az.freakAvatar border
TS
az.freak
PASUKAN SASTRA 78, BIBIT UNGGUL DUNIA SENI PERAN



Salam Sejahtera Penikmat Seni



Mencari Bintang yang Sudah Ada di Pasukan Sastra 78

Minggu, 6 Januari 2019, sekelompok anak-anak telah mendatangi Gedung Pertunjukkan Bulungan dengan penuh suka cita. Mereka datang dengan ditemani seorang guru dan beberapa orang tua murid. Hari itu, mereka yang tergabung dalam kelompok Pasukan Sastra 78 tengah bersiap untuk melaksanakan pementasan tunggal untuk pertama kalinya. Pasukan Sastra sendiri adalah ekstrakulikuler dari SMP Negeri 78 Jakarta yang dibentuk pada 6 Agustus 2016 oleh salah seorang guru yang memang memiliki jiwa seni dalam bersastra, Gugum Okta Riansyah.



Pasukan Sastra 78 Memberanikan Diri untuk Pentas Tunggal
Pasukan Sastra 78, pertama kali mengadakan pementasan dengan mengikuti ajang Festival Teater Anak di tahun 2017 dengan membawakan lakon Nyanyian Kota, itu adalah kali pertama mereka mengikuti ajang tersebut dan berhasil mendapat predikat Grup Teater Terfavorit. Tahun 2018, mereka kembali mengikuti ajang Festival Teater Anak dengan membawakan lakon Dukun Jenius. Tak disangka mereka berhasil merebut 6 piala sekaligus. Berkat hasil itu, Pasukan Sastra 78 memberanikan diri untuk terbang lebih jauh, mereka berusaha mengadakan pentas tunggal dengan lakon “Mencari Bintang” yang disutradarai oleh Gugum Okta Riansyah.



Nyanyian dan tarian menjadi ciri khas pementasan bagi Pasukan Sastra 78, dan kali ini mereka fokus dengan membawakan konsep drama musikal. Pementasan yang cukup banyak melibatkan berbagai pihak ini cukup membuat kaget karena sutradara cukup berani dengan membawa 75 pemain di atas panggung. Penuh, jelas itu yang tergambar dalam pikiran kita. Namun nyatanya pementasan ini sukses membuat kagum para penonton. Dengan dibantu oleh teman-teman Teater Zat, mereka berhasil menggambarkan sebuah set panggung dengan latar perkotaan yang penuh warna-warni. Selain itu live musik yang disajikan oleh Fajrin dan kawan-kawan Teater Zat tak jarang membuat kita terbawa ke dalam suasana yang begitu mengharukan.

Di balik suksesnya pementasan, jelas ada kendala di tiap prosesnya, begitu pun dengan Pasukan Sastra 78. Awalnya mereka menginginkan dan telah mengonsepkan semua segi teknis untuk dipentaskan di gedung Graha Bhakti Budaya, namun kenyataan pahit harus dirasakan oleh semua tim khususnya bagi para pemain. Tak mudah bagi Gugum untuk mengembalikan semangat anak-anak untuk tetap mempertahankan semangat proses ketika mendengar kabar bahwa tempat berlangsungnya pementasan harus dipindah. Semua tim, baik itu tim menegemen bahkan orang tua murid telah berusaha untuk mempertahankan GBB, namun sayang, takdir berkata lain. “Kalo emang takdirnya bukan di GBB, ya sudah, mungkin belum rezeki, yang penting kita sudah usaha”, begitulah pendapat Gugum ketika harus berpindah lokasi.

Pementasan yang pada awalnya dijadwalkan sekali, ternyata harus berubah menjadi 2 kali pementasan dalam sehari karena jumlah penonton tak sebanding dengan jumlah kursi di gedung pertunjukan yang baru. Berat memang untuk mengadakan dua kali pementasan terlebih para pemain adalah mereka yang baru menyukai seni teater. Tapi tak disangka, pada hari berlangsungnya pementasan mereka tak sedikit pun memperlihatkan keletihan, mereka tetap semangat bahkan sampai akhir pertunjukan sesi kedua. Ini yang patut dicontoh bagi kita semua pegiat seni, khususnya mereka yang baru terjun dalam dunia pertunjukan, bahwa kendala tidak boleh menyurutkan semangat berproses.
---
Pementasan yang Berkesan



Mencari Bintang, sebuah lakon yang mengisahkan bagaimana seorang anak (Bulan) yang tengah kehilangan ibunya sejak lama, dan berusaha mencari ibunya di kota yang penuh dengan permasalahan dan keributan. Bulan, ia mencari Bintang dengan dibantu oleh seorang detektif di kota itu. Bintang adalah harta yang paling berharga, ibu adalah bintangnya yang tak sengaja berada di tengah-tengah Mentari, Awan, Langit, dan Pelangi. Pada pementasan ini, penonton benar-benar terhibur dan dimanjakan dengan begitu banyak nyanyian dan tarian yang jumlahnya sekitar 24 lagu. Di awal adegan, kita diperlihatkan bagaimana kondisi perkotaan yang ramai dengan bermacam aktivitasnya kemudian mereka bernyanyi dan menari, di adegan ini saya pribadi merinding ketika para pemain mulai menyanyikan lagu “Tik.. tikk...tikkk....bunyi hujan....” yang diaransemen ulang oleh Fajrin dan kawan-kawan. Selain itu, beberapa aktor cukup konsisten dalam membawakan perannya selama 2 pementasan, khususnya Mentari, aktor dengan kualitas suara yang bagus berhasil memanjakan penonton dengan suaranya yang merdu ketika bernyanyi, dan tak lupa adegan yang menjadi favorit para penonton yakni ketika anak buah dari detektif yang akrab disapa Dadan, kehadirannya sangat segar dan menghibur karena tingkah lakunya yang lucu, namun sayang porsinya sangat sedikit pada pementasan ini. Lakon “Mencari Bintang” sebenarnya telah menemukan bibit unggul untuk menjadi bintang sesungguhnya. Mereka adalah aktor-aktor hebat yang nanti namanya akan semakin bersinar di masa mendatang.



Akhir kalimat, selamat atas pementasannya, Kami tunggu pementasan lainnya dengan bintang-bintang yang luar biasa.



Dokumentasi Pribadi

Spoiler for Index HT Ane gan:



2
20.5K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.