Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mat_indonAvatar border
TS
mat_indon
Peneliti LIPI: Wilayah yang Kental Nilai Agama Lebih Mudah Termakan Hoaks
Pilpres 2019
Peneliti LIPI: Wilayah yang Kental Nilai Agama Lebih Mudah Termakan Hoaks
Jumat, 18 Januari 2019 20:21 WIB

Peneliti LIPI: Wilayah yang Kental Nilai Agama Lebih Mudah Termakan Hoaks
Peneliti Sosial dan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mudzakir dalam diskusi Hoaks, Integritas KPU dan Ancaman Legitimasi Pemilu yang digelar Institut Demokrasi Republikan (ID-Republikan) di kawasan Cikini, Jumat (18/1/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Sosial dan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amin Mudzakir mengungkap temuan terkait daerah-daerah yang rawan termakan hoaks.

Amin mengatakan wilayah yang kental nilai agamanya, lebih mudah termakan hoaks.

Dari hasil penelitian terhadap 2000 responden yang tersebar di seluruh Indonesia, didapati tiga provinsi di Indonesia rawan termakan isu hoaks.

"Di daerah-daerah yang punya afiliasi dengan Islam politik, sangat tinggi tingkat keterimaan berita yang telah kita konfirmasi adalah hoaks," ujar Amin, dalam diskusi 'Hoaks, Integritas KPU dan Ancaman Legitimasi Pemilu' yang digelar Institut Demokrasi Republikan (ID-Republikan) di kawasan Cikini, Jumat (18/1/2019).

"Daerah provinsi Aceh, Jabar, Banten itu. Tingkat keterimaan terhadap berita PKI, kriminalisasi ulama, invasi tenaga asing itu tinggi sekali dirilis tahun 2018 terhadap 1800 responden, masing-masing provinsi 200 orang ada di sembilan provinsi," lanjut dia.

Ia menyebut total ada sembilan provinsi yang diteliti dan turut diukur tingkat toleransi di daerah-daerah tersebut.

Antara lain Sumatera Utara, Aceh, seluruh Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DKI Jakarta, DIY Yogyakarta, dan Sumatra Selatan.

Menurutnya, data ini dianggap bukan istimewa, mengingat adanya tafsir ajaran Islam yang dinilai bertentangan dengan paham komunisme yang dianut PKI.

Walau demikian, kawasan yang menjadi basis penganut Nahdlatul Ulama (NU) tak mudah terpengaruh hoaks jenis itu.

Di samping itu, kata dia, hasil penelitian juga menyebut bahwa penyebar hoaks merupakan orang yang mengerti sejarah dan berpengetahuan luas.

"Mereka yang memproduksi tahu persis isu mengenai komunisme, isu anti China, Jokowi itu China akan laku. Daerah di luar itu, Bali misalkan atau Papua, tidak akan laku karena tidak ada memori kolektif yang membuat orang tergiring untuk menerima info hoaks tersebut," kata Amin.


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Peneliti LIPI: Wilayah yang Kental Nilai Agama Lebih Mudah Termakan Hoaks, http://www.tribunnews.com/pilpres-20...ermakan-hoaks.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Adi Suhendi
======================

Tampaknya perlu sekali pendidikan berpikir kritis diajarkan dalam kurikulum pendidikan kita.  Arab Saudi saja sudah mulai memperbaiki diri. Di sekolah menengah di Arab Saudi sudah mulai diajarkan mata pelajaran filsafat dan berpikir kritis.
3
3.5K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.