[DISKUSI] 5 HAL YANG PALING SERING DILUPAKAN. NOMOR 4 DAN 5 PALING MENOHOK!
TS
infoanaksultan
[DISKUSI] 5 HAL YANG PALING SERING DILUPAKAN. NOMOR 4 DAN 5 PALING MENOHOK!
Hay rich people di mana pun berada. Selamat berbahagia juga untuk agan sista yang senantiasa dimuliakan Tuhan dan diberikan limpahan rizki, kemudahan, keringanan serta berkah yang berkelanjutan. Nah, pada kesempatan ini ane sedikit bercerita tentang sesuatu yang lumrah nih. Ya, sesuatu yang lumrah dibahas, namun tetap tidak dijadikan reminder, termasuk diri ane sendiri sih.
Ok, pada kesempatan kali ini kita akan membahas sepitar 'hal yang sering kita lupakan'. Ya, hal yang sering kita lupa, hal yang sering kita tinggal.
Tapi perlu agan sista ketahui, pembahasan kita kali ini tidak pada sesuatu yang berbentuk barang, namun juga hal lain. Hal yang juga sering kita tinggalkan. Hal yang juga sering kita lupakan. Hal yang juga sering kita remehkan, sampai, hal tersebut benar-benar kita tinggal dan lupa.
Baik, sudah siap dengan pembahasan kali ini? Sebelum mulai membahas, yuk buka dulu spoiler di bawah ini. Tenang. Ini bukan zonk. Hanya sebuah pesan dari ane selaku penulis.
Spoiler for JANGAN LUPA DIBUKA:
Jika artikel ini bermanfaat, ane ikhlas ridho dapat
dan
Quote:
DOMPET MENJADI HAL YANG SERING KITA LUPAKAN
Quote:
Di sini siapa yang sering melupakan dompet? Ya, barang yang satu ini memang sering sekali kita lupakan. Barang yang berbentuk kecil, pipih, dan kadang berwarna hitam, membuatnya sering luput dari pandangan kita. Walhasil, benda ini pun kerap kita lupakan dan tinggalkan.
Padahal di dalam dompet sendiri terdapat surat-surat penting; seperti SIM, STNK, KTP dan Kartu ATM. Dan jangan lupa, di dompet juga terdapat uang yang bisa digunakan siapa pun yang menemukannya nanti.
Quote:
SELAIN DOMPET, PONSEL JUGA JADI HAL YANG SERING KITA LUPAKAN
Quote:
Ponsel adalah sesuatu yang sebenarnya melekat di tangan penggunanya. Tapi, kadang, karena beberapa alasan, benda ini kerap kali kita lupa dan tinggalkan. Padahal di dalam benda ini terdapat file-file penting dan bersifat pribadi yang tidak boleh sampai bocor ke tangan orang lain.
Quote:
KUNCI JUGA JADI HAL YANG KERAP KITA LUPA DAN TINGGALKAN
Quote:
Ini hal yang paling membahayakan jika tertinggal; kunci. Barang satu ini memang jadi yang paling sering ditinggalkan, baik ditongkrongan atau tempat kerja. Ukurannya yang kecil membuat benda ini sering luput dari pandangan kita. Selain itu, warna yang pasif (read; tidak begitu mencolok) juga membuatnya hilang diantara benda-benda lain di sekitarnya.
Sedikit cerita, nih. Ane adalah orang yang sering kelupaan kunci, apalagi waktu zaman-zaman nge-kost dulu. Parahnya, kadang, ane ninggalin kunci begitu aja tercangkol digembok.
Kejadian tak mengenakan pun terjadi karena masalah ini. Bukan sekali, namun beberapa kali. Yang pertama karena ane lupa ngunci kamar kost. Yang kedua karena kunci kost nempel di gembok, jadi ya, maling dengan gampang masuk ke kostan ane. Ngambil uang, gitar, tabungan receh dan sebagainya. Dan yang ketigalah yang paling tragis. Jadi ceritanya ane lupa ngambil kunci yang gantung di gembok dari pagi sampai sore. Pas sore itu kunci ilang. Pas sore di hari berikutnya, kunci itu ketemu di bawah pintu. Padahal, waktu itu ane cari di situ nggak ketemu. Dan, kalian tahu apa? Pas ane pulang kampung, ane kunci itu kostan dengan gembok biasa. Dan... barang-barang ane raib semua. Dan parahnya, pas ane masuk, kaya nggak ada kejadian pencurian dan sebagainya. Gembok utuh. Kamar rapih. Tapi barang-barang ilang. Dan ane baru sadar kalau ternyata kunci yang ilang kemarin digandain si maling buat nyuri pas ane pulang kampung.
Ya, itu sebagai gambaran singkat aja. Hati-hati kalau sama kunci. Jangan sampai tertinggal. Di mana pun itu, jangan sampai tertinggal.
Quote:
TEMAN
Quote:
Gan, Sis, ngrasa nggak kalau teman jadi hal yang amat sering kita lupain, hal yang juga kita tinggalin gitu aja kalau lagi seneng? Ngrasa nggak? Ya mungkin beda konteks sih. Tapi ane mau tanya aja; buat sekarang, agan sista sekalian sering ngelupain temen nggak? Kalau ane, jujur, malah udah ngelupain temen-temen ane; temen-temen yang menurut ane kurang baik, yang juga ninggalin ane pas mereka seneng, datang pas mereka butuh, terus ngusir ane pas ane lagi butuh-butuhnya.
Ok, saatnya diskusi.
Pada dasarnya manusia itu makhluk sosial, makhluk yang suka berhubungan dengan sesama. Dan itu jadi alasan kenapa manusia punya banyak temen, punya kenalan, punya orang untuk diajak bertukar pikiran.
Ok, skip. Poin ane bukan pada seberapa penting kita punya banyak temen; tapi apa yang udah kita lakuin pada temen? Apa yang udah kita lakuin untuk orang yang kita anggap temen? Membantu dalam segi finansial pas dia lagi butuh? atau membantu dalam segi pemikiran saat dia sedang gamang dan butuh pencerahan? Atau, kita malah meninggalkan karena sibuk dengan dunia kita sendiri, urusan kita sendiri, jalan kita sendiri?
Lalu muncul pertanyaan; apa membantu teman harus dengan finansial? Pemikiran? atau pencerahan? Nggak sih kalau kata ane. Nggak. Nggak gitu.
Kalau dunia kalian menuntut kalian untuk sibuk dan hanya menyisakan sedikit waktu, cobalah untuk jadi pendengar aktif. Inget loh, pendengar aktif, bukan pasif. Terus apa sih pendengar aktif itu? Jadi pendengar aktif adalah pendengar yang tidak hanya mendengar apa yang disampaikan penyampai, namun juga memberi tanggapan, komentar, sederhananya respon atas apa yang dia dengar. Nggak perlu yang ribet dan teoritis, cukup beri pendapat dari sudut pandang kalian, dari sisi yang kalian lihat.
So, ini juga reminder buat ane sendiri, sih, yang jelas kalau kalian punya temen jangan sia-siain mereka. Apalagi mereka yang baik dan mau ngebantu kalian pas lagi jatuh-jatuhnya. Karena sejatinya, temen yang baik itu adalah mereka yang datang pas kita susah, bukan mereka yang hanya datang saat kita senang.
Quote:
KELUARGA, DAN SAUDARA
Quote:
Ok, untuk hal ini, pertanyaan ane simpel sih; seberapa sering kalian ketemu keluarga? Seberapa lama kalian duduk bareng keluarga? Berapa lama kalian berbincang dengan orang tua? Seberapa banyak kalimat yang kalian tanyakan pada mereka? Atau, berapa kali kalian tanyakan kabar mereka dalam seminggu ini? Jawabannya pasti beragam. Tapi ane yakin, sebagian dari kita akan menjawab sedikit atau jarang. Nggak perlu saling menuding, jika iya, cukup iyakan dalam diri sendiri. Tak perlu diungkapkan. Karena menurut ane, itu aib.
Baik, sederhananya, jika berjumpa saja jarang, jika berkomunikasi saja jarang, jika menanyakan kabar saja segan, pantaskah bila keluarga dan saudara adalah hal yang paling sering kita lupakan? Kalau menurut ane, iya.
Mari kita bertanya pada diri kita sendiri; lebih sering menghabiskan waktu dengan teman atau dengan keluarga? Ane yakin pasti kebanyakan menjawab teman. Kenapa? Karena lingkungan di luar jauh lebih asyik daripada di dalam rumah yang hanya menggunakan TV sebagai media hiburan. Cobalah sesekali kita duduk di rumah. Duduk di ruang tengah bersama keluarga, juga orang tua jika masih ada. Tanyakan apa yang mereka rasakan. Tanyakan penyakit yang mungkin di derita. Atau, cobalah memijit kakinya. Jika kalian mendapat senyum dan ucapan terima kasih dari mereka, ane berani jamin, kalian bakal ngerasain bahagia yang nggak kalian dapet di luar.
Lalu muncul pertanyaan; bagaimana kalau kita adalah perantau? Kan kita tidak bisa berkomunikasi tiap hari dengan mereka, apalagi memijit kaki orang tua?
Tentu kalian masih bisa berkomunikasi. Kan sekarang sudah zamannya ponsel, zamannya smartphone. Sekarang kita tanya pada diri kita sendiri, deh; lebih sering komunikasi dengan pacar atau dengan orang tua? Kayaknya, ane berani jamin, pasti kebanyakan jawab pacar. Ya iyalah, orang kalau nggak ada kabar dia marah, ngambek, mikir macem-macem, ujungnya, PUTUS. *lah kok malah kesini, hehehe.
Ok lanjut. Jadi ya begitu. Kita kadang sering melupakan keluarga. Bodohnya, kadang kita melupakan mereka karena alasan-alasan yang tidak rasional; seperti sibuk, nggak ada waktu dan sebagainya. Padahal, nyatanya, kita bisa. Kalau kita mau.
Dan akhirnya, ane cuma bisa ngomong, baik untuk diri ane sendiri, mau pun agan sista yang membaca thread ini. Yuk sama-sama kita dekatkan diri dengan keluarga. Dahulukan keluarga dalam berbagai hal, baik itu senang maupun sedih. Jika ada di posisi senang, seperti dapat uang lebih, bisalah kita beli martabak harga Rp 20.000,- buat makan bareng-bareng. Atau saat kita sedih. Kita juga bisa pakai keluarga untuk jadi sandaran. Karena percayalah, tidak ada yang lebih bisa menjaga rahasia dan aibmu dibanding keluarga mu sendiri.
Pertama; ane buat thread ini bukan untuk menggurui, melainkan untuk berbagi, untuk sama-sama mengkaji diri. Syukur-syukur bisa menginspirasi. Kedua; yuk ceritakan pengalaman kalian soal hal-hal tadi di kolom komentar.
ARTIKEL ORISINIL DARI INTUISI ANE | GAMBAR DARI GOOGLE
*sumpah, rewrite dari artikel mana pun
Spoiler for Mohon Dibuka Min!:
JANGAN LUPA BACA THREAD ANE YANG LAIN DI BAWAH SINI