Kemudahan untuk bekerjasama dengan mitra dalam bisnis kemitraan sepertinya menjadi poin penting yang harus diterapkan oleh semua para pengusaha di Indonesia. Sebab, dengan begitu mitra akan dengan senang hati untuk memilih bisnis mereka jika jalannya dipermudah, termasuk dari segi nilai investasi yang harus dikeluarkan oleh mitra itu sendiri.

Hal inilah yang dirasakan oleh Rony ketika memutuskan untuk memilih bisnis ayam goreng RFC pada Maret 2018 lalu. Selain sistem dan produknya yang oke, kata dia, bisnis ayam goreng yang dinahkodai Bhakti Desta Alamsyah sejak 2009 lalu itu juga cukup fleksibel terkait dengan nilai investasi yang saat itu ia keluarkan.

Menurut dia, investasi yang seharusnya Rp200 juta ia bayarkan bisa dipangkas menjadi Rp150 jutaan lantaran dia mengambil alih dalam hal pengerjaan outlet, seperti equipment dan lain sebagainya sehingga bisa meminimalisir pengeluaran saat itu.

“Karena kebetulan kan saya ada tukang yang bisa mengerjakan itu. Pak Bhakti tidak masalah selama itu masih sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh RFC. Sehingga saya bisa lebih hemat dari total budget yang harus saya keluarkan,” ungkap Rony saat dihubungi wartawan Franchiseglobal.com via telepon, Rabu (16/1/2019).

Mitra RFC cabang Tasikmalaya ini juga mengatakan, support yang dilakukan oleh pihak RFC Pusat berlangsung sangat baik. Dimana semua kendala yang terjadi di outlet bisa didiskusikan langsung melalui grup Whatsapp.

“Selain itu, inovasi produk dari PT. Best Brand-nya (perusahaan yang menaungi RFC) sendiri tiap bulan selalu mengeluarkan produk-produk baru, minimal topping. Ini dia yang menjadi keunggulan RFC dibanding yang lain,” katanya.

Rony mengaku puas menjadi mitra RFC. Dia pun berencana untuk menambah outlet lagi untuk kedepannya. Namun untuk saat ini, dia masih ingin fokus mengembangkan outlet pertama yang membesarkan namanya itu.

“Kalau rencana untuk penambahan outlet itu ada. Karena potensinya ini kan sangat besar sekali ya. Pertama, ayam itu hampir 80 persen masyarakat Indonesia suka. Terus ayam goreng kayak gini juga kan dari dulu sampai sekarang masih tetap bertahan,” jelasnya.

Untuk meningkatkan penjualan, Rony menggelar berbagai event seperti cooking class untuk anak-anak TK atau Playgroup, event ultah, melukis dan berbagai event lainnya.

“Selain itu, kita juga ada promo berbagi setiap sebulan sekali. Ada beberapa nasi box untuk anak yatim piatu atau anak-anak yang kurang mampu,” katanya.

RFC sendiri pertama kali berdiri pada tahun 2009 lalu. Sampai saat ini sudah lebih dari 300-an cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Peluang kerjasama kemitraan pun masih dilakukan demi pengembangan bisnis.

Untuk bisa bergabung menjadi mitra RFC Indonesia, ada 3 tipe yang ditawarkan yakni tipe ruko 50 m2 Rp250 juta, mini resto 100 m2 Rp300 juta dan tipe cafe 150 m2 Rp350 juta.

“Benefitnya, hak penggunaan merek dan desain RFC Indonesia, sistem bisnis RFC Indonesia, support berkelanjutan, promosi dan suplai bahan baku,” terang owner RFC, Bhakti Desta Alamsyah pada Franchiseglobal.com beberapa waktu lalu.

Menurut dia, mitra juga akan dikenakan biaya franchise sebesar 25 persen yang termasuk akad ijaroh dan juga sewa manajemen sistem selama 5 tahun. Selain itu juga ada biaya royalti sebesar 5 persen yang mencakup akad bait dan jual beli bahan baku atau barang. [ded]

Sumber: https://www.bestbrand-indonesia.com/...lasan.html?m=1