Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nagasatAvatar border
TS
nagasat
Investasi Pertanian, Menjanjikankah?



Spoiler for sumber gambar::


Banyak orang yang memilih investasi sebagai cara untuk meningkatkan kekayaannya. Investasi yang dipilih pun sangat beragam, beberapa jenis investasi yang sering menjadi pilihan adalah mulai dari investasi lahan kosong, investasi emas atau logam mulia, investasi properti, investasi saham, deposito berjangka dan investasi peer to peer landing.


Namun di antara berbagai jenis investasi berikut ada satu jenis investasi yang mulai banyak dilirik dan dipertimbangkan sebagai pilihan, jenis investasi tersebut adalah investasi pertanian. Memang jenis investasi ini belum sepopuler enam jenis investasi yang disebutkan sebelumnya, namun investasi pertanian memiliki potensi yang menjanjikan di masa depan.


Lantas, apa alasan investasi pertanian bisa menjadi pilihan investasi yang memiliki prospek baik di masa depan? Salah satu alasannya adalah karena bidang pertanian menjadi salah satu bidang usaha yang menjadi fokus di era revolusi industri 4.0.


Pengembangan sektor pertanian di era tersebut bukan hanya terjadi pada peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, namun juga pengembangan teknologi demi mendukung kemajuan sektor tersebut. Dengan demikian, sektor pertanian menjadi salah satu jenis investasi yang menjanjikan di masa depan.


Dikutip dari Viva.co.id, sangat penting bagi generasi milenial untuk mengenal potensi industri pertanian di masa depan. Hal ini diungkap pada dialog yang diselenggarakan Pemuda Tani Indonesia di UIN Jakarta pada Desember 2018. Oleh karena itu, penting sekali penanaman minat bagi generasi muda agar industri pertanian dapat menjadi penopang perekonomian nasional di masa mendatang.


Selain itu, menurut Iwan Aminudin selaku Sekretaris Program Studi Agribisnis UIN Jakarta, salah satu kunci sukses industri pertanian adalah dengan sepenuh hati mengembangkannya, tidak setengah-setengah. Hal ini bisa diterapkan jika kita menanamkan komitmen bahwa pertanian merupakan bidang usaha yang menjanjikan serta menguntungkan. Hal ini diungkapkannya pada keterangan resminya 15 Desember 2018, dikutip dari Viva.co.id.


Salah satu contoh penerapan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang berhasil diaplikasikan pada industri pertanian adalah pertanian di Korea. Menurut penuturan Agus Salim selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Jakarta dalam acara dialog tersebut, pertanian di Korea sangatlah maju dengan penerapan teknologi modern.


Spoiler for sumber gambar::


Dengan teknologi, petani di sana berhasil mengelola lahan yang luas dengan efisien, mulai dari pengontrolan lahan, pemupukan melalui bantuan teknologi, pengairan, dan lain-lain. Menurut Agus Salim, hal seperti ini sangat mungkin untuk dapat diterapkan di Indonesia.


Oleh karena itulah, tantangan saat ini adalah bagaimana cara menumbuhkan minat para calon wirausahawan baru untuk bergelut di sektor pertanian. Poin utama untuk memunculkan keinginan berwirausaha di bidang pertanian adalah dengan mengubah pola pikir. Saat ini mayoritas generasi muda dari desa pergi mencari pekerjaan ke kota besar setelah menyelesaikan pendidikan atau bermodal nekat merantau ke Ibu Kota dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang bergaji besar.


Padahal seharusnya, generasi muda yang telah menempuh pendidikan di kota diharapkan dapat kembali ke desa asalnya untuk membangun desa tersebut. Pola pikir seperti inilah yang perlu diubah. Karena sesungguhnya pemuda-pemuda itu adalah investasi masa depan untuk pembangunan desa asalnya. Pergi merantau ke kota besar belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan, sebaliknya dengan kembali ke desa asal kemudian merencanakan serta merealisasikan proyek pembangunan pertanian desa dan mencari investor yang dapat mendanai, maka masa depan akan lebih terjamin.


Lantas, apakah mudah mencari investor yang berminat menggelontorkan uangnya untuk pembangunan pertanian? Kembali ke pembahasan pertama kita, jenis investasi pertanian merupakan jenis yang masih jarang disentuh. Padahal investasi ini punya masa depan yang cukup menjanjikan namun masih tergolong sepi peminat. Mengapa? Hal ini dikarenakan ada berbagai faktor yang menyebabkan kurangnya minat investor dalam menanamkan uangnya di sektor ini.


Beberapa contoh faktor tersebut di antaranya tidak adanya kepastian pada hasil tani serta terbatasnya dukungan sarana yang tersedia untuk pengembangan pertanian membuat investasi di sektor ini terlihat tidak menarik. Oleh karena itu, untuk meningkatkan minat investor di sektor ini diperlukan sebuah kebijakan dari pemerintah yang bisa melahirkan minat investasi di bidang pertanian.


Poin utama yang perlu dilakukan adalah dengan menyelaraskan kebijakan pemerintahan baik itu kementrian atau departemen pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan pemilik usaha bidang pertanian. Karena dengan adanya keselarasan atau kesinergisan dalam hal kebijakan, investor akan lebih mendapat kepastian mengenai kebijakan investasi sehingga keputusan-keputusan bisa lebih mudah diambil. Selain itu, pemerintah juga sebaiknya mengambil langkah pendekatan pada investor untuk dapat menanamkan modalnya di sektor pertanian.


Di sisi lain, saat ini jalan untuk berinvestasi di bidang pertanian mulai menemui kemudahan sedikit demi sedikit dengan mulai bermunculannya fintechpeer to peer di bidang pertanian. Platform investasi online cenderung menjanjikan kemudahan dan return yang besar. Namun tentu perlu pertimbangan sebelum memutuskan untuk investasi seperti review, ketersediaan prospektus, komitmen pelaporan rutin, dan mitigasi risiko. 


Diubah oleh nagasat 21-01-2019 06:42
0
3.1K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.