tajam di Liga Primer Inggris. Tapi hasilnya ternyata sangat jauh dari harapan fans United, gaji mahal tidak sesuai dengan sumbangan di lapangan.




Jadi apa penyebab kegagalan Sanchez di United? Yang pertama jelas dia gagal beradaptasi dengan sistem yang digunakan oleh Jose Mourinho. Dia mengaku bahwa setelah tiba di klub barunya, dia gagal merubah permainannya dengan cepat. Beberapa sumber dalam klub mengatakan bahwa Sanchez adalah pemain yang sangat rajin berlatih untuk meningkatkan permainan. Saat pemain lain mendapat jatah waktu bebas di hotel Lowry tempat kediaman skuad United, Sanchez lebih memilih untuk berlatih. Sayangnya, usaha tersebut masih belum efektif.



Hal yang kedua, Alexis Sanchez adalah pemain yang kurang suka bergaul dengan pemain lain. Dia lebih banyak menghabiskan waktu dengan kedua anjingnya yang bernama Atom dan Humber dibanding bergaul dengan rekan-rekannya. Jika melakukan sosialisasi, dia lebih banyak berbicara dengan pemain yang bisa berbahasa Spanyol saja seperti David de Gea, Juan Mata, Ander Herrera dan Marcos Rojo. Selain itu, Sanchez juga baru putus dengan kekasihnya aktris asal Chile, Mayte Rodriguez, pada bulan September yang mengakibatkan gangguan mental, serta semakin penyendiri.







Kini Sanchez hampir sembuh dari gangguan cedera hamstring yang melandanya, dan Solksjaer mungkin akan menurunkannya di Piala FA menghadapi klub lamanya Arsenal pada hari Sabtu, 26 Januari 2019. Solksjaer mengatakan bahwa Sanchez belum sembuh 100% tapi bisa diturunkan di pertandingan tersebut. Kini tinggal usaha dan kerja keras yang harus dilakukan oleh Sanchez untuk membuktikan bahwa dia masih berguna di Manchester United.

Edit : Sanchez akhirnya mencetak gol ketika melawan Arsenal di FA Cup pada tanggal 26 Januari 2019, tapi tidak merubah fakta bahwa dia hanya menyumbang 4 gol untuk MU dalam setahun.


Referensi : dailymail.co.uk/sport/football/article-6616691/12-months-ago-Manchester-United-beat-City-Alexis-Sanchezs-signature-deal-not-paid-off.html