Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Movies
  • [REVIEW] Kepuasan Berbeda di Three Billboards Outside Ebbing, Missouri

elpxycongrooAvatar border
TS
elpxycongroo
[REVIEW] Kepuasan Berbeda di Three Billboards Outside Ebbing, Missouri
Spoiler for Poster:

Quote:

Mildred Hayes (Frances McDormand), seorang janda dua anak yang tinggal di pinggiran kota Ebbing, Missouri, harus rela menerima kenyataan bahwa putrinya meninggal karena dirudapaksa dan dibakar. Tujuh bulan setelah kejadian, pelaku pembunuh putrinya masih belum ditemukan. Midred—yang sudah kecewa dengan kinerja kepolisian—lalu menyewa tiga papan reklame di dekat rumahnya dan memasang tulisan “RAPED WHILE DYING” (“DIrudapaksa SAAT SEKARAT”), “AND STILL NO ARRESTS?” (“DAN MASIH BELUM DITAHAN”), dan “HOW COME, CHIEF WILLOUGHBY?” (“BAGAIMANA BISA, CHIEF WILLOUGHBY?”).

Sontak, kepolisian setempat dibuat heboh dan malu oleh papan-papan reklame tersebut. Pun, banyak warga kota yang menentang aksi Mildred—termasuk putranya sendiri, sebab Chief Willoughby (Woody Harrelson), Kepala Kepolisian setempat, saat itu sudah menderita kanker pankreas stadium akhir. Kepolisian dan warga kota—dengan berbagai cara—terus berusaha menurunkan tiga papan reklame tersebut. Mildred pun terus dilecehkan dan diancam. Namun siapa sangka, ia tetap teguh memasang papan reklame tersebut dan berbalik melawan. Konflik pun terus berlanjut.

Martin McDonagh, sang sutradara sekaligus penulis skenario, tahu betul meracik film yang menohok hati karena drama yang disajikannya, serta tak lupa membuat penonton tertawa kecut dikarenakan dark humor yang turut dibumbuinya. Hal tersebut tercermin dari karya-karya McDonagh sebelumnya, In Bruges(2008) dan Seven Psychopaths (2012), yang sukses menggebrak Box Office Hollywood.

Hampir sama dengan dua karya sebelumnya, pada Three Billboards Outside Ebbing, Missouri, McDonagh kembali menyajikan drama yang disertai komedi-komedi hitam. Kali ini, ia mengangkat tema ketidakadilan, pembalasan dendam, kematian, serta feminisme. Tak hanya itu, Three Billboards Outside Ebbing, Missouri juga menyinggung masalah-masalah moral, rasisme, dan politik.

Secara cerdik, McDonagh dapat membuat penonton bersimpati kepada setiap tokoh ‘jahat’ dalam film ini: dari Mildred—protagonis yang anti-heroine, Dixon (Sam Rockwell) dan Willoughby—dua karakter antagonis yang berubah haluan, Red (Caleb Landry Jones)—pemilik perusahaan reklame yang sangat legowo, hingga James (Peter Dinklage)—si kerdil yang selalu diremehkan. McDonagh berhasil menjadikan tokoh-tokoh tersebut disukai oleh penonton berkat kejadian-kejadian yang menohok hati.

Berbagai transformasi tersebut membuat Three Billboards Outside Ebbing, Missouri terus dihujani konflik-konflik yang tak biasa. Penonton akan disajikan drama masing-masing tokoh. Karakter yang awalnya kamu sukai mungkin akan membuat kamu meringis dan karakter yang awalnya kamu benci mungkin akan menarik perhatianmu.
Spoiler for Dixon dan Midred:


Tanpa disadari, berbagai transformasi tersebut memberikan kepuasan saat menonton Three Billboards Outside Ebbing, Missouri—terutama perubahan karakter Dixon dan Willoughby. Inilah yang saya maksud kepuasan tak selalu didapatkan pada akhir cerita. Namun tak dapat dimungkiri, saya tetap berharap ending yang berkesan. Sayangnya, McDonagh tak memberi itu. Bahkan ending dari Three Billboards Outside Ebbing, Missouriterkesan sangat flat dan menggantung.

Walaupun begitu, hal tersebut tak terlalu mempengaruhi penilaian saya kepada film ini. Kepuasan yang telah didapatkan di sepanjang jalan cerita membuat film ini tetap berkesan. Formulasi seperti ini berbeda dengan dua film McDonagh sebelumnya: In Bruges dan Seven Psychopaths, memiliki ending yang sangat berkesan—bahkan mengejutkan.

Namun, sepertinya formulasi baru ini berhasil. Terbukti, berkat Three Billboards Outside Ebbing, Missouri, McDonagh berhasil masuk dua nominasi Oscar kategori Best Motion Picture of the Year dan Best Original Screenplay. Bahkan, dua pemeran di film ini, Frances McDormand dan Sam Rockwell, berhasil meraih piala Oscar kategori Best Performance by an Actress in a Leading Role dan Best Performance by an Actor in a Supporting Role.

Berbagai penghargaan di atas tentu membuktikan bahwa Three Billboards Outside Ebbing, Missouri merupakan tontonan yang sangat layak. Saya tak akan segan merekomendasikan film ini ke setiap teman.

Film ini bukan tipe film drama yang akan membuat kamu menangis. Three Billboards Outside Ebbing, Missouri lebih dari itu. Penonton akan disajikan realitas kehidupan yang kompleks dan menyakitkan. Klise namun unik.
emoticon-Cendol Gan
Diubah oleh elpxycongroo 12-01-2019 15:53
mr.green13Avatar border
mr.green13 memberi reputasi
1
1.3K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Movies
Movies
19.9KThread17.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.