Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rhaimukuiAvatar border
TS
rhaimukui
PELITA Kirim Karangan Bunga Untuk Polisi Yang Sabar
RMOLJateng. Paska tabligh akbar PA 212 di Solo, dukungan terhadap poliso terus berdatangan. Salah satunya datang dari Jaringan Persatuan Lintas Agama (Pelita) yang menggelar aksi kirim karangan bunga untuk Mapolda Jawa Tengah dan Mapolresta Surakarta. 

Aksi ini dilakukan sebagai  bentuk solidaritas kepada Polri yang anggotanya jadi sasaran intimidasi oleh oknum massa PA 212, Minggu (13/1/2019).

Koordinator Pelita, Setyawan Budy   menyatakan, solidaritas itu dilakukan  menyusul peristiwa yang terjadi di Surakarta pada Minggu (13/1) lalu, dimana beredar video yang menunjukkan kegigihan dan kesabaran aparat kepolisian dalam menjaga Kamtibmas.

"Kami dapat dokumentasinya dan kami melihat ada satu adegan dimana salah satu peserta aksi mengolok-olok petugas dan membawa-bawa agama yang menurut kami itu merupakan tindakan yang tidak etis," katanya ditemui didepan Mapolda Jateng, Selasa (15/1) siang.

Mengetahui hal itu, Wawan  beserta dengan aktivis Pelita lainnya sepakat untuk memberikan dukungan moril dan mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta.

Melalui sebuah rilis dan pesan berantai,  Wawan menyebut gerakan ini murni inisiatif untuk mensupport anggota Polri yang tengah mengalami serangan verbal. 

"Kami prihatin dan sebagai bentuk empati, kami mengimbau kepada kawan-kawan jaringan Pelita supaya bisa mengirimkan karangan bunga sebagai wujud dukungan," katanya.

Wawan menambahkan jaringan Pelita dan pihaknya juga menyampaikan maksud serta tujuannya ke jajaran polisi melalui Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.

"Beliau mengapresiasi dan sangat berterima kasih dan direspon oleh kawan-kawan. Intinya kami mendukung rekan-rekan Polri supaya mereka tidak takut dan tetap bersikap netral serta menjaga Kamtibmas," katanya.

Wawan menyayangkan aksi  yang dilakukan oknum dari massa PA 212 dengan membawa materi didalamnya. Menurut dia, harus dipisahkan agama yang semestinya ada di ruang privat dari kepentingan politik yang memang ada diruang publik.

"Jangan sekali-kali menipu masyarakat dalam tanda kutip bahwa ada acara agama yang ternyata didalamnya terselip agenda kampanye politik yang mengarahkan masyarakat untuk memilih salah satu paslon," ujar dia.

Wawan berharap, ditengah suasana panas Pilpres 2019 masyarakat harus lebih cerdas bisa membedakan dan jangan sampai mudah terprovokasi apabila ada orang-orang yang mengatasnamakan agama tertentu untuk mengarahkan dukungan ke salah satu Paslon.

"Yang jelas kami Pelita mendukung penuh terhadap apa yang sudah dilakukan aparat kepolisian di Surakarta maupun daerah lain yang mengaman situasi," pungkasnya.

Sumur

Kaum monaslimin & monaslimat benar-benar menunjukkan perilaku aslinya. Islam sama sekali tidak pernah mengajarkan perilaku yang seperti ini. emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh rhaimukui 15-01-2019 12:38
nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
1.9K
13
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.2KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.