hannabi98Avatar border
TS
hannabi98
( Cerpen ) Huh !, dasar tikus - tikus menyebalkan !.
Quote:

Photo 1: Dokumentasi Pribadi ( Hasil Kreativitas Mr. Ratty ).



Kebetulan saat ini kami sekeluarga sedang disibukkan memikirkan cara yang paling jitu untuk menghalau koloni tikus yang tiba - tiba saja sedang senang bertandang tanpa di undang ke rumah. Berbagai kejadian yang disebabkan oleh koloninya ini sungguh benar - benar bikin kepala kami pusing. Nyaris saja semua ruang di seantero rumah dijelajahinya. Dapur, ruang tidur pembantu, hingga bersembunyi di balik lemari di ruang tengah.

Ia juga bikin rusak mesin cuci. Saat juru Service datang dan mengutak - atiknya, ketahuan bahwa kabel - kabelnya rusak akibat digigiti tikus. Hewan pengerat itu tak cuma berhasil menerobos masuk ke rongga bawah, tapi juga meninggalkan onggokan kulit pepaya, mangga, dan bonggol jagung yang sudah mengering. " Seperti ada yang habis makan malam di dalam mesin cuci saja .. " cerocos si tukang reparasi.

Quote:

Photo 2: Dokumentasi Pribadi ( Hasil Kreativitas Mr. Ratty yang Ke - 2 ).



" Ini sih bukan hanya dinner, tapi nge - jus sekalian sampai ada kulit buahnya gitu .. " sahut ibu jengkel.

Selang beberapa minggu, giliran motor adik saya yang diparkir di belakang dapur yang jarang digunakan juga diserang. Tiba - tiba mesinnya tak mau dihidupkan. Saat montir dipanggil, ketahuanlah kabel pengapiannya nyaris putus akibat digigiti tikus.

Ternyata, tak cuma tikus besar yang menghantui  rumah saya, tapi juga tikus nying - nying yang badannya seperti bisa menyusut. Mentang - mentang kecil, ia mampu menyelinap celah sempit ke dalam lemari sepatu. Akibatnya, 2 pasang sepatu kerja saya dan adik berhasil ia kerikiti. Sendal kulit kesayangan Ayah bernasib sama. Baju - baju dan buku - buku lama yang sedianya akan disumbangkan ke masjid dekat rumah pun habis digigiti, akibat para tikus mungil itu berhasil membuat lubang sebesar jeruk nipis di tiap dinding lemari.

Peralatan dapur tak luput dari serangannya. Seperangkat alat penggorengan, yang sebagian bahannya dari plastik, habis bocel - bocel hingga tak layak pakai. " Tikus nggak sopan .. ! kalau mau gigit lihat - lihat dulu, dong .. ! Itu kuali baru .. ! " gerutu ibu, jengkel.

Dengan semua kejadian menjengkelkan itu, kami tetapkan perang melawan tikus - tikus. Berbagai macam peranti anti tikus kami beli. Mulai dari lem penjerat, perangkap, hingga butiran macam sereal, kami letakkan di lokasi - lokasi strategis. Khususnya dekat persembunyian utama mereka di belakang dapur dekat mesin cuci. Ternyata, semua Senjata itu tak begitu ampuh. Pasukan tikus tetap berkeliaran, dan, mesin cuci kami rusak lagi.

Suatu kali, Ayah pulang dari pasar Glodok, membawa beberapa mainan untuk anak - anak. Buat apa ? Bukankah di rumah tak lagi ada anak - anak ? Ayah senyum - senyum sambil meletakkan mainan yang baru dibelinya di atas meja. Mainan plastik berbentuk jagung yang dapat dibuka tengahnya, di dalam jagung tampak 2 ekor jangkrik plastik yang bisa ngerik ( berbunyi ) bila tumbuknya digeser ke posisi " On ". Suaranya nyaring, berkat arus listrik yang digerakkan oleh baterai.

" Kamu pasti nggak percaya kalau alat itu bisa mengusir tikus, kan .. ? " cetus Ayah, sambil terkekeh. " Tikus tak suka suara jangkrik. Jadi malam nanti, kita taruh mainan ini di dapur. Satu lagi di dekat mesin cuci. Harganya murah, tapi kabarnya sangat ampuh .. ! " kata Ayah bangga.

Saya manggut - manggut. Ayah juga sudah menyiapkan selusin baterai untuk persiapan perangnya melawan pasukan tikus. Bukan main .. !

Malamnya Ayah memasang mainan - mainan itu di lokasi yang sudah direncanakan. Dan jadilah malam itu kami sekeluarga tidur berteman suara jangkrik buatan. Serasa menginap di rumah Nenek, di kampung. ha .. ha .. ha .. !

Esok paginya Ayah melapor bahwa melawan tikus dengan mainan jangkrik sungguh tepat sasaran. Buktinya semalam tak terlihat seekor tikus pun menjelajahi rumah. Ayah menunjuk tempat sampah di dapur yang tetap rapi. Ibu tentu saja senang, karena tak lagi repot harus bersih - bersih dapur sebagaimana hari - hari belakangan ini.

Nyatanya, ketenangan kami tak berlangsung lama, Beberapa malam kemudian, tikus kembali berkeliaran di dapur, sementara bunyi jangkrik made - in glodok tak terdengar sama sekali. Lho apa baterainya habis, atau Ayah lupa menyalakannya ? Ah, nggak mungkin.

Ternyata, Ibu menemukan satu mainan jangkrik itu sudah mengapung di bak cuci, satu yang lain rusak tak lagi berbunyi. Namanya juga barang murahan. Apa kami harus ke kampung Nenek saja yah, minta Cah Angon mencarikan jangkrik sungguhan ?. 


Cerita: One of My Family Short Story.

Foto: Dokumentasi Pribadi.

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
573
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.